Harga Jam Tangan hingga Cokelat Swiss Makin Mahal Imbas Tarif Impor Trump

1 month ago 37

Liputan6.com, Jakarta - Harga jam tangan, cokelat, dan keju Swiss yang menjadi merek dagangnya akan naik dalam sepekan. Hal ini seiring dampak perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mengutip laman AP, ditulis Minggu (3/8/2025), Swiss yang merupakan rumah bagi beberapa merek mewah paling terkenal di dunia kini menghadapi tarif 39% dari AS.

Kelompok-kelompok industri pada Jumat memperingatkan baik perusahaan Swiss dan konsumen AS dapat menanggung akibatnya.

Trump menandatangani perintah eksekutif pada Kamis yang mengenakan tarif kepada banyak mitra dagang AS. Selanjutnya agenda perdagangan itu akan menguji ekonomi global dan aliansi yang akan berlaku 7 Agustus 2025. Perintah itu berlaku untuk 66 negara, Uni Eropa, Taiwan dan Kepulauan Falkland.

Di Swiss, pejabat gagal mencapai kesepakatan akhir dengan AS setelah Trump awalnya mengancam tarif 31% pada April.

Perusahaan-perusahaan Swiss akan dikenakan salah satu bea ekspor tinggi, hanya Laos, Myanmar, dan Suriah memiliki angka lebih tinggi yakni 40-41%. Sedangkan blok Uni Eropa beranggotakan 27 negara dan Inggris menegosiasikan tarif masing-masing 15% dan 10%.

Angka Mengejutkan

Pemerintah Swiss menghabiskan Jumat sebagai hari nasional negara terguncang oleh berita tersebut. Presiden Swiss Karin Keller Sutter terkejut dengan tarif 39% karena negosiator telah mencapai kesepakatan bulan lalu dengan pemerintahan Trump yang tampaknya tidak disetujui oleh pemimpin AS itu sendiri.

“Kami sekarang akan menganalisis situasi dan mencoba menemukan solusi. Saya tidak bisa mengatakan apa hasilnya nanti, tetapi itu pasti akan merugikan perekonomian,” kata dia kepada wartawan.

Berdasarkan Kantor Perwakilan Dagang AS, defisit perdagangan barang AS dengan Swiss mencapai USD 38,5 miliar atau Rp 633,34 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 16.450) pada tahun lalu. Defisit itu naik 56,9% dibandingkan 2023.

Keller-Sutter yakin Trump pada akhirnya memiliki tarif 39% seiring angka itu dibulatkan dari defisit perdagangan sebesar USD 38,5 miliar.

“Jelas bahwa presiden fokus pada defisit perdagangan dan hanya pada masalah ini,” kata dia.

Perusahaan Jam Tangan

Bagi perusahaan jam tangan Swiss, yang produknya sudah dibanderol dengan harga puluhan ribu, bahkan ratusan ribu euro, sebuah jam tangan bisa jadi sangat mahal pada pekan depan.

Tarif 39% itu sangat menjengkelkan bagi Federasi Industri Jam Tangan Swiss karena pada 2024, Swiss telah menghapus tarif impor untuk semua barang industri.

“Karena Swiss telah menghapus semua bea masuk untuk produk industri impor, tidak ada masalah dengan hubungan timbal balik antara Swiss dan AS,” kata federasi itu dalam sebuah pernyataan.

"Tarif tersebut merupakan masalah serius bagi hubungan bilateral,”

Ekspor jam tangan Swiss telah menghadapi perlambatan yang berkepanjangan dengan penurunan signifikan di AS, Jepang, dan Hong Kong, menurut data terbaru yang tersedia pada Juni dari federasi.

Swatch dan Rolex menolak berkomentar pada Jumat. Perwakilan Patek Phillpe, IWC dan Breitling tidak menanggapi permintaan komentar.

Produsen Cokelat Swiss

Produsen cokelat multinasional Nestle dan Lindt & Sprungli mengatakan memiliki lini produksi di AS untuk pelanggan AS. Namun, perusahaan kecil dan menengah Swiss diprediksi terdampak tarif itu.

Chief Executive of the Association of Swiss Chocolate Manufactures, Roger Wehrli menuturkan, Swiss ekspor 7% dari produksi cokelatnya ke AS.

Bukan hanya tarif 39% yang menjadi masalah. Setelah produsen memperhitungkan nilai tukar antara dolar AS dan franc Swiss ($1 hingga 1,23 franc pada hari Jumat), kata Wehrli, kenaikan biaya bagi perusahaan Swiss mendekati 50%.

Volume Penjualan Bakal Turun

Hal itu adalah angka yang besar untuk dibebankan kepada konsumen Amerika, jika margin keuntungan yang sudah tipis tidak dikurangi lebih lanjut.

"Saya perkirakan industri kami akan kehilangan pelanggan di Amerika Serikat, dan volume penjualan akan menurun drastis," ujarnya kepada The Associated Press.

Wehrli ingin para produsen cokelat Swiss menjual ke pasar lain di seluruh dunia untuk menutupi selisihnya. Namun, ia berharap pelanggan Amerika Serikat ingat kualitas Swiss lebih baik daripada kuantitas yang lebih murah.

"Saya pikir meskipun harga cokelat Swiss naik karena tarif yang sangat tinggi, saya rasa membeli cokelat Swiss tetaplah sepadan," ujarnya. "Sebaiknya benar-benar memakannya dengan sadar dan benar-benar menikmatinya, alih-alih makan terlalu banyak."

Perusahaan Farmasi

Perusahaan farmasi terkemuka Swiss, Roche, mengatakan bahwa mereka sedang berupaya memastikan pasien dan pelanggan mereka di seluruh dunia memiliki akses ke obat-obatan dan diagnostik mereka di tengah perang tarif Trump.

"Meskipun kami yakin produk farmasi dan diagnostik harus dibebaskan dari tarif untuk melindungi akses pasien, rantai pasokan, dan pada akhirnya inovasi di masa depan, kami siap menghadapi potensi penerapan tarif dan yakin dalam mengelola segala dampaknya," demikian pernyataan tersebut.

Perusahaan tersebut pada April mengumumkan rencananya untuk berinvestasi sebesar USD 50 miliar atau Rp 821 triliun di Amerika Serikat selama lima tahun ke depan, yang akan menciptakan 12.000 lapangan kerja. Perusahaan tersebut sudah mempekerjakan lebih dari 25.000 orang di AS.

Sementara itu, Novartis, perusahaan farmasi besar Swiss lainnya, mengatakan dalam sebuah pernyataan mereka sedang meninjau perintah eksekutif Trump.

"Kami tetap berkomitmen untuk menemukan cara meningkatkan akses dan keterjangkauan bagi pasien," ujar dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |