Harga BBM Hari Ini 11 Agustus 2025: Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo, Siapa Paling Murah?

Liputan6.com, Jakarta - Kabar gembira datang bagi para pengendara di Indonesia seiring dengan pengumuman penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) oleh sejumlah perusahaan penyedia. Perubahan harga ini berlaku efektif mulai 1 Agustus 2025, membawa angin segar terutama bagi pengguna BBM non-subsidi.

Penurunan harga BBM ini mencakup berbagai jenis BBM, baik dari BP Indonesia, Vivo, maupun PT Pertamina (Persero).

Keputusan penyesuaian harga ini diambil sebagai respons terhadap dinamika pasar minyak global yang terus bergerak serta penyesuaian biaya operasional masing-masing perusahaan. Langkah ini diharapkan dapat memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen di tengah berbagai kebutuhan harian yang terus meningkat.

Masyarakat diimbau untuk selalu memantau informasi resmi dari penyedia BBM untuk mendapatkan data terkini dan akurat.

Meskipun ada penyesuaian harga yang berlaku sejak awal Agustus, pantauan harga BBM Hari Ini, 4 Agustus 2025, menunjukkan stabilitas di berbagai SPBU. Informasi ini penting untuk diketahui masyarakat agar dapat merencanakan pengeluaran untuk transportasi dengan lebih baik.

Transparansi data harga menjadi kunci bagi konsumen dalam membuat keputusan pembelian.

Per 11 Agustus 2025, harga BBM di berbagai SPBU seperti Pertamina, Shell Indonesia, BP-AKR, dan Vivo terpantau stabil jika dibandingkan dengan awal bulan. Konsumen dapat menemukan berbagai pilihan BBM dengan oktan berbeda sesuai kebutuhan kendaraan mereka. Berikut adalah rincian harga dari masing-masing penyedia:

• Pertamina
  • Pertalite: Rp 10.000 per liter
  • Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter
  • Pertamax: Rp 12.200 per liter (untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya)
  • Pertamax Turbo: Rp 13.000 per liter
  • Pertamax Green: Rp 13.200 per liter
• BP-AKR
  • BP Ultimate (RON 92): Rp 12.550 per liter
• Shell
  • Shell Super: Rp 12.580 per liter
• Vivo
  • Revvo 92: Rp 12.580 per liter

Data harga ini menunjukkan komitmen penyedia BBM untuk memberikan informasi yang jelas kepada pelanggan. Stabilitas harga ini memberikan kepastian bagi pengendara dalam merencanakan anggaran transportasi mereka.

Masyarakat dapat memanfaatkan informasi ini untuk memilih jenis BBM yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran.

Bagi banyak pengendara, BBM dengan nilai oktan RON 92 menjadi pilihan populer karena keseimbangan antara performa dan harga. Menarik untuk melihat perbandingan harga antara penyedia BBM untuk jenis ini. Perbandingan ini dapat membantu konsumen dalam menentukan pilihan SPBU yang paling efisien.

• Pertamina (Pertamax): Rp 12.200 per liter
• BP-AKR (BP Ultimate): Rp 12.550 per liter
• Shell (Shell Super): Rp 12.580 per liter
• Vivo (Revvo 92): Rp 12.580 per liter

Dari perbandingan di atas, terlihat bahwa Pertamina menawarkan harga Pertamax (RON 92) yang paling kompetitif dibandingkan dengan penyedia lainnya.

Selisih harga ini, meskipun kecil per liter, dapat berdampak signifikan bagi konsumen dengan volume pembelian yang besar. Konsumen dapat mempertimbangkan faktor ini saat memilih tempat pengisian bahan bakar.

Penyesuaian harga BBM oleh berbagai penyedia merupakan bagian dari dinamika pasar energi global. Faktor-faktor seperti harga minyak mentah dunia, nilai tukar mata uang, dan biaya operasional turut mempengaruhi penetapan harga di tingkat konsumen. Kebijakan ini juga mencerminkan upaya perusahaan untuk tetap kompetitif dan responsif terhadap kondisi ekonomi.

Meskipun ada kabar penurunan harga yang berlaku sejak awal Agustus, masyarakat tetap diimbau untuk selalu memantau informasi terkini dari sumber resmi. Hal ini penting untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan data yang paling akurat dan tidak ketinggalan informasi penting. Informasi yang akurat membantu konsumen dalam membuat keputusan finansial yang tepat terkait pengeluaran transportasi.

Perubahan harga BBM, terutama yang non-subsidi, memiliki implikasi langsung terhadap pengeluaran harian masyarakat. Dengan adanya transparansi harga dan informasi yang mudah diakses, konsumen dapat lebih bijak dalam mengelola anggaran mereka. Ini juga mendorong persaingan sehat antar penyedia BBM untuk menawarkan harga dan layanan terbaik.