Harga Emas Hari Ini Menguat Imbas Ketidakpastian Tarif Trump Jelang Batas Waktu 1 Agustus 2025

1 day ago 11

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada perdagangan Kamis, 31 Juli 2025 waktu setempat. Kenaikan harga emas terjadi seiring pelaku pasar beralih ke aset safe haven di tengah ketidakpastian tarif yang berkelanjutan seiring semakin dekatnya tenggat waktu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada 1 Agustus untuk mengakhiri negosiasi.

Mengutip CNBC, Jumat (1/8/2025), harga emas spot naik 0,6% menjadi USD 3.295,11 per ounce. Harga emas berjangka AS melemah 0,2% menjadi USD 3.347,7.

“Kami telah melihat peningkatan ketidakpastian perdagangan menjelang tenggat waktu tarif 1 Agustus ini. Hanya sedikit kebangkitan dalam tawaran safe haven,” ujar Vice President dan Senior Metals Strategist Zaner Metals, Peter Grant.

Ia menuturkan, titik tengah dari kisaran yang lebih luas untuk di kisaran USD 3.312 per ounce dan kami menguji level tersebut hari ini. Saya mungkin akan sedikit lebih optimis jika kami dapat mencapai level tertinggi baru untuk minggu ini,” kata dia.

Sementara itu, Trump mengeluarkan serangkaian pengumuman tarif untuk impor tembaga dan barang dari Brasil dan Korea Selatan, menjelang tenggat waktu 1 Agustus untuk tarif AS lebih tinggi.

Di sisi lain, inflasi AS meningkat pada Juni karena tarif impor mulai menaikkan harga beberapa barang. Indeks PCE naik 0,3% bulan lalu setelah kenaikan 0,2% yang direvisi naik pada Mei.

Sementara itu, bank sentral AS mempertahankan suku bunga pada Rabu, dan komentar Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell setelah keputusan tersebut melemahkan keyakinan bahwa biaya pinjaman akan mulai turun pada  September.

Emas tumbuh signikan dalam lingkungan suku bunga rendah karena merupakan aset yang tidak memberikan imbal hasil.

Investor Menanti Data Ekonomi AS

Investor sekarang menunggu data penggajian non-pertanian AS pada Jumat untuk petunjuk lebih lanjut tentang arah suku bunga Federal Reserve (the Fed).

Harga perak spot turun 1,3% menjadi USD 36,63 per ons, level terendah sejak 7 Juli, platinum turun 2,1% menjadi USD 1.285,09, sementara paladium turun 1,8% menjadi USD 1.184,05.

"Tidak mengherankan jika tekanan jual yang kuat pada perak berjangka sebagian disebabkan oleh aksi jual simpati di tengah kejatuhan besar pasar tembaga yang terjadi dua hari terakhir," ujar Analis Senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.

Trump mengejutkan pasar pada hari Rabu dengan mengatakan AS akan mengenakan tarif 50% pada pipa dan kabel tembaga, yang akan menurunkan harga tembaga AS lebih dari 20% di bursa COMEX.

Harga Emas Hari Ini Merosot Usai The Fed Tahan Suku Bunga Acuan

Sebelumnya, harga emas dunia melemah pada perdagangan Rabu. 30 Juli 2026. Koreksi harga emas terjadi setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga acuan pada pertemuan Juli 2025. Sementara itu, data ekonomi AS yang solid meningkatkan kemungkinan penundaan pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun.

Mengutip CNBC, Kamis (31/7/2025), harga emas spot turun 0,7% menjadi USD 3.301,82 per ounce. Harga emas berjangka AS terpangkas 0,9% menjadi USD 3.352,3.

Bank sentral AS mempertahankan suku bunga acuan pada Rabu. The Fed menolak tekanan dari seruan berulang Presiden AS Donald Trump untuk memangkas suku bunga. Suku bunga the Fed tetap berada di kisaran 4,25%-4,5%.

Dalam konferensi pers Rabu sore, Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan belum ada keputusan yang dibuat untuk September dan bahwa bank sentral harus menunggu dan melihat dampak tarif sebelum bertindak.

Analis WisdomTree, Nitesh Shah mencatat semakin keras pemerintah menyuarakan ketidaksukaannya terhadap kebijakan saat ini, semakin besar kemungkinan hal itu akan mendorong harga emas. Emas cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama periode ketidakpastian.

Data Ekonomi Lainnya

Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan peningkatan jumlah tenaga kerja swasta AS lebih tinggi dari perkiraan pada Juli, meskipun tanda-tanda perlambatan pasar tenaga kerja masih berlanjut. Secara terpisah, laporan Departemen Perdagangan menunjukkan PDB kuartal kedua tumbuh 3%, melampaui perkiraan 2,4% dalam jajak pendapat Reuters.

"Rilis data yang baru saja dirilis terlihat cukup mendukung perekonomian. PDB merupakan kejutan positif. Begitu pula dengan penambahan pasar tenaga kerja. Jadi, keduanya menunjukkan bahwa The Fed dapat terus menunda pemotongan suku bunga," kata Shah.

Di sisi perdagangan, AS dan China sepakat untuk memperpanjang gencatan senjata tarif 90 hari mereka setelah dua hari perundingan yang digambarkan sebagai perundingan konstruktif di Stockholm.

Sementara itu, harga perak spot turun 1,6% menjadi USd 37,59 per ounce, platinum turun 3,3% menjadi USD 1.349,15, dan paladium turun 2,9% menjadi USD 1.222,75.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |