Realisasi Investasi Semester I 2025 Serap Lebih dari 1,2 Juta Tenaga Kerja

1 month ago 31

Liputan6.com, Jakarta - Investasi yang masuk ke Indonesia sepanjang semester I 2025 tidak hanya menunjukkan pertumbuhan nilai, tetapi juga memberi dampak langsung pada penciptaan lapangan kerja.

Berdasarkan data Kementerian Investasi/BKPM, investasi selama enam bulan pertama tahun ini berhasil menyerap sebanyak 1.259.868 tenaga kerja Indonesia.

Jumlah tersebut merupakan kontribusi dari total realisasi investasi senilai Rp942,9 triliun, naik 13,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Capaian ini setara dengan 49,5 persen dari target investasi nasional tahun 2025 sebesar Rp1.905,6 triliun.

Dari sisi sumber investasi, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) menyumbang Rp510,3 triliun (54,1 persen), sementara Penanaman Modal Asing (PMA) tercatat Rp432,6 triliun (45,9 persen). 

Lima provinsi dengan realisasi investasi tertinggi adalah Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, dan Banten.

Dari sisi sektor, industri logam dasar dan barang logam menjadi penyumbang terbesar investasi (Rp134,4 triliun), diikuti sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi (Rp110,7 triliun), serta pertambangan (Rp102,2 triliun). 

Sementara itu, sektor hilirisasi mencatat investasi sebesar Rp280,8 triliun atau hampir 30 persen dari total realisasi, dengan komoditas unggulan seperti nikel, tembaga, bauksit, dan kelapa sawit. 

BKPM Gandeng Perusahaan Pengembang Kamera AI Canggih, Cari Mitra Investasi di RI

Sebelumnya, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) segera menerima investasi di sektor telnologi. Yakni, pengembangan kamera berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) canggih.

Kamera AI canggih itu merupakan produk yang dikembangkan oleh Tools for Humanity Corporation (TFH). Kesepakatan awal ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU).

"Hari ini kami dari Kementerian Investasi Lirisasi Badan Koordinasi Penanaman Modal baru saja melangsungkan penandatanangan Memorandum of Understanding dengan Tools for Humanity Corporation," ungkap Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala BKPM Todotua Pasaribu di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

"Jadi ini adalah satu rencana investment untuk di IT teknologi, khususnya di Artificial Intelligence," imbuhnya.

Produk Kamera Canggih

Sebagai informasi, TFH memiliki satu produk kamera canggih berbasis AI yang disebut Orb. Kamera tersebut bisa mendeteksi kepalsuan (fake) termasuk mengidentifikasi wajah dan identitas tanpa meminta data pribadi.

Verifikasi Teknologi Canggih

Adapun, pada tahap awal ini TFH akan meminta bantuan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM untuk mencarikan mitra investasi teknologi AI di Indonesia.

Todotua menjelaskan, MoU ini menandai titik awal investasi di ekosistem AI Indonesia. Menurutnya, rencana investasi tersebut sejalan dengan transformasi digital di Tanah Air.

"Jadi teman-teman sekalian bahwa pemerintahan ini salah satu target program kerjanya adalah berbicara terhadap transformasi digital. Investasi dalam teknologi IT dan khususnya Artificial Intelligence. Tentunya ini adalah supporting perangkat dalam kerangka yang kita berbicara konsep Artificial Intelligence," tuturnya.

Dia bilang, investasi AI ini penting untuk memverifikasi dengan teknologi canggih. Apalagi banyak kasus yang menyalahgunakan data palsu seperti di industri keuangan.

"Itu kan juga kita menemukan beberapa persoalan-persoalan terhadap verifikasi ada yang fake. Seperti account di perbankan, kemudian di industri-industri financial lainnya seperti fintech dan lain-lain. Nah untuk meminimise ini tentunya kita harus men-develop terhadap keberadaan teknologi ini," jelasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |