Harga Emas Tiba-Tiba Tembus Segini, Ada Apa?

1 month ago 21

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena investor menunggu hasil pembicaraan perdagangan Amerika Serikat (AS)-China dan pertemuan kebijakan Banl Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, Rabu (30/7/2025), harga emas dunia di pasar spot naik 0,4% menjadi USD 3.327,69 per ons. Harga mencapai titik terendah sejak 9 Juli 20025 pada hari Senin setelah kesepakatan perdagangan kerangka kerja antara Amerika Serikat dan Uni Eropa mengurangi permintaan safe haven untuk logam kuning tersebut.

Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 0,4% lebih tinggi pada USD 3.324.

China dan Amerika Serikat akan mendorong penghentian sementara tarif timbal balik AS terhadap barang-barang China serta tindakan balasan China.

Para analis mencatat bahwa kesepakatan terkini Amerika Serikat dengan Uni Eropa dan Jepang menawarkan beberapa keringanan, tetapi pembicaraan dengan Tiongkok tetap jauh lebih rumit dan berlarut-larut.

“Mengingat risiko gagalnya perundingan, beberapa investor masih merasa perlu untuk memiliki eksposur ke aset safe haven jika keadaan memburuk lagi,” ujar Analis Pasar di City Index dan FOREX.com, Fawad Razaqzada.

Suku Bunga AS

Terkait suku bunga AS, rapat kebijakan dua hari bank sentral AS akan berakhir pada hari Rabu, dengan suku bunga diperkirakan akan tetap tidak berubah. Investor akan mencermati komentar The Fed untuk mencari sinyal mengenai waktu dan laju potensi penurunan suku bunga ke depannya.

Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior Zaner Metals Peter Grant menyatakan, pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga sekitar 50 basis poin pada akhir tahun, dengan Oktober dilihat sebagai titik awal yang paling mungkin.

Namun, perbedaan pendapat dari dua anggota Fed dapat menggeser ekspektasi ke arah penurunan suku bunga pada bulan September, yang berpotensi meningkatkan harga emas.

Harga emas cenderung diuntungkan dalam lingkungan suku bunga rendah karena berkurangnya imbal hasil pada aset pesaing membuat logam yang tidak memberikan imbal hasil lebih menarik bagi investor.

Sementara itu, harga perak naik 0,1% menjadi USD 38,19 per ons, harga paladium naik 0,9% menjadi USD 1.257,41. Sedangkan harga platinum naik 0,7% menjadi USD 1.399,70. 

Dua Tokoh Penting Penentu Nasib Harga Emas Dunia

Sebelumnya, Pengamat mata uang dan komoditas, Ibrahim Assuaibi, menilai pergerakan harga emas dunia kini tak hanya ditentukan oleh data ekonomi dan kondisi geopolitik, tapi juga oleh dinamika hubungan dua tokoh penting yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Gubernur The Federal Reserve (Fed) Jerome Powell. Selain itu, institusi Fed sebagai bank sentral AS juga ikut menentukan arah harga emas.

Trump, Powell dan Fed memiliki peran penting dalam menciptakan sentimen pasar yang bisa menggerakkan harga emas ke level tertinggi atau sebaliknya.

Ibrahim menyebut bahwa Trump akan kembali mengunjungi Powell pada pekan ini. Peristiwa ini akan menjadi perhatian serius pelaku pasar. Dalam pertemuan diprediksi akan dibahas kemungkinan penurunan suku bunga yang bisa menjadi katalis penguatan emas.

“Dalam minggu depan Bank Central Amerika akan melakukan pertemuan, kemudian Trump kembali melakukan kunjungan terhadap kantor The Fed yang sedang direnovasi. Dan dalam pertemuan tersebut, Trump dengan Powell kemungkinan besar akan menurunkan suku bunga,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Selasa (29/7/2025).

Menurutnya, penurunan suku bunga akan menjadi sinyal longgar dari The Fed yang biasanya membuat dolar AS melemah dan harga emas naik. Namun jika The Fed malah mempertahankan suku bunga, risiko tekanan dari Trump bisa memicu gejolak politik yang justru memberi ruang penguatan bagi emas.

“Jika Bank Central Amerika mempertahankan suku bunga, bisa saja. Trump akan marah dan ini akan memercik harapan harga emas dunia akan naik,” ujarnya.

Oleh karena itu, pasar kini menanti arah keputusan tersebut. Hubungan antara Trump dan Powell memang dikenal dinamis.

Pasar Tunggu Sinyal Suku Bunga

Ibrahim menjelaskan, keputusan suku bunga The Fed sangat penting bagi pergerakan harga emas dunia. Suku bunga yang rendah membuat instrumen investasi berbasis dolar menjadi kurang menarik, dan investor pun melirik aset safe haven seperti emas. Hal inilah yang membuat pelaku pasar sangat fokus pada pertemuan The Fed pekan depan.

“Yang sedang ditunggu oleh pasar itu adalah pernyataan dari Powell dalam masalah perekonomian ke depan paskah perang dagang dimulai,” ujarnya.

Menurut Ibrahim, ada dua kemungkinan skenario yang akan terjadi. Pertama, jika suku bunga dipertahankan, maka harga emas bisa terdongkrak oleh ketegangan politik antara Trump dan The Fed. Kedua, jika suku bunga diturunkan, harga emas akan langsung mendapat dorongan kuat dari sentimen pasar.

Prediksi Harga Emas

Sebelumnya, Ibrahim mengatakan meskipun harga logam mulia ini sempat melemah ke kisaran USD 3.300, namun punya peluang kuat naik lagi hingga menyentuh level USD 3.357 bahkan USD 3.380.

“Mendekati level USD 3.300 kemudian dia akan terbang kembali karena fundamental yang positif itu adalah 60% untuk harga emas yaitu di USD 3.357, Kalau seandainya itu kena kemungkinan di USD 3.380,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Senin (28/7/2025).

Ibrahim menjelaskan, penurunan harga emas belakangan ini lebih disebabkan oleh sentimen jangka pendek, salah satunya terkait negosiasi dagang antara Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang, dan Tiongkok.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |