Perusahaan Terapkan 4 Hari Kerja dalam Sepekan, Ini Kunci Suksesnya

1 month ago 40

Liputan6.com, Jakarta - Empat hari bekerja dalam seminggu kelihatan bukan lagi angan-angan. Dalam lima tahun terakhir, ratusan perusahaan telah menguji coba empat hari kerja dalam seminggu dengan 32 jam tanpa pemotongan gaji kepada sekitar 8.700 pekerja di dunia.

Mengutip CNBC, ditulis Rabu (30/7/2025), hasil uji coba tersebut sangat positif. Pekerja menyukai kebijakan empat hari kerja dalam seminggu. Pekerja tidak terlalu lelah dan lebih terlibat. Sedangkan bisnis juga menuai hasilnya seiring kenaikan laba dan turnover atau perputaran tenaga kerja berkurang.

Ekonom sekaligus Sosiolog Juliet Schor menuturkan, perusahaan yang berhasil melakukan perubahan ini memakai tiga strategi kunci untuk menyelesaikan pekerjaan sebanyak mungkin dalam waktu singkat.

Schor yang juga peneliti utama dalam eksperimen itu  merinci hasil uji coba dalam buku terbarunya “Four Days a Week”. Kepada CNBC, ia memaparkan kunci kesuksesan Perusahaan menjalankan kebijakan empat hari kerja dalam seminggu:

1.Kurangi Rapat

Yang pertama adalah menerapkan kiat-kiat produktivitas terutama memperpendek dan menghapus rapat, membuat rapat lebih efisien, dan menambahkan waktu untuk hal yang perlu prioritas dan focus.

Selama jam kerja normal dari jam 9 pagi hingga 5 sore, karyawan mendapatkan gangguan setiap dua menit oleh rapat, email dan notifikasi lainnya. Hal itu berdasarkan data Microsoft terbaru.

Perusahaan yang diteliti Schor memiliki banyak cara mengurangi rapat. Beberapa melakukan audit kalender untuk menentukan apakah check-in berulang benar-benar diperlukan, dapat dilakukan lebih jarang dan dipersingkat.

Beberapa rapat dihapus dan diganti dengan pembaruan status tertulis. Rapat yang tersisa harus mencakup agenda dan langkah ke depan sehingga para peserta dapat menghabiskan waktu Bersama membahas solusi ketimbang membahas ringkasan.

Saat ini banyak Perusahaan menetapkan hari bebas rapat untuk membantu pekerja menjaga jadwal dan fokus menyelesaikan pekerjaan dengan tenang.

2.Membuat Proses Lebih Efisien

Schor menuturkan, sementara rapat dan komunikasi yang lebih efektif membantu kantor mengurangi jadwal kerja mereka, mereka yang bekerja di pabrik melakukannya melalui proses mesin.

Misalnya, di Pressure Drop, sebuah pabrik bir yang berbasis di Inggris yang diteliti Schor, para pemimpin mendorong karyawan untuk "memiliki" proses untuk membuat tugas kerja mereka lebih efisien.

Di Advanced RV, sebuah produsen motorhome di dekat Cleveland, Ohio, perusahaan tersebut menemukan orang-orang yang paling baik dalam tugas-tugas tertentu, dan kemudian mengubah pembagian kerja mereka agar orang-orang dapat melakukan pekerjaan yang paling mereka kuasai dan lebih cepat.

Schor menuturkan, ketika pekerja merasa memiliki rasa tanggung jawab atas cara mereka menyelesaikan pekerjaan, hal itu membantu mereka merasa lebih mampu.

"Hal ini, pada gilirannya, membantu mereka merasa lebih puas dengan pekerjaan dan kehidupan mereka secara keseluruhan,” ujar dia.

3. Menghilangkan Pekerjaan Berdampak Rendah

Akhirnya, banyak perusahaan mempertanyakan lebih lanjut tugas dan proyek yang menjadi fokus waktu mereka, dan apakah tugas dan proyek tersebut sejalan dengan misi dan strategi perusahaan secara keseluruhan.

Schor menuturkan, sebuah perusahaan mengevaluasi ulang tujuan salah satu bulletin. "Mereka menghabiskan banyak waktu untuk buletin dan menyadari bahwa buletin itu tidak benar-benar bermanfaat, tetapi justru sangat menyita waktu,” kata dia.

Schor mengatakan, tim menyadari mereka hanya membuat dan mengirimkan buletin sesering yang mereka lakukan karena mereka selalu melakukannya, meskipun tidak memberikan hasil yang mereka inginkan. Jadi, mereka akhirnya mengirimkannya lebih jarang, sehingga memberi waktu luang bagi tim buletin untuk mengerjakan proyek yang lebih berdampak tinggi.

"Tingkat intensionalitas ini, ditambah imbalan berupa waktu istirahat yang lebih banyak, membuat karyawan lebih menghargai pekerjaan mereka, meningkatkan motivasi mereka, dan menghasilkan kesuksesan perusahaan,” kata Schor.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |