Realisasi Investasi Semester II 2025 Diprediksi Positif, Ini Pendorongnya

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani yakin realisasi investasi pada semester II 2025 akan berjalan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Optimisme ini didasarkan pada tren positif masuknya barang modal ke Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.

"Investasi-nya adalah sesuatu yang berkelanjutan ya. Dan kami yakin di semester kedua ini, angkanya ini akan terus berjalan sesuai dengan target kami,” kata Rosan dalam konferensi pers, Selasa (29/7/2025).

Ia menyampaikan keyakinan tersebut juga diperkuat oleh hasil rapat koordinasi pekan lalu bersama beberapa menteri. Dalam rapat tersebut, Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu menyampaikan data barang modal yang masuk ke Indonesia menunjukkan peningkatan yang signifikan.

"Mungkin saya sedikit mengingatkan minggu lalu kami baru meeting bersama-sama dengan Pak Menko, dengan Kementerian Keuangan, dan yang lain-lain. Pak Wamen Keuangan, Pak Anggito Abimanyu pada saat itu menyampaikan, mengkonfirmasi bahwa investasinya yang masuk ke Indonesia ini meningkat,” ujar Rosan.

Ia menambahkan kenaikan masuknya barang modal tersebut menandakan ekspansi investasi, terutama untuk sektor manufaktur dan pembangunan pabrik.

“Kenapa? Beliau menyampaikan barang modal yang masuk ke Indonesia, terutama di dalam dua bulan terakhir ini, sangat-sangat tinggi, all time high. Dan ini dampaknya akan masuk kepada bulan-bulan berikutnya, kepada semester berikutnya,” jelasnya.

Menurut Rosan, tingginya barang modal yang merupakan sinyal kuat, aktivitas pembangunan industri sedang menggeliat. Hal ini memperkuat proyeksi positif pemerintah terhadap capaian investasi nasional di paruh kedua 2025.

"Beliau bilang, Pak Rosan, kita sangat surprise karena barang-barang modal ini, yang untuk kebutuhan investasi ini masuknya tinggi. Berarti pembangunan pabrik, pembangunan manufakturing itu sangat-sangat meningkat,” tuturnya.

Dengan indikator tersebut, Rosan menegaskan pemerintah tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target investasi tahun ini. 

Realisasi Investasi Capai Rp 942,9 Triliun pada Semester I 2025

Sebelumnya, realisasi investasi di Indonesia sepanjang Semester I 2025 mencapai Rp 942,9 triliun, meningkat 13,6 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Angka ini setara dengan 49,5 persen dari target investasi nasional tahun ini sebesar Rp 1.905,6 triliun.

Kementerian Investasi/BKPM mencatat kontribusi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 510,3 triliun atau 54,1 persen dari total investasi, sementara Penanaman Modal Asing (PMA) menyumbang Rp 432,6 triliun atau 45,9 persen.

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menjelaskan, dari sisi wilayah, porsi investasi luar Pulau Jawa unggul tipis dengan kontribusi 50,5 persen (Rp 476 triliun), sementara Pulau Jawa menyerap 49,5 persen (Rp 466,9 triliun).

Sepanjang enam bulan pertama tahun ini, investasi juga menyerap tenaga kerja Indonesia sebanyak 1.259.868 orang.

Lima daerah dengan realisasi investasi tertinggi adalah Jawa Barat (Rp 141 triliun), DKI Jakarta (Rp 140,8 triliun), Jawa Timur (Rp 74,7 triliun), Sulawesi Tengah (Rp 64,2 triliun), dan Banten (Rp 60,7 triliun).

Dari sisi PMA, Singapura tetap menjadi investor terbesar dengan total nilai USD 8,8 miliar (sekitar Rp 140,8 triliun), diikuti oleh Hong Kong (USD 4,6 miliar), Tiongkok (USD 3,6 miliar), Malaysia (USD 1,7 miliar), dan Jepang (USD 1,6 miliar).

Dari segi subsektor, industri logam dasar, barang logam, dan non-mesin masih menjadi primadona dengan investasi mencapai Rp134,4 triliun. Disusul transportasi, gudang, dan telekomunikasi (Rp 110,7 triliun), serta pertambangan (Rp 102,2 triliun).

Komposisi sektor menunjukkan dominasi sektor tersier (45,4 persen), diikuti sektor sekunder (39,2 persen), dan primer (15,4 persen).

Investasi Sektor Hilirisasi

Investasi pada sektor hilirisasi mencapai Rp280,8 triliun atau meningkat tajam 54,8 persen secara tahunan (year-on-year), menyumbang hampir 30 persen dari total realisasi Semester I 2025. Peningkatan signifikan ini ditopang oleh investasi pada sektor mineral sebesar Rp193,8 triliun, terutama pada komoditas nikel (Rp94,1 triliun), tembaga (Rp40 triliun), dan bauksit (Rp27,7 triliun).

Selain itu, investasi juga masuk ke sektor perkebunan dan kehutanan (Rp67,4 triliun), migas (Rp17,3 triliun), serta perikanan dan kelautan (Rp2,3 triliun). Daerah utama penggerak hilirisasi adalah Sulawesi Tengah (Rp55,4 triliun), Maluku Utara (Rp33,9 triliun), dan Jawa Barat (Rp28,7 triliun).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |