Liputan6.com, Jakarta Dalam mendukung kemajuan industri maritim dan offshore, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, turut ambil bagian dalam ajang INAMARINE 2025. Diselenggarakan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pameran ini menjadi momentum penting bagi BKI untuk menunjukkan kontribusi aktifnya dalam mendorong daya saing industri maritim nasional di kancah global.
BKI menghadirkan booth khusus yang menampilkan berbagai inovasi layanan, termasuk solusi klasifikasi dan sertifikasi untuk sektor maritim dan offshore.
Kehadiran booth ini menjadi sarana interaksi langsung antara BKI dan para pemangku kepentingan, baik dari dalam maupun luar negeri, untuk berbagi wawasan, membangun relasi, dan membuka peluang kolaborasi di masa depan.
Direktur PT BKI, R. Agus Doddy Dwisagita mengatakan pameran ini menjadi platform strategis bagi pelaku industri maritim nasional dan internasional untuk memperluas jejaring.
"Ini membangun kemitraan, serta mendorong pertumbuhan sektor maritim di Indonesia secara berkelanjutan," katanya.
Selain berpartisipasi sebagai peserta, BKI juga berperan aktif dalam rangkaian acara utama INAMARINE 2025, yakni International Blue Economy Expo and Summit (IBEES) 2025.
Dukung Ekonomi Biru
Dalam forum ini, Direktur PT BKI (Persero), R. Agus Doddy Dwisagita membahas tema Maritime Standardization & Classification. Forum ini menjadi ajang penting untuk menyampaikan gagasan, bertukar pengalaman, serta mendorong sinergi multipihak dalam mendukung ekonomi biru.
INAMARINE 2025 merupakan penyelenggaraan ke-13 dari pameran tahunan yang telah dikenal luas sebagai pameran dagang terkemuka di Asia, dengan fokus pada sektor maritim dan offshore.
Sebagai satu-satunya pameran B2B khusus untuk sektor kelautan, INAMARINE menawarkan peluang besar bagi pelaku industri untu’k menampilkan produk, menjalin kemitraan, serta memperluas cakupan bisnis dengan para pelaku industri maritim nasional dan internasional.
Indonesia-Turki Perkuat Pembangunan Ekosistem Industri Maritim
Sebelumnhya, PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) bersama Türk Loydu melakukan audiensi dengan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksdya TNI Erwin S. Aldedharma. Audiensi ini dihadiri Ketua Majelis BKI, Laksamana TNI (Purn) Marsetio, bersama jajaran manajemen IDSurvey, BKI, dan Direktur Türk Loydu, Lutfu Savaskan.
Direktur BKI R. Agus Doddy Dwisagita mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara BKI dan TNI AL.
"Khususnya dalam mendukung penguatan standar keselamatan dan kelaikan maritim melalui pemahaman terhadap regulasi internasional dan nasional yang terus berkembang," katanya dalam siaran pers
Dalam kesempatan tersebut, Direktur BKI dan Türk Loydu menyampaikan komitmen untuk mendukung TNI AL dalam peningkatan kapasitas dan pengembangan sektor keamanan maritim nasional melalui kolaborasi teknis dan pertukaran pengetahuan.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen BKI sebagai bagian dari IDSurvey untuk terus berperan aktif dalam pembangunan ekosistem industri maritim yang tangguh dan berkelanjutan. Serta mendukung ketahanan dan keamanan maritim Indonesia melalui kerja sama strategis dengan berbagai pemangku kepentingan.
Jalin Investasi, Turki Jajaki Penggunaan TKDN dari Indonesia
PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) bersama badan klasifikasi asal Turki, Türk Loydu, melakukan audiensi dengan Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Donny Ermawan Taufanto, di Jakarta.
Pertemuan ini dilakukan bersama Ketua Majelis BKI, Laksamana TNI (Purn) Prof. Dr. Marsetio, sebagai bagian dari upaya memperkuat kerja sama strategis dalam pengembangan industri maritim nasional.
Dalam pertemuan tersebut, Direktur BKI dan Türk Loydu menyampaikan komitmen bersama untuk mendukung peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada pembangunan kapal TNI Angkatan Laut. Kerja sama ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam mewujudkan kemandirian pertahanan maritim Indonesia melalui kolaborasi antar lembaga klasifikasi nasional-internasional.
Wakil Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Donny Ermawan Taufanto mengatakan langkah BKI dan Türk Loydu sebagai bagian dari sinergi lintas negara. Tentunya bakal membuat Indonesia kuat dalam industri maritim.
" Dalam mendukung visi Indonesia yang mandiri di sektor pertahanan dan industri maritim," katanya.
Kolaborasi ini sejalan dengan misi BKI sebagai badan klasifikasi nasional yang terus berupaya memperluas jaringan kerja sama global guna mendukung penguatan kapasitas industri maritim Indonesia.