500 Ha Lahan Kering dan Kritis Disulap jadi Ladang Bahan Baku Biomassa

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Subholding PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memanfaatkan lahan kering dan kritis seluas 500 hektar yang tersebar di Pulau Jawa untuk memperkuat ketahanan energi, menanam pohon yang digunakan sebagai bahan baku biomassa.

Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, mengatakan, pengembangan ekosistem biomassa menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi dekarbonisasi sektor ketenagalistrikan nasional.

“Kami tidak hanya bicara soal suplai energi primer, tetapi juga komitmen jangka panjang terhadap keberlanjutan. Program ini adalah langkah konkret PLN EPI dalam menjamin pasokan biomassa secara berkelanjutan untuk cofiring PLTU, sekaligus mendorong revitalisasi lahan kritis dengan pendekatan pertanian terpadu," kaya Iwan, Minggu (22/5/2025).

Dalam pemanfaatkan lahan kering dan kritis ini, PLN EPI bekerja sama dengan Kementerian Pertanian melaksanakan Program Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SPT2E) di 50 titik menggunakan metode monokultur atau tumpang sari.

PLN EPI pada tahap pertama menyediakan 160 ribu bibit tanaman multifungsi, yakni gamal, kaliandra, indigofera, dan akasia sebagai bagian dari penguatan ekosistem biomassa berbasis pertanian terpadu.

Pemenuhan Kebutuhan Biomassa

Inisiatif ini merupakan bagian dari roadmap pemenuhan kebutuhan biomassa untuk mendukung cofiring pada PLTU PLN Grup, dengan target pasokan sebesar 3 juta ton biomassa pada tahun 2025.

PLN EPI mengirimkan bibit hingga ke titik penanaman dengan jenis tanaman yang dipilih memiliki daya tumbuh tinggi di lahan marginal dan nilai kalor cukup untuk substitusi batu bara dalam cofiring PLTU. Beberapa daerah yang menjadi pusat penanaman antara lain Beberapa Desa di Tegal, Brebes, Cilacap, Rembang, Gunung Kidul, dan Blora.

Iwan menambahkan, kolaborasi dengan Kementerian Pertanian RI juga menjadi krusial dalam pelaksanaan proyek ini.

“Kami mengapresiasi dukungan Kementan RI dalam mendampingi program ini di lapangan. Melalui pendekatan tumpang sari dan pertanian terpadu, kami ingin menciptakan nilai ganda, baik untuk ketahanan energi nasional maupun pemberdayaan ekonomi lokal", tutupnya.

Dengan demikian Program Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SP2TE) ini diharapkan mendukung transisi energi hijau juga berdampak langsung terhadap ekonomi kerakyatan.

Jaga Pasokan Biomassa, PLN EPI Gandeng Warga Manfaatkan Lahan Kritis

Sebelumnya, PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) memperkuat pasokan biomassa dengan memberdayakan masyarakat pesesaan melalui pemanfaatan lahan kritis. Hal ini untuk menunjang program cofiring yang dapat mengurangi penggunaan batu bara pada PLTU.

Sekretaris Perusahaan PLN EPI, Mamit Setiawan mengatakan, bahwa program ini merupakan wujud komitmen perseroan terhadap prinsip Environmental, Social dan Governance (ESG), dalam menciptakan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan konsisten mencapai Sustainable Development Goals (SDGs)

“Biomassa bukan sekadar cofiring, tapi juga membuka rantai nilai baru di desa. PLN EPI melihat potensi besar untuk menjadikan ini model kolaborasi antara energi dan pemberdayaan masyarakat,” kata Mamit, Minggu (8/6/2025).

Untuk memperkuat pasokan biomassa yang memanfaatkan tumbuhan energi, PLN EPI menggelar pelatihan perawatan dan monitoring pohon multifungsi di Desa Berdaya Energi Gunung Kidul yang terletak di Kalurahan Gombang dan Karangasem, Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul.

Dalam implementasinya, pelatihan ini mencakup materi teori dan praktik lapangan, termasuk pemupukan, pemangkasan, serta monitoring pertumbuhan tanaman. Kegiatan didampingi oleh tenaga ahli dan dirancang agar peserta memahami SOP perawatan pohon secara berkelanjutan.

Penguatan Ekonomi Desa

Menurut Mamit, program ini menjadi salah satu contoh integrasi nyata antara sektor energi, konservasi lingkungan, dan penguatan ekonomi desa. Dengan pendekatan kolaboratif, PLN EPI berharap model ini dapat direplikasi di wilayah lain, terutama di daerah dengan potensi lahan non produktif.

Dalam menjalankan program ini PLN EPI menggandeng Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Mulya (Kalurahan Gombang) dan Asem Mulya (Kalurahan Karangasem), yang sejak 2023 telah menanam lebih dari 175 ribu pohon multifungsi, termasuk Indigofera, di lahan Sultan Ground dan tanah kas desa.

Tanaman ini tidak hanya berfungsi sebagai pakan ternak, tetapi juga sebagai bahan baku energi dan pewarna alami batik, membuka peluang ekonomi sirkular bagi warga.

Program yang diikuti oleh 50 orang ini menjadi upaya peningkatan perekonomian rakyat.

Ketua Bebadan Pangresa Loka Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Raden Mas Gustilantika Marrel Suryokusumo. menegaskan bahwa pemanfaatan lahan Sultan Ground dan tanah khas desa untuk pertanian berkelanjutan merupakan komitmen Keraton sejak awal.

“Arahan Ngarso Dalem jelas. Tanah-tanah ini harus membawa manfaat ekologis sekaligus ekonomi. Bahkan ke depan kami dorong agar bisa berkembang menjadi agro eduwisata,” jelas Gusti Marrel.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |