Harga Telur Stabil, Ayam Naik Tajam: Konsumen Mulai Mengeluh

21 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya komoditas hortikultura, bahan pangan sumber protein seperti telur dan ayam broiler juga mengalami perubahan harga yang cukup mencolok dalam beberapa pekan terakhir. Dinamika ini erat kaitannya dengan fluktuasi pasokan dari peternak serta permintaan pasar yang terus berubah.

Kabar baiknya, harga telur ayam kini mulai menunjukkan kestabilan. Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional per Jumat (25/07/2025), harga telur ayam secara nasional di tingkat konsumen tercatat sebesar Rp 29.508 per kilogram (kg).

Di pasar tradisional, harga berada di kisaran serupa, yakni Rp 29.500 per kg, sedikit lebih rendah dibanding minggu sebelumnya.

“Harga telur sekarang lagi stabil sih, perkilonya Rp 29.000,” ujar seorang penjual bahan pangan di Pasar Baru Bogor saat ditemui Jumat (25/07/2025).

Stabilnya harga telur membuat konsumen merasa lebih tenang karena kebutuhan protein harian tetap bisa terpenuhi tanpa membebani anggaran rumah tangga.

Namun memang, harga telur ini masih cukup tinggi jika dibandingkan dengan tahun lalu yang masih di kisaran Rp 24.000 per kg. Kenaikan harga terus ini merambat pelan pelan. 

Harga Daging Ayam Naik Akibat Pasokan Terlambat

Namun situasi berbeda terjadi pada daging ayam. Harga komoditas ini justru melonjak tajam. Data Badan Pangan Nasional menunjukkan bahwa harga rata-rata nasional untuk daging ayam mencapai Rp 35.556 per kg. Di pasar tradisional, harganya bahkan menembus Rp 38.000 per kg, jauh di atas rata-rata.

Ajis, pedagang ayam di Pasar Baru Bogor, mengaku kenaikan harga sudah terasa sejak sepekan terakhir.

“Naik, ada kenaikan sekitar Rp 1.000–Rp 2.000 dari sebelumnya. Minggu lalu masih sekitar Rp 36.000-an,” jelasnya.

Ia menambahkan, keterlambatan pasokan dari pemotong atau pengirim menjadi penyebab utama lonjakan harga ini.

Kondisi ini berdampak langsung pada minat beli masyarakat. Harga yang tinggi membuat pelanggan berpikir dua kali untuk membeli, bahkan menyebabkan penurunan drastis dalam jumlah pembelian.

“Kalau harga naik atau turun tuh lumayan pengaruh ke pelanggan. Banyak yang komplain, soalnya harga ayam sekarang terlalu tinggi. Pelanggan maunya sih harganya di kisaran Rp 25.000–30.000. Tapi kalau udah naik gini, pembeli bisa turun sampai 70 persen,” ungkap Ajis.

Harga Tahu dan Tempe Masih Stabil

Sementara itu, produk berbasis kedelai seperti tahu dan tempe justru tetap stabil. Ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat, karena kedua makanan ini merupakan sumber protein nabati yang murah dan merakyat.

“Kalau untuk harga tahu dan tempe sendiri itu nggak ada kenaikan atau penurunan, masih normal,” kata Ajis.

Ia menyebutkan, harga tahu putih sekitar Rp 6.000, tahu kuning Rp 8.000, dan tempe berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 15.000 tergantung ukuran.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |