Liputan6.com, Jakarta - Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melambung pada perdagangan hari ini Selasa (22/7/2025). Kenaikan harga emas Antam hari ini mencapai Rp 19.000 per gram.
Mengutip laman logammulia.com, harga emas Antam ditetapkan Rp 1.946.000 per gram. Harga emas Antam ini naik dari perdagangan sebelumnya yang dipatok Rp 1.927.000 per gram.
Sementara itu, harga jual kembali (buyback) juga ikut naik Rp 19.000. Harga emas Antam untuk buyback naik menjadi Rp 1.792.000 per gram.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp 10 juta, dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan 3 persen untuk non-NPWP.
PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Adapun harga tertinggi emas Antam tercatat pada 22 April 2025 sebesar Rp 2.016.000 per gram, dan harga buyback tertinggi di Rp 1.865.000 per gram.
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini 22 Juli 2025:
Harga emas 0,5 gram: Rp 1.023.500.
Harga emas 1 gram: Rp 1.946.000.
Harga emas 2 gram: Rp 3.836.000.
Harga emas 3 gram: Rp 5.734.000.
Harga emas 5 gram: Rp 9.534.000.
Harga emas 10 gram: Rp 18.990.000.
Harga emas 25 gram: Rp 47.312.500.
Harga emas 50 gram: Rp 94.505.000.
Harga emas 100 gram: Rp 188.890.000.
Harga emas 250 gram: Rp 471.837.500.
Harga emas 500 gram: Rp 943.375.000.
Harga emas 1.000 gram: Rp 1.886.600.000.
Harga Emas Cetak Rekor Lagi Jelang Batas Akhir Negosiasi Tarif AS
Harga emas dunia naik lebih dari 1% dan mencapai level tertinggi lima minggu pada perdagangan hari Senin. Kenaikan harga emas ini karena dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi AS melemah di tengah ketidakpastian ekonomi.
Seperti diketahui, batas waktu negosiasi tarif antara AS dengan sejumlah negara mitra dagang akan berakhir pada 1 Agustus. Jika pembicaraan tidak membuahkan hasil maka sejumlah negara akan mendapat tarif impor tinggi.
Mengutip CNBC, Selasa (22/7/2025), harga emas spot naik 1,3% menjadi USD 3.394,23 per ons pada pukul 14.34 ET (18.34 GMT), mencapai level tertinggi sejak 17 Juni. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup 1,4% lebih tinggi di USD 3.406,40 per ons.
Indeks dolar AS turun 0,6%, membuat emas berdenominasi dolar lebih terjangkau bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain. Sementara imbal hasil acuan Treasury AS dengan jangka waktu 10 tahun mencapai level terendah dalam lebih dari satu minggu.
"Dengan tenggat waktu 1 Agustus yang semakin dekat, hal itu membawa ketidakpastian ke pasar dan hal itu tentu saja mendukung logam mulia," kata Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures David Meger.
Para diplomat Uni Eropa mengatakan, Uni Eropa tengah menjajaki serangkaian kemungkinan tindakan tarif balasan yang lebih besar terhadap AS. Hal ini dilakukan karena prospek perjanjian perdagangan yang dapat diterima dengan Washington memudar.
Suku Bunga Fed
Di sisi suku bunga, para pelaku pasar memperkirakan peluang sekitar 59% penurunan suku bunga oleh Federal Reserve AS pada September. Hal ini tertuang dalam CME FedWatch Tool. Dengan penurunan suku bunga ini maka menjadi angin segar juga untuk harga emas.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa seluruh Federal Reserve perlu diperiksa sebagai sebuah institusi.
Meger mengatakan, obrolan tentang penurunan suku bunga AS yang lebih awal dari perkiraan semakin meningkat, dengan spekulasi seputar kemungkinan penggantian Ketua Fed Jerome Powell dan perombakan Fed menambah kegelisahan pasar.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.