Kemendag Wanti-Wanti Toko Kelontong Siap Hadapi Perkembangan Zaman

1 day ago 8

Liputan6.com, Jakarta Jajaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengunjungi Sampoerna Retail Community (SRC) di salah satu Toko SRC di Jakarta.

Kunjungan ini menjadi langkah konkret dalam memperkuat kolaborasi antara Kemendag dan pelaku ekosistem ritel untuk mempercepat transformasi digital UMKM serta memperluas distribusi produk UMKM melalui jaringan SRC.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, dalam acara The Big Idea Forum, yang dihadiri sekitar 1.000 anggota SRC. Dalam forum tersebut, Budi menegaskan pentingnya memperkuat pasar domestik dan ekspor guna mencapai target pertumbuhan ekonomi 8%. Program SRC dinilai sejalan dengan misi Kemendag dalam memperkuat pasar dalam negeri melalui pemberdayaan industri dan UMKM lokal.

Direktur Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag Republik Indonesia, Dewi Rokhayati dalam kunjungan tersebut, mendengarkan langsung testimoni pemilik toko mengenai transformasi usaha mereka setelah mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari SRC.

Kolaborasi antara Kemendag dan SRC akan diwujudkan melalui program “Bedah Warung”, sebuah inisiatif strategis untuk meningkatkan daya saing toko kelontong melalui digitalisasi dan penguatan kapasitas usaha. Program ini dirancang agar toko kelontong semakin siap menghadapi tantangan zaman dan mampu tumbuh secara berkelanjutan.

Terkait program ”Bedah Warung”, Dewi menekankan pentingnya penguatan kapasitas digital para pemilik toko, mulai dari pengelolaan bisnis berbasis aplikasi, pembayaran nontunai, penjualan produk digital dan UMKM lokal, hingga sistem pengantaran berbasis daring. Program ini diharapkan dapat membantu toko kelontong meningkatkan omzet dan daya saing.

Dukung UMKM Lokal

Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung UMKM lokal, SRC juga menjalankan inisiatif Pojok Lokal, yang memungkinkan toko-toko SRC memasarkan produk UMKM di sekitar mereka. Dengan kontribusi omzet mencapai Rp 5,65 triliun per tahun, Pojok Lokal telah memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan UMKM dan perekonomian nasional.

“Melalui program Pojok Lokal, kami berharap SRC dapat berperan sebagai jalur distribusi bagi produk-produk UMKM yang tengah kami eksplorasi untuk dipasarkan secara lebih luas. Kolaborasi antara SRC dan Kemendag akan menjadi sinergi yang kuat, terutama dalam menjangkau lebih banyak toko tradisional dengan penataan yang lebih menarik dan modern,” jelas Dewi dalam keterangan tertulis, Rabu (28/5/2025).

Dewi juga berharap agar Pojok Lokal mencakup produk pangan komersial berkualitas tinggi, termasuk produk UMKM binaan Kemendag yang telah tersertifikasi. Ia menambahkan bahwa program Pasar Rakyat dari Kemendag dapat menjadi titik temu kolaborasi, khususnya dalam penataan rak yang baik agar daya tarik pasar rakyat meningkat dan masyarakat nyaman berbelanja.

Langkah Awal Kolaborasi

Sebagai langkah awal kolaborasi, pada Juni 2025, Kemendag akan menyelenggarakan sesi edukasi dan pelatihan bagi anggota SRC, baik secara daring maupun luring, yang akan difasilitasi oleh pemilik Toko SRC.

“Dengan semangat kolaborasi yang kuat antara Kemendag dan SRC, diharapkan program ’Bedah Warung’ dapat memberikan dampak yang lebih luas bagi para pelaku UMKM di seluruh Indonesia, menjadikannya lebih berdaya saing, dan berkontribusi pada perekonomian,” tutup Dewi.

Sejalan dengan agenda nasional percepatan digitalisasi UMKM, SRC terus mendorong transformasi toko kelontong melalui ekosistem digital AYO by SRC. Pemilik toko dibekali dengan aplikasi seperti AYO Toko by SRC, AYO Mitra by SRC, dan My AYO by SRC untuk mempermudah pengelolaan usaha secara efisien.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan keterbukaan Kemendag dalam menjajaki peluang kolaborasi, khususnya untuk mempercepat digitalisasi UMKM toko kelontong serta memperluas distribusi produk-produk UMKM lokal,” kata Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto.

Pendekatan Utama

Romulus menambahkan bahwa kerja sama ini akan difokuskan pada dua pendekatan utama, yaitu pendampingan dan pembinaan langsung kepada Paguyuban SRC. Melalui pendekatan ini, pelaku UMKM toko kelontong akan mendapatkan edukasi praktis tentang pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan bisnis mereka.

“Kami sangat mengapresiasi komitmen dan dukungan Kemendag terhadap upaya SRC dalam mendorong UMKM toko kelontong agar lebih adaptif dengan perkembangan zaman, terutama dalam hal digitalisasi. Dengan program ”Bedah Warung” yang diinisiasi oleh Kemendag, kami optimis bisa lebih membantu banyak toko kelontong untuk naik kelas dan semakin berkembang,” ujar Romulus.

Dengan lebih dari 64 juta UMKM di Indonesia, pemberdayaan sektor ini menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Program seperti ”Bedah Warung” diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha, memperluas akses digital, dan mengintegrasikan UMKM ke dalam ekosistem distribusi modern, sehingga mendorong produktivitas, perluasan pasar, serta menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |