Menhub Dudy Sebut 23 Korban KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam Belum Ditemukan

9 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mengungkapkan kabar terbaru penanganan korban kapal motor penyeberangan atau KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Masih ada 23 orang korban yang belum berhasil ditemukan.

Mengacu data manifest awal, KMP Tunu Pratama Jaya mengangkut 65 orang, termasuk kru kapal. Data terakhir, 30 orang ditemukan selamat sedangkan 12 orang lainnya meninggal dunia. Sementara itu, 23 orang lainnya belum berhasil ditemukan tim gabungan pencarian.

"Hari ini dari 65 penumpang, 30 ditemukan selamat, dan 12 meninggal dunia, ada 42 yang sudah kita temukan, kita berharap masih bisa ditemukan lagi," ungkap Menhub Dudy dalam diskusi media, di Jakarta, dikutip Kamis (10/7/2025).

Atas perkembangan temuan tersebut, Badan SAR Nasional (Basarnas) dan tim gabungan menambah waktu pencarian korban. Atas proses investigasi yang dilakukan pun, area pencarian korban diperluas 10 mil dari area perkiraan tenggelamnya KMP Tunu Pratamaa Jaya.

"Saat ini Basarnas perpanjang 3 hari untuk melakukan pencarian, secepatnya kita tatgetkan rampung proses investigasi tersebut," tambahnya.

Basarnas akan melakukan deteksi bawah air menggunakan teknologi Remotely Operated Vehicle (ROV). Teknologi ini dinilai lebih efektif dalam mencari bangkai kapal meski perlu mempertimbangkan arus dan kedalaman laut.

"Mengingat sudah beberapa hari pencarian, kemungkinan akan lebih sulit menemukan korban, sehingga saya sampaikan kepada para petugas untuk selalu berhati-hati, utamakan keselamatan diri dan perhatikan kondisi cuaca serta arus laut," kata Menhub Dudy.

Investigasi KNKT Hampir Rampung

Sebelumnya, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengklaim hampir merampungkan pengumpulan data tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, Rabu (2/7/2025).

KNKT hanya tinggal menunggu data dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk selanjutnya melanjutkan ke tahapan analisa tragedi nahas tersebut.

"Pengumpulan sudah 70 persen, nanti kalau sudah dapat data dari BKI, data yang terkumpul sudah 100 persen," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Rabu (8/7/2025).

Data Terkumpul

Data faktual yang sudah terkumpul di antaranya adalah wawancara kru penumpang selamat, data BMKG serta penataan angkutan kendaraan sebelum peristiwa terjadi. Seluruhnya telah dikantongi.

Sementara data dari BKI berisi seputar rancang bangun dan histori kapal. Data yang diterimanya kapal terakhir doking pada Oktober 2024. Temuan selama doking itu juga menjadi data primer yang dibutuhkan.

"Kita juga menunggu data catatan apa yang terjadi selama operasional sampai kecelakaan terjadi," katanya.

Setelah nanti data terkumpul, KNKT akan melakukan tahap analisa dan simulasi di laboraturium. Dalam proses ini KNKT akan berkolaborasi dengan akademisi dari perguruan tinggi seperti ITS, ITB, UI dan UGM. "Ketika analisa sudah dilakukan tahap selanjutnya adalah penyimpulan dan pemberian rekomendasi," tegasnya.

Operasi Pencarian Korban Diperpanjang

Sebelumnya, Operasi SAR gabungan pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya diperpanjang selama tiga hari ke depan. Hal itu berdasarkan standar evaluasi yang dilakukan selama 7 hari ini.

Deputi Operasional dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana TNI (Purn) R. Eko Suyatno mengatakan, perpanjangan pencarian berdasarkan pertimbangan kemanusian. Sebab masih ada korban yang belum ditemukan hingga hari ketujuh operasi pencarian.

"Atas dasar kemanusian, kami akan memperpanjang operasi SAR selama 3 hari ke depan,”ujarnya

Kata Eko, keputusan tersebut telah mendapat persetujuan dari Basarnas pusat di Jakarta. Ia menegaskan, proses pencarian akan terus dilanjutkan demi mengevakuasi korban yang tersisa.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |