Liputan6.com, Jakarta PT MRT Jakarta (Perseroda) bekerja sama dengan Sinar Mas Land melakukan kerja sama untuk studi memperpanjang jalur MRT Jakarta dari Lebak Bulus ke Serpong, Tangerang Selatan. Hasil kajian diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembangunan moda transportasi umum tersebut.
"Melalui studi ini nanti kita akan bisa mendapatkan kira-kira kabarnya akan seperti apa, biayanya berapa," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud melansir Antara di Jakarta, Kamis (24/7/2025).
Menurut dia, nota kesepahaman antara perusahaan milik Pemprov DKI Jakarta dengan pihak swasta terkait studi pembangunan jalur MRT itu bertujuan untuk mengetahui semua yang diperlukan dalam pembangunannya.
Farchad mengatakan bahwa dalam studi yang baru akan dimulai ini dapat menekan biaya pembangunan serendah-rendahnya dan pendapatan bisa ditingkatkan.
Menurut dia, studi tersebut merupakan langkah awal dalam pembangunan MRT Lebak Bulus ke Serpong dan diharapkan dalam waktu dekat hasilnya dapat diketahui.
"Kita upayakan semaksimal mungkin dan studi ini tidak akan lebih dari setahun," ujarnya.
Farchad memastikan bahwa tim yang akan melakukan studi jalur MRT tersebut sudah dibentuk dan bisa segera mungkin bekerja agar hasilnya bisa diketahui secepat mungkin.
Ia menyatakan bahwa diharapkan dari studi tersebut nantinya pembangunan jalur MRT Lebak Bulus ke Serpong bisa dilakukan dengan bisnis ke bisnis (B2B).
"Kita akan segera memulai studinya ini. Supaya nanti bisa ada hasil yang bisa dilihat. Kuncinya adalah kelayakan. Dan kalau tidak B2B, paling tidak ini KPBU. Kira-kira begitu ya. Intinya peran pemerintah akan diupayakan seminimal mungkin," katanya.
Adhi Karya Bangun Terowongan MRT Terdalam Pertama di Indonesia
PT Adhi Karya Tbk (ADHI) ditunjuk menjadi kontraktor pelaksana melalui konsorsium Shimizu Adhi Karya Joint Venture (SAJV) untuk paket kontrak CP202.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa (15/7/2025), proyek MRT Jakarta Fase 2A menjadi salah satu proyek konstruksi yang menantang di Indonesia saat ini.
Menghubungkan pusat kota Jakarta yang padat aktivitas dan infrastruktur, proyek MRT Jakarta Fase 2A CP202 ini mencakup pembangunan tiga stasiun bawah tanah, Harmoni, Sawah Besar dan Mangga Besar serta dua terowongan penghubung di kedalaman hingga 27 meter, menjadikannya sebagai terowongan kereta bawah tanah terdalam di Indonesia.
Lokasi proyek yang berada di jantung Ibu Kota dengan lalu lintas padat memiliki sejumlah tantangan teknis yang beragam, seperti kondisi koridor yang sempit, ruas jalan yang dipisahkan oleh Sungai Ciliwung, jenis tanah soft soil di area pembangunan, berada di kawasan cagar budaya (heritage), hingga pembangunan stasiun yang dipadukan dengan pengembangan kawasan berorientasi transit, serta integrasi dengan moda transportasi lain, interkoneksi dengan bangunan sekitar, dan revitalisasi trotoar. Dengan kondisi tersebut menjadikan fase ini sebagai pekerjaan konstruksi yang kompleks.
Adhi Karya pun menghadirkan keahliaan dalam pembangunan infrastruktur rel melalui penggunaan Tunnel Boring Machine (TBM), mesin bor bawah tanah berteknologi tinggi yang telah diluncurkan pada 9 Mei 2025. TBM adalah mesin besar yang digunakan untuk menggali terowongan secara presisi, cepat dan minim gangguan terhadap lingkungan.
Penggalian Terowongan
TBM 1, bertipe Earth Pressure Balance (IPB) dengan diameter 6,79 meter dan panjang 12 meter, akan menggali terowongan sepanjang 1.180 meter dari Stasiun Harmoni hingga ke Stasiun Mangga Besar. Mesin ini dirancang mampu menembus berbagai jenis tanah secara stabil sambil secara simultan memasang segmen beton pracetak.
TBM 1 akan membangun jalur uptrack(arah utara) dengan kecepatan sekitar 7,5–8 meter per hari. Untuk membangun tiga stasiun ini akan menggunakan dua unit mesin bor terowongan. Tahapan penggalian dimulai dari Harmoni ke Sawah Besar pada Mei–September 2025, dilanjutkan ke Mangga Besar pada September 2025–Juni 2026.
Sedangkan TBM 2 akan mulai beroperasi pada Juli 2025 hingga September 2026. Proyek ini juga akan mencetak sejarah sebagai stasiun empat tingkat di bawah tanah pertama di Indonesia yang akan melayani dua jalur MRT sekaligus. Kepercayaan terhadap ADHI KARYA untuk menangani proyek kompleks ini tidak terlepas dari rekam jejak dan kapabilitas perusahaan dalam membangun infrastruktur transportasi massal.
Sebelumnya, Adhi Karya juga sukses menyelesaikan pembangunan LRT Jabodebek, proyek monumental dan strategis nasional yang telah mengubah wajah transportasi publik di kawasan Jabodetabek.
Sebagai champion of railways, Adhi Karya terus memperkuat reputasinya sebagai kontraktor BUMN dengan keahlian tinggi dalam pembangunan sistem perkeretaapian modern. Pengalaman, inovasi teknologi, dan komitmen terhadap kualitas menjadikan ADHI KARYA sebagai pilar penting dalam transformasi transportasi publik di Indonesia.