Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan bahwa pemerintah tengah memfinalisasi penyusunan Nota Keuangan dan Rancangan Undang-Undang APBN 2026.
Nota tersebut dijadwalkan akan disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada 15 Agustus 2025 di hadapan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Kami melaporkan kepada Bapak Presiden mengenai persiapan dan penyelesaian penulisan nota keuangan dan RAPBN 2026. Seperti diketahui bahwa Bapak Presiden nanti akan menyampaikan kepada DPR, rencananya adalah 15 Agustus karena hari Jumat, Nota keuangan dan rencana undang-undang APBN 2026," kata Sri Mulyani di Istana Presiden, ditulis, Kamis (24/7/2025).
Sri Mulyani menyebut bahwa pihaknya sudah melaporkan pokok-pokok isi dan asumsi makro dalam RAPBN 2026 kepada Presiden. Tujuannya agar Presiden dapat memberikan arahan akhir terhadap prioritas kebijakan yang akan tertuang dalam dokumen anggaran tersebut.
"Yang kami laporkan tadi adalah pembahasan mulai dari asumsi makro, kemudian program-program prioritas dari Presiden," ujarnya.
Adapun penyampaian Nota Keuangan oleh Presiden Prabowo akan menjadi pidato kenegaraan pertamanya dalam kapasitas sebagai kepala negara aktif, sehingga banyak pihak menanti isi dan arah kebijakan fiskal tahun terakhir masa jabatannya.
Program Prioritas: Dari Makanan Gratis hingga Ketahanan Pangan
Sri Mulyani menjelaskan bahwa RAPBN 2026 akan mengakomodasi sejumlah program prioritas nasional, mulai dari sektor sosial hingga infrastruktur pangan.
Beberapa di antaranya mencakup program makanan bergizi gratis, Sekolah Rakyat, koperasi Merah Putih, serta pemeriksaan kesehatan gratis.
Selain itu, alokasi anggaran juga akan diarahkan ke proyek strategis seperti perbaikan sekolah, pembangunan infrastruktur jalan melalui Instruksi Presiden (Inpres), serta penguatan ketahanan pangan. Fokus pembangunan difokuskan pada penambahan lahan pertanian, pembangunan irigasi, dan bendungan.
"Itu semuanya tadi telah kami laporkan sehingga untuk mendapatkan arahan dari Bapak Presiden," ujarnya.
Presiden Tekankan Konsistensi dan Deregulasi
Dalam arahannya, kata Sri Mulyani Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga konsistensi antara program prioritas dan arah fiskal yang berkelanjutan. Ia juga meminta agar penyusunan APBN tetap mendukung stabilitas ekonomi nasional dan daya saing investasi.
Presiden juga menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi ke depan tidak bisa hanya bergantung pada APBN. Karena itu, pemerintah akan mendorong langkah-langkah deregulasi agar iklim usaha lebih kompetitif dan investor semakin tertarik menanamkan modal di Indonesia.
"Jadi, nanti stay tune untuk Agustus 15 ya, berdasarkan arahan-arahan yang tadi telah Bapak Presiden sampaikan kepada kami Kemudian Bapak Presiden menekankan untuk berbagai langkah-langkah deregulasi, sehingga perekonomian bisa tumbuh, tidak selalu tergantung kepada APBN," pungkasnya.