Harga Minyak Dunia Turun, Hal Ini Jadi Sorotan

5 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun tipis pada hari Kamis (Jumat waktu Jakarta), memangkas keuntungan awal setelah Kremlin mengumumkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump dalam beberapa hari mendatang. Hal ini meningkatkan harapan bagi berakhirnya perang di Ukraina secara diplomatis.

Dikutip dari CNBC, Jumat (8/8/2025), harga minyak dunia Brent turun 46 sen atau 0,69% dan ditutup pada harga USD 66,43 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate (WTI) AS turun 47 sen atau 0,73% dan ditutup pada level USD 63,88.

Kedua acuan harga minyak dunia anjlok sekitar 1% pada hari Rabu, menyentuh level terendah dalam delapan minggu, setelah Trump berkomentar mengenai kemajuan perundingan dengan Moskow.

Ajudan Kremlin Yuri Ushakov mengatakan pada hari Kamis bahwa Trump dan Putin akan bertemu dalam beberapa hari mendatang dalam apa yang akan menjadi pertemuan puncak pertama antara pemimpin kedua negara sejak 2021.

Seorang pejabat Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa Trump dapat bertemu Putin paling cepat minggu depan, meskipun AS terus melakukan persiapan untuk menjatuhkan sanksi sekunder, yang mungkin termasuk China, untuk menekan Moskow agar mengakhiri perang di Ukraina.

Pergerakan Harga Minyak

Analis UBS Giovanni Staunovo mengatakan, pergerakan harga minyak diuntungkan oleh penarikan minyak mentah di AS, harga minyak mentah Arab Saudi yang lebih tinggi untuk Asia, dan impor minyak mentah Cina yang kuat pada bulan Juli, 

Dia menambahkan bahwa kenaikan harga minyak terkekang oleh berita tentang kemungkinan pertemuan Trump-Putin minggu depan.

Rusia adalah produsen minyak terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat.

Badan Informasi Energi mengatakan pada hari Rabu bahwa persediaan minyak mentah AS turun 3 juta barel menjadi 423,7 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 1 Agustus, melampaui perkiraan penurunan sebesar 591.000 barel dalam jajak pendapat analis Reuters.

Di Tiongkok, impor minyak mentah pada bulan Juli turun 5,4% dari bulan Juni tetapi masih naik 11,5% dari tahun ke tahun, dan para analis memperkirakan aktivitas penyulingan akan tetap kuat dalam waktu dekat.

Eksportir Minyak Terbesar Dunia

Arab Saudi, eksportir minyak terbesar dunia, pada hari Rabu menaikkan harga minyak mentah bulan September untuk pembeli Asia, kenaikan bulanan kedua berturut-turut, karena pasokan yang ketat dan permintaan yang kuat.

Namun, ketidakpastian ekonomi makro global membatasi kenaikan harga setelah AS memberlakukan tarif baru untuk barang-barang India. Trump mengenakan tarif tambahan sebesar 25% untuk barang-barang India pada hari Rabu, dengan alasan negara tersebut terus mengimpor minyak Rusia. Pajak impor baru akan berlaku mulai 28 Agustus.

Trump juga mengatakan ia dapat mengumumkan tarif lebih lanjut terhadap China. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |