BTN Syariah Bakal Jadi Bank Syariah Terbesar Kedua Tahun Depan

10 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Tabungan Negara atau BTN Syariah tengah bersiap untuk melakukan langkah strategis besar. Proses penggabungan BTN Syariah dengan PT Bank Victoria Syariah (BVIS) ditargetkan dapat rampung pada tahun 2025 mendatang. Langkah ini menjadi bagian penting dalam upaya BTN untuk memperkuat posisi di industri keuangan syariah nasional.

"Kita berharap bulan Agustus, sebelum akhir bulan, ada RUPSLB Bank Victoria Syariah. Kita lagi nunggu keputusan pemilik, karena kita harus ke pemilik," kata Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dikutip dari Antara, Kamis (7/8/2025).

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Victoria Syariah, Dery Jauhari. “Proses spin-off BTN Syariah direncanakan dapat berlangsung sekitar Oktober hingga November tahun ini. Setelah spin-off, diharapkan BTN Syariah yang digabungkan dengan BVIS akan menjadi lebih besar," kata Dery dalam keterangannya.

Penggabungan ini merupakan bagian dari visi besar BTN untuk menjadikan BTN Syariah sebagai bank syariah terbesar kedua di Indonesia. Ambisi tersebut didukung oleh amanat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mewajibkan spin-off UUS, serta upaya restrukturisasi internal Bank Tabungan Negara yang telah berjalan. Proses ini diharapkan membawa dampak signifikan bagi pertumbuhan aset dan layanan perbankan syariah.

Berbagai tahapan perizinan dan persetujuan dari regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Kementerian BUMN, hingga Danantara telah dilaksanakan. Seluruh proses tersebut dilaporkan berjalan sesuai rencana, menandakan keseriusan BTN dalam mewujudkan entitas bank syariah yang lebih besar dan efisien.

Target Waktu dan Proses Integrasi

Proses spin-off BTN Syariah direncanakan akan berlangsung sekitar bulan Oktober hingga November 2025. Tahapan krusial sebelum spin-off dilaksanakan adalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Victoria Syariah (BVIS), yang dijadwalkan pada Agustus 2025. RUPSLB ini akan menjadi fondasi penting bagi kelanjutan proses penggabungan.

Direktur Network & Retail Funding BTN, Rully Setiawan, menyampaikan optimisme terkait target penyelesaian. Proses spin-off ini ditargetkan selesai pada September 2025, atau setidaknya dapat beroperasi penuh pada akhir tahun tersebut. Kecepatan dan efisiensi dalam setiap tahapan menjadi fokus utama untuk mewujudkan penggabungan ini.

Selain itu, proses perizinan dan persetujuan kepada berbagai regulator telah berjalan lancar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Kementerian BUMN, dan Danantara telah memberikan lampu hijau. Hal ini menunjukkan dukungan penuh dari pihak berwenang terhadap inisiatif strategis yang dilakukan oleh BTN ini.

Tujuan dan Dampak Strategis Penggabungan

Penggabungan ini sejalan dengan amanat OJK yang mewajibkan spin-off Unit Usaha Syariah selambatnya pada 26 Februari 2026. Dengan mengambil alih kepemilikan penuh saham BVIS, BTN berharap dapat mempercepat pencapaian misinya. Misi utama adalah menjadikan BTN Syariah sebagai bank syariah nomor dua terbesar di Indonesia, memperkuat ekosistem keuangan syariah nasional.

Setelah spin-off, BTN Syariah yang digabungkan dengan BVIS diharapkan akan menjadi entitas yang jauh lebih besar dan memiliki daya saing tinggi. Bank hasil penggabungan ini kemungkinan akan beroperasi dengan nama baru, visi dan misi yang lebih luas, serta rencana bisnis bank yang baru. Fokusnya adalah menjadi bank syariah yang lebih efisien, inklusif, dan berbasis nilai-nilai syariah yang kuat.

Secara finansial, aset bank syariah gabungan ini diperkirakan akan mencapai sekitar Rp 65-67 triliun pada Oktober 2025. Angka ini menempatkan entitas baru ini sebagai pemain signifikan di pasar perbankan syariah. Pembentukan entitas bank syariah baru ini juga kemungkinan akan disertai dengan perubahan susunan pengurus, menyesuaikan dengan struktur organisasi yang lebih besar.

Latar Belakang Akuisisi dan Restrukturisasi

Proses bersatunya BVIS dan UUS BTN menjadi Bank Umum Syariah (BUS) merupakan kelanjutan dari langkah strategis yang telah diambil sebelumnya. Ini terjadi setelah saham anak usaha Bank Victoria tersebut secara resmi diambil alih oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Akuisisi ini menjadi fondasi penting bagi rencana penggabungan yang lebih besar.

BTN telah secara resmi menandatangani Akta Jual Beli dan Pengambilalihan Saham BVIS. Penandatanganan ini menegaskan komitmen BTN untuk mempercepat konsolidasi di sektor perbankan syariah. Langkah ini juga menunjukkan keseriusan BTN dalam mengembangkan lini bisnis syariahnya secara signifikan.

Seluruh proses restrukturisasi yang dilakukan oleh BTN, termasuk akuisisi ini, telah mendapatkan persetujuan penuh dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) BTN. Persetujuan tersebut diberikan pada tanggal 26 Maret 2025, memberikan legitimasi hukum dan dukungan korporasi untuk melanjutkan rencana ambisius ini.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |