Liputan6.com, Jakarta Harga emas melemah pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena investor melakukan aksi ambil untung setelah harga emas mencapai titik tertinggi dalam lima minggu. Sementara pelaku pasar fokus pada pembicaraan perdagangan menjelang batas waktu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 1 Agustus.
Dikutip dari CNBC, Rabu (23/7/2025), harga emas dunia di pasar spot turun 0,3% menjadi USD 3.385,20 per ons. Di awal sesi, harga emas batangan mencapai level tertinggi sejak 17 Juni. Harga emas berjangka AS turun 0,3% pada USD 3.396,10.
Harga emas sedikit lebih rendah di tengah aksi ambil untung tetapi tetap mendekati level tertinggi lima minggu karena masih adanya ketidakpastian menjelang batas waktu tarif 1 Agustus, kata Analis Komoditas Senior Reliance Securities, Jigar Trivedi.
“Harga emas kemungkinan akan tetap bullish. Resistensi yang kuat terlihat di dekat USD 3.420. Di sisi lain, USD 3.350 merupakan level support,” ujarnya.
Kurs dolar AS stabil terhadap mata uang utama lainnya. Dolar yang lebih kuat membuat harga emas yang dinilai dalam dolar AS lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Para diplomat Uni Eropa mengatakan blok tersebut sedang menjajaki langkah-langkah balasan yang lebih luas terhadap Amerika Serikat karena prospek perjanjian perdagangan dengan Washington semakin menipis. Trump telah mengancam tarif 30% untuk impor Eropa jika tidak ada kesepakatan yang tercapai sebelum batas waktu 1 Agustus.
Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan pemerintah memprioritaskan kualitas kesepakatan perdagangan daripada waktu.
Kebijakan Moneter Bank Sental AS
Fokus juga tertuju pada pertemuan kebijakan moneter Bank Sental AS, Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan minggu depan, di mana bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap untuk saat ini dan berpotensi mulai memangkasnya pada bulan Oktober.
Harga emas cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama masa ketidakpastian geopolitik dan ekonomi.
Harga perak spot turun 0,3% menjadi $38,74 per ons, platinum turun 0,4% menjadi $1.433,20, dan paladium turun 1,8% menjadi $1.242,54.
Nornickel Rusia, produsen paladium terkemuka dunia, menurunkan perkiraan produksi paladiumnya, kini memperkirakan antara 2,677 hingga 2,729 juta ons dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya sebesar 2,704-2,756 juta ons.
Harga Emas Cetak Rekor Lagi Jelang Batas Akhir Negosiasi Tarif AS
Sebelumnya, harga emas dunia naik lebih dari 1% dan mencapai level tertinggi lima minggu pada perdagangan hari Senin. Kenaikan harga emas ini karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi AS melemah di tengah ketidakpastian ekonomi.
Seperti diketahui, batas waktu negosiasi tarif antara AS dengan sejumlah negara mitra dagang akan berakhir pada 1 Agustus. Jika pembicaraan tidak membuahkan hasil maka sejumlah negara akan mendapat tarif impor tinggi.
Mengutip CNBC, Selasa (22/7/2025), harga emas spot naik 1,3% menjadi USD 3.394,23 per ons pada pukul 14.34 ET (18.34 GMT), mencapai level tertinggi sejak 17 Juni. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 1,4% lebih tinggi di USD 3.406,40 per ons.
Indeks dolar AS turun 0,6%, membuat emas berdenominasi dolar lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Sementara imbal hasil acuan Treasury AS dengan jangka waktu 10 tahun mencapai level terendah dalam lebih dari satu minggu.
"Dengan tenggat waktu 1 Agustus yang semakin dekat, hal itu membawa ketidakpastian ke pasar dan hal itu tentu saja mendukung logam mulia," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.
Para diplomat Uni Eropa mengatakan, Uni Eropa tengah menjajaki serangkaian kemungkinan tindakan tarif balasan yang lebih besar terhadap AS. Hal ini dilakukan karena prospek perjanjian perdagangan yang dapat diterima dengan Washington memudar.
Suku Bunga Fed
Di sisi suku bunga, para pelaku pasar memperkirakan peluang sekitar 59% penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September. Hal ini tertuang dalam CME FedWatch Tool. Dengan penurunan suku bunga ini maka menjadi angin segar juga untuk harga emas.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa seluruh Federal Reserve perlu diperiksa sebagai sebuah institusi.
Meger mengatakan, obrolan tentang penurunan suku bunga AS yang lebih awal dari perkiraan semakin meningkat, dengan spekulasi seputar kemungkinan penggantian Ketua Fed Jerome Powell dan perombakan Fed menambah kegelisahan pasar.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.