Danantara Gandeng JBIC, Buka Peluang Investasi Hijau di Indonesia

4 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) menggandeng Japan Bank of International Cooperation (JBIC) dalam membuka peluang investasi hijau di Indonesia. Langkah ini juga buka peluang pemberian pinjaman hingga penjaminan.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani menandai rencana kerja sama ini melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara kedua pihak. Danantara dan JBIC akan mengidentifikasi dan mengembangkan bersama berbagai proyek prioritas dengan berfokus pada dekarbonisasi dan ekonomi sirkular. 

"Kemitraan dengan JBIC ini merupakan sinyal kuat kepercayaan internasional terhadap agenda transisi hijau di Indonesia," kata Rosan dalam keterangan resmi, Jumat (11/7/2025).

Rencana kerja sama termasuk energi terbarukan, transmisi listrik, pengelolaan air dan air limbah, serta infrastruktur digital berkelanjutan seperti green data centers, serta layanan kesehatan.

Perjanjian ini juga membuka peluang tersedianya berbagai instrumen keuangan. Misalnya, pinjaman, ekuitas, penjaminan, dan solusi khusus lainnya untuk mendukung pengembangan proyek-proyek strategis berskala besar di seluruh Indonesia.

"Di Danantara Indonesia, kami berkomitmen untuk memobilisasi penanaman modal strategis yang mendukung prioritas nasional sekaligus memenuhi standar global untuk keberlanjutan, dampak, dan tata kelola," ujar Rosan.

Harus Berpihak ke Publik

Diberitakan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengimbau investasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) harus tetap berakar untuk kepentingan publik.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani melalui akun instagram resmi miliknya @smindrawati pada Kamis, (10/7/2025).

"Investasi Danantara harus tetap berakar pada kepentingan publik. Dengan komitmen dan tata kelola yang baik, pertemuan ini menjadi langkah penting menuju pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel dan pro-investasi,” ujar Sri Mulyani.

Strategi Investasi Jangka Panjang

Saat bertemu dengan CIO Danantara Sjahrir dan tim, Sri Mulyani mengungkapkan telah membahas strategi investasi jangka panjang dan visi Danantara untuk menciptakan lapangan kerja lewat proses bisnis di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan, pihaknya juga membahas berbagai isu penting di sektor energi dan mineral. Fokus diskusi diarahkan pada re-investasi di beberapa komoditas strategis.

 "Dalam pertemuan ini, berbagai isu krusial di sektor energi dan mineral menjadi topik perbincangan. Fokus diarahkan pada pentingnya melakukan reinvestasi di beberapa komoditas strategis sebagai bagian dari komitmen pembangunan jangka panjang,” kata dia.

Danantara Rayu Perusahaan Arab Saudi

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengajak perusahaan di bidang energi bersih Arab Saudi untuk ikut melakukan investasi ke Indonesia. Menyusul banyaknya potensi energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Perkasa Roeslani menyampaikan pihaknya telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan ACWA Power, perusahaan desalinasi air swasta terbesar di dunia, pelopor transisi energi, dan pionir dalam pengembangan hidrogen hijau. 

"Kolaborasi kami dengan ACWA Power merupakan langkah penting dalam memposisikan Indonesia sebagai pemain utama dalam transisi energi global. Kemitraan ini membawa modal dan keahlian untuk mempercepat proyek-proyek berdampak tinggi di sektor surya, hidrogen, dan solusi terintegrasi air-energi," kata Rosan dalam keterangannya, dikutip Jumat (4/7/2025).

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |