Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Budi Santoso menegaskan bahwa wacana ekspor beras harus melalui pembahasan terlebih dahulu dalam forum neraca komoditas. Menurutnya, meskipun Indonesia berada dalam kondisi surplus, keputusan ekspor beras tidak bisa diambil sepihak.
“Ekspor bisa saja dilakukan jika stok melimpah, tapi tetap harus dikaji dalam konteks neraca komoditas,” ujar Mendag di Jakarta dikutip dari ANTARA, Minggu, (18/5/2025).
Ia menambahkan, komoditas strategis seperti beras harus disesuaikan dengan hasil perhitungan resmi neraca nasional. “Sepanjang sudah tertera dalam neraca, kami siap menjalankan ekspor,” lanjut Mendag.
Indonesia Siap Pasok Beras ke Malaysia dan Negara Lain
Sebelumnya, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan bahwa Indonesia telah menyatakan kesiapan untuk mengekspor beras ke Malaysia.
Ia menyebut, sejumlah negara rutin mengimpor beras setiap tahun, dan Indonesia siap menjadi salah satu pemasok.
Kesediaan ekspor ini juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang mendorong penguatan peran Indonesia dalam perdagangan pangan regional.
Produksi Tertinggi di ASEAN
Stok beras yang dikelola pemerintah kini mencapai 3,7 juta ton, menempatkan Indonesia sebagai produsen utama di ASEAN.
Angka tersebut menandai tonggak penting dalam sejarah pangan nasional, melampaui capaian Thailand dan Vietnam.
Berdasarkan laporan Kementerian Pertanian dan data USDA, peningkatan produktivitas ini memperkuat posisi Indonesia sebagai negara dengan produksi beras terbesar di Asia Tenggara.
Produksi Diproyeksi Tembus 34,6 Juta Ton Musim Ini
Laporan Rice Outlook dari USDA edisi April 2025 memproyeksikan produksi beras Indonesia untuk musim tanam 2024/2025 mencapai 34,6 juta ton. Angka ini naik 600 ribu ton dari proyeksi sebelumnya dan tumbuh hampir 5 persen dibandingkan tahun lalu.
Stok cadangan pemerintah yang tinggi, bahkan tertinggi sejak Bulog berdiri pada 1969, diperkirakan akan terus meningkat dan menembus 4 juta ton. Ketersediaan stok ini menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas harga domestik serta memperkuat ketahanan pangan nasional menghadapi gejolak global.
Jika Anda ingin versi ini disesuaikan untuk SEO atau dengan fokus tertentu (misalnya ekonomi, politik pangan, atau hubungan internasional), saya siap bantu menyesuaikan.