Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat volume transaksi digital melalui QR Indonesia Standar (QRIS) meningkat hingga 148 persen. Nominal transaksi pun melesat hingga Rp 317 triliun secara tahunan (yoy).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo menuampaikan pembayaran digital pada triwulan II 2025 tumbuh 30,51 persen year on year (yoy). Adapun, transaksi QRIS menjadi salah satu yang tertinggi, didukung oleh peningkatan jumlah merchant.
"Volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS yang tetap tumbuh tinggi sebesar 148,50 persen (yoy), didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant," kata Perry dalam Konferensi Pers, Rabu (16/7/2025).
Pada kesempatan yang sama, Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta mencatat pengguna QRIS mencapai 57 juta hingga triwulan II-2025. Angka ini setara 63 persen dari target yang ditetapkan BI sebanyak 58 juta pengguna.
Sementara, untuk volume-nya itu sudah mencapai 6,1 miliar transaksi atau 93 persen daripada target 6,5 miliar transaksi. Pada sisi merchant turut meningkat sangat mencapai 39,3 juta merchant atau sekitar 83,5 persen dari target BI 40 juta.
"Nominalnya juga meningkat sangat pesat mencapai Rp 317 triliun atau secara year-on-year 121 persen," ungkapnya.
Transaksi Lainnya
Bank Indonesia juga mencatat peningkatan transaksi pada metode pembayaran digital lainnya. Yakni, volume transaksi aplikasi mobile dan internet meningkat masing-masing sebesar 32,16% (yoy) dan 6,95% (yoy).
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST tumbuh 42,87% (yoy) sehingga mencapai 1,12 miliar transaksi, dengan nilai mencapai Rp2.788,31 triliun di sepanjang triwulan II 2025. Volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 2,32 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp47.481,04 triliun di sepanjang triwulan II 2025.
Sementara dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 9,00% (yoy) menjadi Rp1.153,04 triliun pada triwulan II 2025.
Naik 150 Persen di April 2025
Sebelumnya, Meski sempat mendapat sorotan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS), sistem pembayaran digital Indonesia, khususnya Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus menunjukkan performa yang baik.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan transaksi ekonomi dan keuangan digital pada April 2025 tetap tumbuh kuat, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
"Dari sisi transaksi, pembayaran digital pada April 2025 mencapai 3,79 miliar transaksi atau tumbuh 31,50% (yoy) didukung peningkatan seluruh komponen," kata Perry dalam RDG Bank Indonesia Mei 2025, Secara Virtual, Rabu (21/5/2025).
Selain itu, Bank Indonesia juga mencatat volume transaksi aplikasi mobile dan internet terus tumbuh masing-masing sebesar 33,14% (yoy) dan 8,65% (yoy). "Demikian pula, volume transaksi pembayaran digital melalui QRIS tetap tumbuh tinggi sebesar 154,86% (yoy) didukung peningkatan jumlah pengguna dan merchant," ujarnya.
Pengelolaan Uang Kartal
Sementara dari sisi pengelolaan uang Rupiah, Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) tumbuh 7,28% (yoy) menjadi Rp1.135,22 triliun pada April 2025.
Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperluas kerjasama sistem pembayaran antarnegara, termasuk kerjasama QRIS dengan sejumlah negara dan interkoneksi BI-FAST dalam inisiatif Nexus dengan beberapa negara.
Adapun stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga, ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat. Dari sisi infrastruktur, stabilitas sistem pembayaran tecermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada April 2025.