Pengusaha Ingin Tarif Trump Turun Lagi Buat Komoditas Tertentu

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha masih berharap tarif bea masuk Amerika Serikat buat produk asal Indonesia kembali turun. Utamanya bagi sejumlah komoditas tertentu yang tidak diproduksi oleh AS.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan, Shinta Widjaja Kamdani mengaku masih menunggu negosiasi lanjutan terkait tarif resiprokal AS. Terutama beberapa komoditas yang berpeluang mendapat tarif lebih rendah.

"Saat ini yang dikenakan ya jelas MFN (most favoured nation) plus 19 (persen). Tapi tentunya harus diperhatikan tidak semua untuk jenis produk. Ini masih dalam proses negosiasi juga," kata Shinta saat ditemui di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (8/8/2025).

Dia berharap ada penurunan tarif lagi, misalnya untuk kategori Tekstil dan Produk Tekstil (TPT). Lantaran, sejumlah produk itu pun menggunakan bahan baku kapas dari AS.

"Jadi kalau misalnya kayak TPT sudah jelas resiprocal tariff-nya berapa. Tapi kita masih upayakan misalnya kalau ada produk yang kita import seperti kapasnya dari Amerika Serikat apakah kemudian ada penurunan lagi tarif dari TPT. Hal-hal semacam itu sangat teknis," tuturnya.

Selain itu, Shinta mengaku telah menyetorkan sejumlah komoditas yang diharapkan mendapat penurunan tarif lagi. "Kita sudah mengajukan produk-produk HS code apa yang kemudian tidak diproduksi di Amerika kita bisa minta penurunan lebih jauh dari segi tarif. Itu sudah kami sampaikan kepada pemerintah. Jadi tinggal negosiasinya aja nih akan terus berlanjut," tandasnya.

Pemerintah Lanjut Negosiasi Tarif Trump

Diberitakan sebelumnya, Pengenaan tarif resiprokal sebesar 19 persen oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kepada Indonesia mulai berlaku per 7 Agustus 2025. Namun, pemerintah masih terus coba bernegosiasi agar tarif Trump untuk beberapa komoditas bisa 0 persen.

"Jadi kita ini masih proses negosiasi. Kita kan pingin ada komoditas yang tidak diproduksi oleh Amerika itu untuk mendapatkan 0 (persen tarif Trump)," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (7/8/2025).

Mendag menargetkan, kesepakatan tarif untuk beberapa komoditas tersebut bisa diselesaikan sebelum 1 September 2025. Meskipun Trump bakal memberlakukan tarif impor 19 persen mulai 7 Agustus, tetapi ia meyakini masih ada ruang negosiasi lebih lanjut dengan Washington DC.

Ia lantas mengacu pada pemberlakuan tarif awal kepada Indonesia sebesar 32 persen per 2 April 2025. Namun, Trump kemudian mengumumkan penundaan tarif selama 90 hari sejak diumumkan, yang berarti mulai berlaku pada 9 Juli lalu.

Target Selesai Bulan Ini

Setelah melewati proses negosiasi panjang, akhirnya Indonesia resmi mendapat pengurangan tarif menjadi 19 persen. Dengan permintaan lain, sejumlah barang impor dari AS ke Indonesia akan dipatok tarif 0 persen. Kendati begitu, Indonesia diklaim masih terus melobi Negeri Paman Sam.

"Sekarang resiprokal diberlakukan tanggal 7 (Agustus). Sambil kita berunding lagi, karena memang dikasih kesempatan untuk berunding," kata Mendag.

"Mudah-mudahan sebelum 1 September (2025) sudah selesai, kan masih banyak yang akan kita usahakan untuk lebih bagus," dia menambahkan.

Hanya saja, Mendag belum mau membeberkan apa saja komoditas yang coba ditawarkan Indonesia agar bisa mendapat tarif resiprokal 0 persen. "Nanti aja itu, ya kan lagi negosiasi, jangan diomongin," pungkasnya.

Pesan Prabowo Subianto

Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia menghadapi ketidakpastiaan geoekonomi karena penetapan tarif impor yang dikenakan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Namun, kata dia, pemerintah menghadapi kondisi tersebut dengan tenang.

"Belum lagi kita hadapi kondisi Geoekonomi dunia, ketidakpastian yang ditimbulkan oleh tarif yang dipasang oleh Amerika Serikat. Kita menghadapinya dengan tenang," kata Prabowo saat memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Dia memuji tim ekonomi yang berhasil negosiasi dengan pihak AS sehingga tarif impor yang dikenakan untuk produk Indonesia turun dari 32 persen menjadi 19 persen. Prabowo menyampaikan para menteri berunding tanpa emosional dan tidak terpancing.

"Saya terima kasih dengan tim ekonomi kita. Saya terima kasih saudara-saudara bekerja dengan tim sebagai tim yang baik. Menteri Koordinator Perekonomian dengan timnya dibantu oleh Menteri Keuangan, Menteri Perindustrian, Menteri Perdagangan dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional dengan timnya juga," ujarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |