Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) melalui anak usahanya PT Kereta Api Pariwisata (KAI Wisata), kembali menghadirkan ajang tahunan bertajuk Xynergy KAI Expo 2025.
Event yang digelar di Jakarta International Convention Center (JICC) ini menawarkan diskon tiket kereta api hingga 60 persen untuk berbagai kelas. Mulai dari kelas ekonomi, eksekutif, hingga panoramic.
Direktur Utama KAI Wisata Hendy Helmy mengatakan, Xynergy KAI Expo 2025 merupakan ajang KAI Expo keempat kalinya yang sukses diselenggarakan bersama Sukses Mulya Pratama.
"Ini merupakan bentuk apresiasi kepada pelanggan setia dan ajakan bagi masyarakat luas untuk semakin mencintai moda transportasi kereta api. Mulai dari kereta ekonomi, eksekutif reguler, hingga kereta wisata yang menawarkan perjalanan aman, nyaman, dan penuh kemewahan," ungkapnya di JICC Senayan, Jakarta, Sabtu (2/8/2025).
"KAI Wisata akan terus mendukung KAI dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang berkelanjutan dan semakin diminati masyarakat," Hendy menambahkan.
Dalam pameran ini, KAI memberikan diskon hingga 60 persen untuk pembelian tiket kereta api semua kelas. Antara lain:
• Kelas Ekonomi mulai dari Rp 69.000
• Kelas Eksekutif mulai dari Rp 129.000
• Kelas Luxury mulai dari Rp 449.000
• Kelas Panoramic mulai dari Rp 199.000
Untuk Pemberangkatan hingga 1 November 2025
Hendy menyampaikan, promo ini berlaku untuk periode keberangkatan hingga 1 November 2025, dengan total lebih dari 159.000 kursi tersedia bagi pelanggan.
Sementara itu, tiket masuk ke area pameran KAI Expo dibanderol seharga Rp60.000. Seluruh tiket dapat dibeli secara daring melalui platform loket.com dan tiket.com.
"Dengan semangat pelayanan dan keberlanjutan, KAI Expo 2025 hadir sebagai wujud nyata transformasi transportasi Indonesia yang ramah lingkungan, terjangkau, sekaligus berkelas," imbuh Hendy.
Fasilitas Lainnya
Xynergy KAI Expo 2025 juga turut dimeriahkan oleh puluhan exhibitor dari berbagai sektor pendukung industri pariwisata dan transportasi.
Beberapa sektor yang terlibat antara lain perhotelan dan hospitality, wahana hiburan dan atraksi keluarga, agen perjalanan dan operator tur, serta miniatur dan edukasi perkeretaapian.
Tidak hanya menjadi ajang berburu tiket murah, event ini turut menyuguhkan pengalaman berupa area kuliner, belanja produk UMKM, dan konser musik yang akan dimeriahkan oleh Kahitna hingga JKT48.
KAI Kelola Aset Tanah 327,8 Juta Meter Persegi, Apa Paling Banyak?
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI saat ini mengelola aset tanah seluas 327.825.712 meter persegi di seluruh wilayah operasionalnya.
Dari jumlah itu, ribuan unit rumah dan bangunan dinas turut menjadi bagian penting dari kekayaan negara yang dikelola perusahaan transportasi pelat merah ini. Namun, di balik besarnya nilai aset, tantangan legalitas dan penguasaan ilegal masih menjadi persoalan utama.
Aset Raksasa: Rumah dan Bangunan Dinas Jadi Komponen Terbesar
Direktur Keselamatan dan Keamanan KAI, Dadan Rudiansyah, mengungkapkan bahwa dari total luasan aset, terdapat 16.463 unit rumah perusahaan dan 3.881 unit bangunan dinas yang tersebar di berbagai wilayah.
Rumah-rumah tersebut bukan sekadar tempat tinggal, tetapi juga merupakan bagian dari kekayaan negara yang telah dipisahkan, terutama pasca-transformasi PJKA menjadi PERUMKA sesuai PP No. 57 Tahun 1990.
“Rumah perusahaan berbeda dengan rumah negara. Dasar hukumnya tidak sama, dan rumah perusahaan merupakan bagian dari aset BUMN yang harus dilindungi,” jelas Dadan, Selasa (24/6/2025).
Satukan Persepsi untuk Selamatkan Aset Negara
Dalam upaya memperkuat tata kelola aset, KAI bersama Kejaksaan Tinggi Jawa Timur menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Legalitas Status Aset Tanah dan Rumah Perusahaan KAI” di Surabaya, Selasa (24/6). Forum ini melibatkan berbagai instansi, mulai dari Kepolisian Daerah Jawa Timur, ATR/BPN, hingga pemerintah daerah serta unit internal KAI.
Kegiatan ini bertujuan menyatukan pemahaman dan komitmen lintas sektor dalam menyelamatkan aset negara yang dikelola oleh KAI.
Salah satu contoh suksesnya, disebutkan Dadan, adalah pengambilalihan aset seluas 597 m² di Medan Barat yang berhasil dikembalikan ke KAI lewat jalur hukum.
Kejati Jatim: Aset Kolonial Terancam Hilang Jika Tak Segera Disertifikasi
Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, Kuntadi, menekankan pentingnya percepatan sertifikasi aset KAI, khususnya aset-aset lama warisan kolonial yang banyak belum memiliki kejelasan hukum. Menurutnya, dokumen lama seperti groundkaart sering kali digunakan sebagai dasar peralihan secara tidak sah.
“Kami siap mengawal proses hukum, mendampingi dalam sertifikasi, dan menindak pelanggaran yang terjadi. Aset negara harus kembali ke pangkuan negara,” tegas Kuntadi.
Ia menambahkan bahwa penyelamatan aset merupakan bagian dari amanat konstitusi, bukan semata persoalan administrasi. Pemerintah, aparat penegak hukum, dan KAI harus bersinergi dalam menjaga amanah rakyat ini.