PGN Pasok Gas ke Tambang Emas Gosowong Halmahera Utara

1 month ago 39

Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap memenuhi kebutuhan gas bumi ke industri pertambangan emas Tambang Gosowong, Halmahera Utara, Maluku Utara yang dikelola PT Nusa Halmahera Minerals (NHM).

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari mengatakan, PGN berkomitmen menyediakan pasokan gas bumi yang paling optimal agar memberikan manfaat efisiensi bagi NHM.

“Dalam kerja sama ini, inisiatif PGN dalam penyediaan gas bumi akan diperhitungkan secara menyeluruh agar menghasilkan efisiensi operasional yang optimal bagi NHM. Hal ini sejalan dengan langkah PGN yang tengah mengembangkan market di wilayah Indonesia Tengah – Timur,” kata Rosa, Selasa (29/7/2025).

Sebagai langkah awal, kedua perusahaan saat ini sedang menyusun studi bersama mengenai pemanfaatan gas bumi, kegiatan ini mencakup evaluasi teknis dan komersial mengenai kesiapan infrastruktur dan supply gas.

Langkah selanjutnya adalah penyusunan rencana kerja sama jual beli gas bumi dengan skema dan rincian yang akan dituangkan dalam Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG). Selain itu, potensi kerja sama lainnya juga akan terus dieksplorasi untuk memberikan manfaat maksimal bagi kedua belah pihak.

Pasokan Gas Bumi

Menurut Rosa, pasokan gas bumi yang tersedia dan dimanfaatkan oleh NHM berpotensi memicu pasar di sekitarnya untuk turut memakai gas bumi, sekaligus membuka potensi permintaan tambahan bagi produksi gas dari sisi pemasok. Pasar gas bumi yang terbentuk ini akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar dengan akses energi yang lebih terjangkau.

Selain manfaat ekonomi, PGN turut mendukung industri tambang dalam menjalankan operasional yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Sebagai energi fosil terbersih dengan emisi karbon terendah, gas bumi dapat membantu NHM mencapai efisiensi operasional serta mempercepat transisi industri menuju pemanfaatan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

“Kerja sama ini juga menekankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) untuk mencapai hasil yang positif bagi kedua Perusahaan maupun masyarakat nantinya,” tutur Rosa.

NHM berharap, gas bumi yang disupply oleh PGN dapat mendukung operasional tambang dalam rangka meningkatkan produksi. Dengan produksi yang meningkat, maka akan memberikan dampak optimal dalam rantai pemanfaatan energi domestik yang berdaya saing.

PGN Bidik Pertumbuhan Penyaluran Gas pada 2025

Sebelumnya, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dengan kode saham PGAS optimistis untuk meraih margin yang positif secara berkelanjutan, didukung oleh fundamental operasional yang menguat.

Sejumlah portofolio khususnya utilisasi LNG mendapatkan sambutan positif dari market, sehingga berkontribusi terhadap niaga gas dan pundi-pundi perusahaan.

"Pada saat availability gas pipa menurun, sejak Mei 2024, kami menyalurkan pasokan LNG sekitar 3 kargo dan hal itu memberikan optimasi dari sisi penyaluran gas untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan. Alhamdulillah, dapat diterima oleh market. Penyaluran LNG terus berjalan dan volume LNG yang disalurkan sudah mencapai 5 kargo sampai dengan semester 1 2025," ujar Direktur Keuangan PGN Fadjar Harianto Widodo dalam Mini Sessions PGN saat Pertamina Investor Day di Jakarta, seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (24/7/2025).

Pada 2024, besaran LNG yang disalurkan mencapai 3% dari volume gas bumi yang disalurkan kepada seluruh sektor pelanggan. “Di tahun 2025, kami berharap dapat menyalurkan LNG lebih dari 10 % dari total volume penyaluran gas,” tutur Fadjar.

Fadjar menilai, ekspektasi terhadap persentase penyaluran LNG hingga 15% dari total penyaluran gas bumi menunjukkan komitmen PGN untuk mendukung market yang selama ini dipenuhi dengan pasokan gas pipa. Di sisi lain, PGN terus mengupayakan agar LNG dapat direalisasi dengan harga yang kompetitif.

Selanjutnya dari sisi transmisi gas bumi, PGN berhasil menransmisikan gas bumi sebesar 1.543 MMSCFD pada 2024. Transmisi gas didukung oleh naiknya produksi dari Lapangan Jambaran Tiung Biru (JTB) pada 2024 dan Pipa Senipah – Balikpapan yang telah beroperasi, sehingga memberikan dampak yang positif terhadap revenue perusahaan.

Bisnis LNG Trading

Dari sisi Terminal Usage Agreement (TUA) di FSRU Lampung pada 2024 mencapai 72 BBTUD. "Jika melihat historical dari tahun ke tahun, volume TUA di FSRU Lampung menunjukkan peningkatan. Hal ini sejalan dengan ketersediaan pasokan gas pipa yang mengalami penurunan. PLN juga me-utilisasi FSRU Lampung, sehingga memberikan nilai tambah bagi pendapatan sekaligus memberikan layanan kepada PLN," jelas Fadjar.

LNG Trading internasional yang dijalankan pada 2024 juga akan berkelanjutan pada 2025. PGN berhasil menjual 7 kargo LNG di pasar internasional.

"Bisnis LNG trading ini cukup prospektif, karena margin yang didapatkan cukup bagus dan memberikan tambahan laba PGAS di tahun 2024 dan akan berkelanjutan di tahun 2025," kata Fadjar.

Fadjar menambahkan, PGN sedang melakukan penjajakan untuk perpanjangan kontraktual dengan market dalam rangka melanjutkan LNG Trading pada 2026. Hal ini tentunya dilakukan untuk mendapatkan sustainability usaha LNG trading internasional.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |