Amerika Serikat Genjot Investasi Baru ke Indonesia

1 month ago 42

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) bersama US-ASEAN Business Council (USABC) dan American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia).

MoU ini menjadi tonggak baru kerja sama teknis dalam fasilitasi investasi antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS), yang akan menjadi forum komunikasi antara pemerintah dan pelaku usaha, promosi peluang investasi, serta penanganan hambatan regulasi dan akses pasar.

Nota kesepahaman ini mencakup kerja sama dalam pengembangan materi kebijakan, promosi peluang investasi kepada pelaku usaha AS, fasilitasi dialog antara komunitas bisnis AS dengan otoritas Indonesia, serta peningkatan pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik di bidang investasi. 

Upaya ini diharapkan tidak hanya mendorong masuknya investasi baru dari AS, tapi juga memperkuat keberlanjutan investasi yang telah berjalan

Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani mengatakan, Amerika Serikat merupakan mitra penting bagi Indonesia, baik dalam perdagangan maupun investasi.

"Kolaborasi antara perusahaan-perusahaan AS dan Indonesia akan memainkan peran penting untuk kedua negara. Kami percaya masih banyak potensi yang bisa digali bersama," kata Rosan dalam keterangan tertulis, Sabtu (2/8/2025).

"Saat ini, kami tidak hanya mendorong investasi masuk ke Indonesia, tetapi juga memulai babak baru dengan kapasitas untuk berinvestasi keluar melalui Danantara," ujar dia yang juga menjabat sebagai CEO Danantara.

AS Suntik Investasi USD 3,7 Miliar di Indonesia

Adapun di sisi investasi, AS berada di peringkat 5 teratas sumber investasi asing yang masuk ke Indonesia pada 2024. Dengan nilai mencapai USD 3,70 miliar, naik 12,8 persen dari 2023. 

Dalam rilis realisasi investasi semester I 2025, tercatat Amerika Serikat juga bertengger di peringkat ke-6 dengan nilai investasi sebesar USD 1,56 miliar.

Rosan menyampaikan, pemerintah secara aktif mendorong reformasi regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Pemerintah saat ini tengah meninjau hambatan non-tarif, isu tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan sistem kuota, serta telah membentuk Satgas Deregulasi Investasi yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga.

"Kami bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi. Karena itu, kami ingin Indonesia dipilih sebagai mitra yang paling strategis di kawasan. Masukan dari pelaku usaha AS sangat kami perlukan untuk memperbaiki iklim usaha, memperkuat kepastian, serta memastikan investasi jangka panjang bisa tumbuh dan menghasilkan imbal hasil yang sehat," ungkapnya.

Langkah Penting Perkuat Ekonomi RI-AS

USABC Senior Vice President and Regional Managing Director, Ambassador Ted Osius, menyambut MoU ini sebagai langkah penting dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia–AS.

"Kerja sama ini diluncurkan pada momen yang sangat penting dalam hubungan ekonomi kedua negara. Kami memandang forum ini sebagai platform konkret untuk mengidentifikasi prioritas kebijakan, menyelesaikan hambatan, dan memperluas peluang investasi berkualitas," ujarnya.

Senada, Managing Director AmCham Indonesia Donna Priadi menekankan pentingnya forum ini dalam mendukung investasi jangka panjang.

"AmCham Indonesia meyakini bahwa investasi AS di Indonesia merupakan kekuatan positif bagi pertumbuhan, kemakmuran, dan inovasi. Kami siap menjadi mitra utama pemerintah dalam menarik investasi AS ke Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi menuju tercapainya visi Indonesia Emas 2045," tutur dia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |