Donald Trump Bidik Tembaga Indonesia, Produknya Diupayakan Dijual dari Hilirisasi

14 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Produk tembaga dari Indonesia yang dijual ke Amerika Serikat (AS) diupayakan merupakan hasil peningkatan nilai tambah atau hilirisasi yang dilakukan di Indonesia.

Demikian disampaikan Direktur Hilirisasi Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM Rizwan Aryadi Ramdhan seperti dikutip dari Antara, Rabu (16/7/2025).

Hal ini merespons pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menilai Indonesia memiliki tembaga berkualitas tinggi saat mengumumkan penurunan tarif balasan atau resiprokal menjadi 19% dari 32%.

"Secara bersama-sama itu kita menyusun kebijakan yang pro hilirisasi. Jadi, tidak ekspor dalam keadaan mentah," kata Rizwan.

Menurut dia, saat ini ekspor konsentrat tembaga sudah dilarang oleh pemerintah, sehingga pihaknya mendorong untuk melakukan proses hilirisasi di dalam negeri.

"Kalau kami mendukung untuk fasilitas proses produksinya di dalam negeri," katanya lagi.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS, berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

"Indonesia akan membayar tarif 19 persen kepada Amerika Serikat untuk semua barang impor dari mereka ke negara kita," tutur Trump terkait kesepakatan yang dicapai dengan RI dalam hal tarif impor, seperti dipantau dari media sosial Truth Social di Jakarta, Rabu.

Berdasarkan pertemuan dengan Menteri Perdagangan AS dan Kepala USTR di Washington DC pada 9 Juli 2025, disepakati penundaan pemberlakuan tarif untuk memberi waktu tiga pekan bagi penyelesaian perundingan lanjutan.

Selain soal tarif, negosiasi juga mencakup hambatan nontarif, ekonomi digital, dan kerja sama mineral kritis seperti nikel dan tembaga.

AS disebut tertarik memperkuat kemitraan strategis di sektor tersebut.

"Indonesia memiliki beberapa produk yang bagus dan mereka memiliki beberapa komoditas mineral berharga, salah satunya tembaga berkualitas tinggi," ujar Trump.

Donald Trump Turunkan Tarif jadi 19%, Ini Dampaknya Buat Indonesia

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan Indonesia dikenakan tarif impor 19 persen. Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) memandang turunnya tarif ini membuat posisi daya tawar Indonesia meningkat.

Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani mengatakan besaran tarif impor tersebut turun dari sebelumnya 32 persen. Kalangan pengusaha pun ikut memandang ini sebagai suatu langkah baik.

"Terkait update posisi tarif 19 persen terhadap produk ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat, kami memandang bahwa kesepakatan ini merupakan hasil negosiasi yang jauh lebih baik dibandingkan proposal tarif awal sebesar 32 persen dan mungkin saja masih ada ruang untuk bisa bernegosiasi menjadi lebih rendah lagi," kata Shinta saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (16/7/2025).

Dia menjelaskan, perubahan tarif ini membuat posisi Indonesia menjadi lebih kompetitif. Jika dibandingkan dengan beberapa negara Asia Tenggara, Indonesia menjadi salah satu yang mendapat tarif lebih rendah dari yang lainnya.

Beberapa perbandingannya yakni Thailand dikenakam tarif 36 persen, Laos 40 persen, Malaysia 25 persen, dan Vietnam 20 persen dengan ketentuan tambahan untuk transshipment.

"Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih memiliki ruang untuk menjaga daya saing ekspornya, terutama pada produk ekspor kita seperti tekstil, alas kaki, furniture, hingga perikanan yang memiliki ketergantungan cukup tinggi terhadap pasar Amerika Serikat," tutur Shinta.

RI Kena Tarif 19 Persen

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa, 15 Juli 2025 waktu setempat menyatakan telah mencapai kesepakatan perdagangan awal dengan Indonesia. AS akan mengenakan tarif 19% atas barang dari Indonesia.

"Kami tidak akan membayar tarif. Jadi, mereka memberi kami akses ke Indonesia yang tidak pernah kami miliki,” ujar Trump seperti dikutip dari CNBC, Rabu (16/7/2025).

"Itu mungkin bagian terbesar dari kesepakatan ini. Dan bagian lainnya adalah mereka akan membayar 19%,” ia menambahkan.

Belum jelas apakah Indonesia telah sepakati ketentuan tersebut seperti yang dijelaskan Trump. Kedutaan besar Indonesia di AS belum menanggapi permintaan komentar dari CNBC.

RI Beli 50 Pesawat

Dalam unggahan berikutnya di Truth Social, Trump menuturkan, Indonesia telah berkomitmen membeli energi AS senilai USD 15 miliar, produk pertanian AS senilai USD 4,5 miliar dan 50 pesawat Boeing, banyak di antaranya adalah Boeing 777 sebagai bagian dari kesepakatan itu.

Maskapai Indonesia, Garuda Indonesia, baru-baru ini sedang dalam pembicaraan untuk membeli antara 50 dan 75 pesawat Boeing.

Jika hal ini terjadi, tarif baru untuk impor Indonesia akan menunjukkan Trump menarik kembali bea masuk 32% yang telah ia ancamkan pekan lalu.

Trump mengatakan dalam sebuah unggahan singkat di media sosial pada Selasa pagi kesepakatan tersebut merupakan hasil dari pertemuan langsung dengan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto.

"Saya berbicara dengan presiden mereka yang sangat hebat, sangat populer, sangat kuat, cerdas, dan kami mencapai kesepakatan," kata Trump di Gedung Putih pada hari yang sama.

Menteri Perdagangan Howard Lutnick dalam acara "Halftime Report" di CNBC pada Selasa sore menyatakan Indonesia akan menghapus tarifnya atas barang-barang AS sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

"Tidak ada tarif di sana. Mereka membayar tarif di sini," kata Lutnick.

Gedung Putih tidak menanggapi permintaan CNBC untuk informasi tambahan tentang dugaan kesepakatan dengan Indonesia tersebut.Indonesia merupakan salah satu dari 25 mitra dagang utama Amerika Serikat, dengan kedua negara memperdagangkan barang senilai lebih dari USD 38 miliar pada 2024, menurut Departemen Perdagangan. Defisit perdagangan AS dengan Indonesia mencapai USD 17,9 miliar tahun lalu.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |