Liputan6.com, Jakarta - Lion Group resmi membuka fasilitas logistik terbarunya, Lion Hub Halim, di kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Jumat (8/8/2025). Lion Hub Halim dirancang sebagai titik distribusi utama yang melayani kawasan timur Jakarta dan sekitarnya.
Tidak hanya melayani pengiriman melalui jalur darat dan udara seperti fasilitas logistik umumnya, Lion Hub Halim juga membuka layanan distribusi via jalur laut, menjadikannya simpul penting bagi pengiriman lintas moda di Indonesia.
Dalam sambutannya, Co-Founder Lion Group yang juga anggota DPR RI dari Fraksi PKB dan Wakil Ketua MPR RI, Rusdi Kirana menyampaikan, pembangunan Lion Hub Halim bukan semata urusan bisnis, tetapi juga bagian dari kontribusi nyata dalam mendukung kesejahteraan masyarakat, khususnya petani dan pelaku UMKM di daerah.
Ia menjelaskan, selama ini dirinya aktif turun ke daerah pemilihan (Dapil) yang meliputi Jombang, Mojokerto, Nganjuk, dan Madiun. Dalam kunjungan-kunjungan itu, ia menyaksikan secara langsung hasil pertanian, dan juga UMKM daerah setempat luar biasa, tetapi kesulitan dalam sisi penjualan.
“Dapil saya itu di Jombang, Mojokerto, Nganjuk, Madiun. Di situ saya lihat, sering saya datang, bicara dengan penduduk, bicara dengan pejabatnya. Dan melihat sendiri, hasil pertaniannya itu luar biasa. Termasuk UMKM-nya luar biasa. Hanya kesulitan mereka bukan di modal,” terangnya dalam Peresmian Lion Hub Halim, pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Manfaatkan Infrastruktur
Ia menilai, saat ini, dengan kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo yang menargetkan kemandirian di bidang pangan, sandang, dan pertahanan, akses terhadap permodalan sudah semakin terbuka. Namun demikian, permasalahan utama di lapangan justru terletak pada distribusi dan penjualan produk.
Ia mengajak Lion Group untuk memanfaatkan infratruktur yang telah dimiliki untuk menunjang program pemerintahan, khususnya dalam hal kesejahteraan petani, peternak, dan UMKM daerah. Bahkan, ia mengusulkan agar hasil pertanian dapat langsung dibawa ke Lion Hub Halim dalam bentuk kemasan siap distribusi.
Ia juga menyampaikan, Lion Parcel telah memiliki sekitar 7.000 titik pos distribusi di seluruh Indonesia. Jaringan ini bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan hasil pertanian dan produk UMKM langsung ke end-user tanpa rantai distribusi yang panjang dan mahal.
"Jadi dengan seluruh Halim ini kita juga mengundang kepada mitra-mitra agent lain kargo kita juga. Selain itu dari manufacturing, pertanian, e-commerce, sampai ke UMKM juga bisa memakai fasilitas dari lain Hub Halim ini,” terang CEO Lion Parcel, Farian Kirana.
Untuk menjamin keamanan dan kelancaran proses distribusi, Lion Group juga telah melakukan investasi pada sistem X-ray serta telah memperoleh sertifikasi sebagai regulated agent. Hal ini memungkinkan fasilitas Lion Hub Halim tidak hanya melayani sektor logistik umum, tetapi juga sektor-sektor strategis seperti pertanian, manufaktur, e-commerce, dan UMKM.
Lion Group Resmikan Lion Hub Halim, Ini Fungsinya
Sebelumnya, Lion Parcel meresmikan Lion Hub Halim di Jakarta Timur sebagai bagian dari ekspansi infrastruktur logistiknya. Meski pembangunan pusat distribusi ini diklaim strategis untuk pengiriman intra-Jawa, fokus pertumbuhan perusahaan justru disebut datang dari wilayah di luar pulau Jawa.
CEO Lion Parcel mengungkapkan bahwa hingga saat ini volume pengiriman masih didominasi oleh pasar domestik. Pengiriman internasional diakui masih kecil secara proporsinya daripada domestik, meskipun perusahaan membuka beberapa rute ke Asia Tenggara dan Timur, seperti Singapura, Kuala Lumpur, Taiwan, hingga Jepang.
Produk yang banyak dikirim, antara lain, berasal dari pelaku UMKM, termasuk furnitur dan kerajinan tangan. Meskipun pengiriman ke luar negeri membutuhkan biaya pengiriman, tetapi dari segi harga dan kualitas produksi lokal lebih unggul, sehingga menjadi faktor utama yang mendorong permintaan pengiriman internasional.
“Karena mungkin kan perbedaan harga dan kualitinya masih bagus kita punya. Dibandingkan dia beli di sana udah mahal dan harganya juga ini. Bahkan ditambah shipping cost-nya pun masih lebih bagus kirim dari sini,” ujar CEO Lion Parcel, Farian Kirana dalam sesi wawancara pada Peresmian Lion Hub Halim, pada Jumat, (8/8/2025).
Sasar Pertumbuhan Luar Jawa
Secara bisnis, Lion Parcel menyasar pertumbuhan dari kawasan-kawasan di luar Jawa, bahkan pertumbuhannya mencapai 40%, terutama di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Dirinya juga mengklaim bahwa peningkatan signifikan justru terjadi di wilayah-wilayah tersebut, seiring dengan meluasnya layanan e-commerce dan logistik retail.
“Makanya pertumbuhan 40% itu itu datang dari luar Jawa pertumbuhannya. Karena kalau cuman Jawa saya pikir semua udah banyak menggunakan moda-moda jarak.," ujar dia.
Dari sisi strategi usaha, CEO Lion Parcel, Farian Kirana menyebut, orientasi industri logistik kini mulai bergeser dari sekadar kompetisi harga ke arah kualitas layanan. Ia menilai, tren “bakar uang” yang dulu identik dengan perusahaan-perusahaan mulai ditinggalkan.
“Nah dari situ karena persaingannya bukan lagi di harga tapi udah balik ke arah quality service. Jadi itu yang at the end of the day yang memenangkan adalah yang mempunyai quality service yang baik,” ujarnya.
Tantangan Utama
Dia menuturkan, tantangan utama dalam dunia logistik bukan sekadar menjaga harga tetap kompetitif, melainkan memastikan performa pengiriman tetap terjaga. Terutama untuk layanan premium seperti pengiriman keesokan hari (next day service), risiko keterlambatan dinilai jauh lebih besar.
“Kita melihat kalau terutama yang kita perhatikan, kalau yang on time produk ekonomi kita yang mempunyai harga murah tapi SLA (Service Level Agreement) nya panjang itu sangat mudah. Tapi kita bisa mempertahankan on time performance yang bagus untuk produk-produk premium service kita” tambahnya.
Hal ini membuat perusahaan logistik harus selalu menjaga kinerja operasional dan kualitasnya. Terlebih di era digital seperti sekarang, di mana pengaruh sosial media sangat cepat, membuat logistik harus mempertahankan performanya.