Bulog Jamin Stok dan Harga Beras Aman di Ramadan 2025

1 week ago 13

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama Perum Bulog Wahyu Suparyono menjamin stok beras yang dikuasainya cukup untuk memenuhi konsumsi di masa Ramadan dan Lebaran 2025. Ia optimistis Bulog bisa menguasai 2 juta ton beras di gudangnya pada bulan suci.

Adapun puncak panen raya diprediksi terjadi pada Maret 2025, bertepatan dengan musim Ramadan dan Lebaran. Saat ini, Bulog melaporkan telah menguasai sekitar 1,7 juta ton beras di gudangnya.

"Kita optimis dengan stok 2 juta ton itu jika diperlukan itu cukup (untuk Ramadhan dan Lebaran 2025), cukup sekali," kata Wahyu di Bulog Corporate University, Jakarta, Rabu (22/1/2025).

"Enggak sampai dua bulan sudah puasa, stok kita cukup. Aman," dia menegaskan.

Begitu pun harga beras, Wahyu memprediksi tidak akan ada kenaikan. Lantaran, meskipun permintaan beras selama Ramadan dan Lebaran tinggi, namun pasokannya bakal tercukupi dengan adanya panen raya.

"Enggak ada (kenaikan harga beras). Kalau dari Bulog secara operator nyerap Rp 12.000 (per kg). Nanti kalau perlu di penjualan ada perintah untuk SPHP (Stabilisasi Pasoka dan Harga Pangan), kita lakukan SPHP. Kalau tidak, kita tunggu dari regulator," ungkapnya.

Butuh Dana Tambahan

Selain untuk Ramadan dan Lebaran 2025, Bulog juga menyanggupi titah Presiden Prabowo Subianto dalam memenuhi target pengadaan 3 juta ton beras. Secara angka, jumlah itu bertambah dari target sebelumnya, 2 juta ton beras per tahun.

Untuk itu, Bulog membutuhkan dana sekitar Rp 57 triliun untuk bisa mengolah beras hasil serapan petani yang jumlahnya bertambah.

Direktur Keuangan Bulog Iryanto Hutagaol memaparkan, dari 2 juta ton target penyerapan sebelumnya, saat ini ada sekitar 1,7 juta ton stok beras yang tersimpan di gudang perseroan.

Menurut skenario sebelumnya, Bulog diproyeksikan bakal mengelola sekitar 3,7 juta ton beras pada tahun ini. Namun dengan adanya tambahan target menjadi 3 juta ton, alhasil Bulog harus menambah 1 juta ton penyerapan setara beras.

"Artinya, kita akan mengelola kurang lebih 3,7 juta ton beras tahun ini. Tapi dengan kabar akan diminta 3 juta ton menyerap, artinya kita akan mengelola 4,7 juta ton," kata Iryanto pada kesempatan sama.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |