Begini Respons Para Pimpinan Dunia Usai Tarif Trump Ditunda

1 week ago 17

Liputan6.com, Jakarta Pada 2 April 2025, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menggemparkan dunia dengan pengumuman kebijakan tarif impor AS yang baru ke banyak negara. Tarif Trump ini menuai respons banyak negara.

Kemudian secara tiba-tiba dia kembali mengumumkan penundaan tarif impor ke banyak negara hingga 90 hari kecuali bagi China. Khusus negara ini, Trump justru kembali menaikkan tarif impor menjadi 125%.

Beberapa pimpinan dunia seperti kepala negara memberikan respons mereka terhadap kebijakan Donald Trump yang menunda penerapan kebijakan kontroversialnya.

Melansir laman BBC, Kamis (10/4/2025), berikut beberapa pernyataan para pemimpin dunia:

1. Friedrich Merz, Kanselir Jerman

Pimpinan Jerman yang baru terpilih ini mengaku senang adanya jeda pemberlakukan tarif Trump tersebut. Kata dia, ini membuktikan bahwa pendekatan Eropa yang bersatu terhadap perdagangan memiliki dampak positif.

"Orang Eropa bertekad untuk membela diri dan contoh ini menunjukkan bahwa persatuan sangat membantu," ujar dia.

2. Menteri Ekonomi Italia, Giancarlo Giorgetti 

Serupa, Menteri Ekonomi Italia Giancarlo Giorgetti menyambut baik jeda 90 hari tersebut dan mengatakan bahwa negara-negara G7- kecuali AS - terus berdiskusi tentang upaya menenangkan situasi saat ini.

3. PM Bangladesh, Muhammad Yunus 

Pemimpin sementara Bangladesh juga mengucapkan berterima kasih kepada Presiden AS karena menghentikan tarif yang akan membuat ekspor negaranya ke AS dikenakan pajak sebesar 37%.

"Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintahan Anda untuk mendukung agenda perdagangan Anda," tambahnya.

4. Donald Tusk, Perdana Menteri Polandia

Dia mendesak semua pihak untuk memanfaatkan waktu penundaan 90 hari ke depan dengan sebaik-baiknya dan menemukan upaya kompromi.

"Menjaga hubungan transatlantik yang erat adalah tanggung jawab bersama warga Eropa dan Amerika, terlepas dari turbulensi yang ada saat ini," tulis dia.

5. Von der Leyen, Kepala Uni Eropa

Der Leyen bisa bernapas lega setelah Donald Trump, yang dikabarkan berada di bawah tekanan pasar, berbalik arah dan setuju untuk memberlakukan penghentian sementara selama 90 hari pengenaan tarif impor. Kebijakan yang konon dikhawatirkan akan mengancam dan menyebabkan resesi di seluruh dunia.

"Saya menyambut baik pengumuman Presiden Trump untuk menghentikan sementara tarif timbal balik. Ini adalah langkah penting menuju stabilisasi ekonomi global," kata Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan dirilis.

"Kondisi yang sangat penting agar perdagangan dan rantai pasokan dapat berfungsi," tambah dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |