Intip Daftar Lengkap Harga Emas Perhiasan Hari Ini 2 Agustus 2025

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia melesat pada perdagangan Jumat, 1 Agustus 2025. Harga emas mencapai level tertinggi dalam satu minggu.

Data penggajian Amerika Serikat (AS) telah mengangkat harga emas dunia. Hal ini seiring data itu lebih lemah dari perkiraan sehingga memicu harapan penurunan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed). Selain itu, harga emas dunia juga dipengaruhi pengumuman tarif baru sehingga memicu permintaan aset safe haven.

Lalu bagaimana dengan dampak ke harga emas perhiasan? Berikut daftar harga emas perhiasan di Raja Emas dan Laku Emas, Sabtu (2/8/2025):

Raja Emas Indonesia 

  • K24* Rp 1.710.000 
  • K24 Rp 1.600.000 
  • K23 Rp 1.412.000 
  • K22 Rp 1.350.000 
  • K21 Rp 1.290.000 
  • K20 Rp 1.228.000 
  • K19 Rp 1.166.000 
  • K18 Rp 1.106.000 
  • K17 Rp 1.044.000 
  • K16 Rp 982.000 
  • K15 Rp 922.000 
  • K14 Rp 860.000 
  • K13 Rp 798.000 
  • K12 Rp 738.000 
  • K11 Rp 676.000 
  • K10 Rp 614.000 
  • K9 Rp 554.000 
  • K8 Rp 492.000 
  • K7 Rp 430.000 
  • K6 Rp 370.000 
  • K5 Rp 308.000. 

Laku Emas 

  • 24K (99%) Rp 1.592.000 
  • 23K Rp 1.414.000 
  • 22K Rp 1.355.000 
  • 21K Rp 1.297.000 
  • 20K Rp 1.234.000 
  • 19K Rp 1.171.000 
  • 18K Rp 1.108.000 
  • 17K Rp 1.044.000 
  • 16K Rp 981.000 
  • 15K Rp 918.000 
  • 14K Rp 857.000 
  • 13K Rp 796.000 
  • 12K Rp 733.000 
  • 11K Rp 670.000 
  • 10K Rp 609.000 
  • 9K Rp 546.000. 

Harga Emas Dunia

Sebelumnya, harga emas naik 2% pada Jumat, 1 Agustus 2025, dan mencapai level tertinggi dalam satu minggu. Kenaikan harga emas terjadi setelah data penggajian Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan mendorong harapan penurunan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dan pengumuman tarif baru mendorong permintaan safe haven.

Mengutip CNBC, Sabtu (2/8/2025), harga emas spot mencapai level tertinggi sejak 25 Juli, naik 2,1% menjadi USD 3.359,77 per ounce. Harga emas batangan bertambah 0,4% selama sepekan. Harga emas berjangka AS ditutup naik 1,9% ke posisi USD 3.413,40.

“Angka penggajian di bawah harapan, tetapi sedikit lebih tinggi dari yang dicetak pasar. Jadi, ini memberikan kemungkinan yang lebih baik the Federal Reserve akan memangkas (suku bunga) pada akhir tahun,” ujar Head of Commodity Strategiest TD Securities, Bart Melek.

Adapun emas merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.

Di sisi lain, pertumbuhan lapangan kerja AS melambat lebih dari yang diperkirakan pada Juli dengan jumlah lapangan kerja nonpertanian naik 73.000 bulan lalu, setelah naik 14.000 pada Juni. Demikian berdasarkan data Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.

Sentimen Suku Bunga

Selain itu, pelaku pasar kini mengantisipasi dua kali penurunan suku bunga hingga akhir tahun yang dimulai pada September.

Awal pekan ini, bank sentral AS mempertahankan suku bunga di kisaran 4,25%-4,50%, dengan Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, pihaknya belum membuat keputusan apa pun tentang September.

"Kita berada dalam situasi di mana tekanan inflasi terus berlanjut dari tarif dan upah, namun angka lapangan kerja mengecewakan. Jadi dalam situasi tersebut, jika The Fed memangkas (suku bunga), hal itu akan berdampak material terhadap emas secara positif," Melek menambahkan.

Di sisi perdagangan, gelombang tarif terbaru Trump atas ekspor dari puluhan mitra dagang, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan, menyebabkan pasar global anjlok karena negara-negara mendorong perundingan untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.Emas sebagai aset safe haven justru menguat di tengah gejolak ekonomi dan geopolitik.

Harga perak spot naik 0,7% menjadi USD 36,98 per ounce, platinum naik 1,6% menjadi USD 1.309,27, dan paladium naik 1% menjadi USD 1.203,52. Namun, ketiga logam tersebut mencatat kerugian sepanjang pekan ini.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |