Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi mencatat baru sebagian penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan. 29 di antaranya selamat dan 6 lainnya meninggal dunia.
Berdasarkan data awal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya membawa sebanyak 53 orang, ditambah awak kapal berjumlah 12 orang. Adapun total kendaraan yang diangkut berjumlah 22 unit.
"Hingga malam ini, korban selamat yang berhasil ditemukan oleh tim gabungan berjumlah 29 orang, sementara yang meninggal 6 orang. Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan turut berduka cita yang mendalam bagi keluarga korban dan bagi korban yang selamat, saya berdoa semoga segera diberikan kesembuhan,” kata Menhub Dudy dalam keterangan resmi, Jumat, (4/7/2025).
Dudy turut meminta tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya untuk melanjutkan dan mempercepat pencarian korban.
Dia berharap pencarian yang dilakukan dapat menemukan lebih banyak lagi korban yang selamat. Meski begitu, Dudy meminta seluruh pihak untuk bersabar, sebab fokus utama yang saat ini dilakukan adalah upaya maksimal melakukan pencarian dan pertolongan terhadap korban.
"Kita punya golden time yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pencarian dan pertolongan korban KMP Tunu Pratama Jaya. Kami berharap bisa menemukan lebih banyak lagi penumpang yang selamat,” ujar Menhub Dudy.
Verifikasi Penumpang
Sementara itu, terkait penumpang kapal yang tidak terdaftar dalam manifest, Dudy menyebut melakukan konfirmasi dan verifikasi ulang untuk memastikan kebenarannya.
"Kami akan melakukan verifikasi untuk memastikannya, termasuk apakah ada penumpang yang selamat namun belum melaporkan,” tambahnya.
Dudy mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan pertolongan ini. Ia pun berpesan kepada seluruh petugas untuk tetap mengutamakan keselamatan di lapangan.
"Mengingat kondisi cuaca di Selat Bali yang kurang bersahabat, saya meminta seluruh petugas untuk tetap memerhatikan faktor keselamatan. Semoga kerja sama dari seluruh tim gabungan memberikan hasil yang maksimal," ujar dia.
Kronologi KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan mengungkapkan kronologi tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan atau KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali. Diketahui, kapal penyeberangan itu sedang dalam perjalanan berlayar dari Pelabuhan Ketapang ke Gilimanuk.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud menjelaskan kronologi kejadiannya.
"Telah terjadi insiden kecelakaan kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, tepatnya pada koordinat 8° 9'32.35"S 114°25'6.38"E, pada hari Rabu, 2 Juli 2025 sekitar pukul 23.35 WIB," kata Masyhud dalam keterangannya.
Berlayar dari Ketapang ke Gilimanuk
KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk dan dilaporkan mengalami kondisi distress pada pukul 23.20 WIB. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB.
Adapun berdasarkan data manifest sementara, kapal mengangkut 53 orang penumpang, 12 orang awak kapal, serta 22 unit kendaraan dari berbagai golongan.
"Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) telah dilakukan sejak dini hari oleh Tim Gabungan dari unsur Basarnas, TNI/Polri, Syahbandar, KPLP, ASDP, serta unsur terkait lainnya di bawah koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan," ungkapnya.