Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura Indonesia (Injourney Airports) Kantor Cabang Bandara Internasional Soekarno Hatta, telah memberlakukan pembatasan akses kendaraan di jalur Perimeter Selatan dan Utara, yakni salah satu akses menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Pembatasan ini sudah dilakukan sejak Selasa, 5 Agustus 2025. General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Soekarno Hatta, Dwi Ananda Wicaksana, menjelaskan pembatasan ini diterapkan khususnya untuk kendaraan tinggi di atas 2,1 meter.
Hal ini dilakukan sebagai Langkah pengaturan operasional, guna mendukung keselamatan dan kelancaran aktivitas di Kawasan bandara.
"Sebagaimana diketahui, jalur perimeter adalah jalan inspeksi yang mengelilingi sisi udara (airside) bandara dan diperuntukkan bagi kegiatan internal, seperti patroli keamanan dan pengawasan pagar perimeter,"tutur Dwi.
Aturan ini juga berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan serta Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor SKEP 43 Tahun 2005. Jalur ini bukan merupakan jalan umum terbuka untuk publik, melainkan bagian dari kawasan terbatas dengan akses yang diatur secara ketat.
Pembatasan kendaraan di jalur ini bertujuan menjaga integritas pengawasan keamanan, memastikan efektivitas operasional, serta menghindari potensi gangguan akibat lalu lintas kendaraan berdimensi besar di area terbatas bandara.
"PT Angkasa Pura Indonesia mengimbau kepada para pengguna jalan agar memperhatikan jenis dan dimensi kendaraan sebelum melintas di jalur perimeter. Kendaraan berukuran besar atau yang melebihi batas tinggi 2,1 meter tidak diperkenankan melintas sesuai ketentuan yang berlaku,"ujar Dwi.
Menurut Dwi, penyesuaian ini merupakan bagian dari pengelolaan kawasan terbatas agar fungsi jalur perimeter tetap berjalan optimal sesuai peruntukannya. Informasi pembatasan telah disosialisasikan melalui berbagai media komunikasi visual yang ditempatkan di titik-titik strategis.
“Kami mengimbau pengguna jalan untuk memperhatikan rambu yang telah disediakan di sepanjang jalur perimeter, guna mendukung kelancaran dan keselamatan operasional bandara,” katanya.
InJourney Buka Kemitraan di 16 Bandara, Siapa Minat?
Sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) secara resmi meluncurkan gelaran InJourney Airports Commercial Expo 2025 pada 23 April. Ajang ini menjadi bagian dari upaya memperkuat kemitraan strategis dalam pengelolaan sektor non-aeronautika dan pengembangan properti komersial, sekaligus mempercepat transformasi ekosistem bandara di Indonesia.
Expo ini menjadi tindak lanjut dari langkah integrasi dua entitas besar, yakni PT Angkasa Pura I dan II yang kini beroperasi di bawah naungan InJourney Airports.
Salah satu tujuan utama dari transformasi ini adalah menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih baik melalui pengembangan area komersial bandara yang inovatif dan sesuai dengan tren kebutuhan penumpang saat ini.
Buka Akses Kemitraan, 76 Perusahaan Terpilih Siap Bersinergi
Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, mengungkapkan bahwa dari ratusan perusahaan yang menunjukkan minat, sebanyak 76 perusahaan telah lolos proses kurasi dan diundang untuk berpartisipasi dalam forum ini.
“Commercial Expo 2025 menjadi bagian penting dari perjalanan kami dalam membawa pengelolaan area komersial bandara ke level internasional,” ujarnya, Jumat (25/4/2025).
Dalam pameran ini, InJourney Airports juga mendorong simplifikasi regulasi dan proses bisnis demi mempererat hubungan kemitraan jangka panjang dengan para pelaku industri, baik nasional maupun global.
Penawaran Menarik: Ruang Usaha, Titik Iklan, dan Lahan Komersial
InJourney Airports menawarkan tiga kategori utama kepada mitra yang hadir: lebih dari 170 unit ruang usaha di 16 bandara, lebih dari 500 titik iklan di 15 lokasi strategis, serta 30-an lahan komersial di luar kawasan bandara.
Seluruh informasi disediakan secara terbuka dan dapat diakses langsung oleh peserta.
Menurut Direktur Komersial M. Rizal Pahlevi, proses penawaran dilakukan secara daring, dilanjutkan dengan sesi diskusi langsung (one-on-one meeting), dan hasil seleksi diumumkan di hari yang sama untuk mempercepat proses pemesanan unit.
Untuk menarik lebih banyak mitra serta mendukung pertumbuhan bisnis di kawasan bandara, InJourney Airports menghadirkan insentif menarik berupa potongan hingga 50% untuk komponen Minimum Monthly Guarantee (MMG).
Total ada 174 unit ruang usaha yang ditawarkan di 16 bandara, antara lain Bandara Internasional Yogyakarta (23 unit), Tjilik Riwut Palangkaraya (17 unit), dan SAMS Sepinggan Balikpapan (12 unit).
Di luar kawasan bandara, tersedia 12 lokasi lahan strategis yang ditawarkan dengan masa kerja sama hingga 30 tahun. Direktur Strategi dan Pengembangan Usaha, Ferry Kusnowo, menegaskan bahwa penawaran ini diharapkan membuka peluang besar bagi mitra untuk tumbuh bersama InJourney Airports dalam jangka panjang.