Liputan6.com, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan, program prioritas pemerintah seperti makan bergizi gratis (MBG) hingga Koperasi Desa Merah Putih bakal membuka banyak lowongan kerja baru. Estimasinya, akan ada lebih dari 3,6 juta lapangan kerja yang tersedia dari program-program tersebut.
Sebagai contoh, Menaker mengatakan, program MBG bakal memiliki sekitar 30 ribu satuan penyalur makan bergizi. Masing-masing di antaranya akan mempekerjakan 50 orang.
"Ada sekitar 30 ribu satuan penyalur makan bergizi gratis, kemudian satuan itu 50 orang pekerja, 1,5 juta pekerja," kata Menaker Yassierli di kantornya, Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Di sisi lain, Koperasi Desa Merah Putih pun diestimasi bakal menarik banyak tenaga kerja lebih banyak dibanding program Makan Bergizi Gratis.
Menurut estimasi Menaker usai berbincang dengan Kementerian Koperasi, total serapan tenaga kerja dari program Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia bakal mencapai sekitar 2 juta orang.
"Kemarin kami silaturahmi ke Kementerian Koperasi akan ada 80 ribu Koperasi Merah Putih. Kemudian estimasi itu akan menyerap hampir 2 juta pekerja secara total," terang dia.
Program Padat Karya
Selain itu, program padat karya yang dijalankan pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) pun membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja. Semisal, lewat program Sekolah Rakyat yang bakal melakukan renovasi untuk 200 sekolah di seluruh Indonesia.
"Terkait lapangan kerja, ada juga program-program yang sifatnya padat karya. Kemarin kita Ratas (rapat terbatas), akan ada 200 sekolah rakyat ditargetkan, dan akan ada renovasi dan seterusnya," ujar Yassierli.
Mengutip data Kementerian PU, total anggaran yang disiapkan untuk program padat karya di 2025 sebesar Rp 2,5 triliun. Targetnya, itu bakal turut menyerap tenaga kerja hingga 138 ribu orang.
Rincian Program Padat Karya 2025
Pada tahun anggaran 2025, program padat karya akan disalurkan melalui unit teknis di lingkungan Kementerian PU meliputi Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) di 8.000 lokasi. Kegiatan ini berupa rehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk mendukung sektor pertanian dan menciptakan lapangan kerja di pedesaan.
Selanjutnya, infrastruktur permukiman melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya seperti Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) di 299 lokasi, Sanitasi Berbasis Masyarakat (SANIMAS) di 463 lokasi, dan Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) di 301 lokasi.
Kemudian juga pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di 53 lokasi dan Penanganan Kemiskinan Ekstrem (PKE) dengan menjangkau 10 lokasi.
Ketahanan Pangan dan Hilirisasi
Tak hanya itu, Menaker juga membuka program prioritas pemerintah lainnya yang dipercaya bakal membutuhkan banyak sokongan tenaga kerja, yang berkaitan dengan ketahanan pangan hingga hilirisasi.
"Terakhir, bagaimana kita memperluas lapangan kerja dari kawasan industri yang sudah ada," pungkas Menaker Yassierli.