Waskita Karya Siap Kerjakan Proyek di Arab Saudi

6 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Planning and Development Co Ltd (PLADCO) untuk menangkap peluang pengerjaan proyek di Arab Saudi dan negara Timur Tengah lainnya.

Penandatanganan yang dilakukan di Jeddah tersebut bersamaan dengan kunjungan Presiden Prabowo ke Arab Saudi

"Kerja sama ini menunjukkan Waskita kembali dipercaya oleh perusahaan luar negeri untuk mengerjakan proyek mancanegara. Perseroan dinilai mampu membangun proyek yang sesuai kualitas standar internasional," ujar Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Jumat (4/7/2025).

Melalui kerja sama ini, Waskita bisa kembali mengikuti tender di Arab Saudi, seperti pembangunan bandara, stadion, dan lainnya. Perseroan menargetkan nilai kontrak yang didapat sekitar Rp 1-2 triliun untuk beberapa proyek yang berpotensi dikerjakan bersama.

Saat ini, Waskita sudah mengikuti tender King Salman International Airport (KSIA) Paket Runway 3, dengan potensi raihan nilai kontrak sebesar Rp 970 miliar. Selanjutnya, Perseroan dan PLADCO sedang mengikuti proses tender proyek KSIA Paket Runway 4 dan Paket Enabling Works.

"Waskita memiliki keunggulan dalam pengalaman teknis dan manajemen, sementara PLADCO sebagai perusahaan Arab Saudi mempunyai nilai tambah sebagai entitas lokal. Maka dengan kolaborasi keduanya, diharapkan bisa memberikan peluang kemenangan tender yang lebih besar," jelas Ermy.

Pengalaman Proyek di Arab Saudi dan Dunia

Nantinya, Waskita juga dapat menjadi subkontraktor untuk mengerjakan proyek di Arab Saudi. Termasuk menjadi mitra yang menyediakan tenaga kerja dan engineering, guna mendukung berbagai pembangunan di sana.

Adapun, Waskita memiliki sejumlah pengalaman mengerjakan proyek berskala internasional. Salah satu yang paling monumental yakni renovasi mataf Ka'bah di Masjidil Haram, Arab Saudi.

Perseroan juga sudah merampungkan pengerjaan King Abdullah Financial District (KAFD), gedung kampus di Universitas King Saud, dan Flyover Bandara International King Abdulaziz di Arab Saudi. 

Ada pula pembangunan struktural Burj View di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), peningkatan Jalan Tono-Oesila, Jalan Perbatasan Oecusse, Bandara Suai di Timor Leste, serta Bandara Internasional Presiden Nicolau Lobato (PNLIA) di Timor Leste yang sedang dalam proses pengerjaan.

Waskita Karya Raih Total Kontrak Baru Rp1,4 Triliun hingga Juni 2025

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk meraih Nilai Kontrak Baru (NKB) sebesar Rp1,4 triliun hingga Juni 2025. Mayoritas kontrak Waskita Karya tersebut merupakan proyek gedung, seperti Konstruksi Bangunan Gedung DRPD DIY, Pembangunan RSUD Akhmad Berahim di Kalimantan Utara, serta RSUD Tuan Besar Syarif Idrus di Kalimantan Barat.

Direktur Keuangan Waskita Karya Wiwi Suprihatno mengatakan, sebelum mengambil sebuah proyek, Perseroan telah melakukan mitigasi risiko melalui komite manajemen konstruksi. Langkah itu guna memastikan proyek yang dikelola tidak membebani dari segi keuangan dan rendah risiko.

"Kini Waskita lebih selektif dalam memilih proyek baru. Perseroan berfokus pada proyek berskema monthly payment serta memiliki uang muka," ujar Wiwi dalam keterangan resmi, Kamis (19/6/2025).

Kelola 52 Proyek

Wiwi menyebutkan, sampai Juni 2025 Waskita mengelola 52 proyek yang tersebar di berbagai wilayah pulau di Indonesia. Mulai dari pembangunan gedung, konektivitas, juga sumber daya air seperti bendungan dan irigasi.

"Waskita pun mengelola beberapa proyek strategis, di antaranya LRT Velodrome-Manggarai, Jalan Tol Palembang-Betung, dan Bendungan Jragung," ujar Wiwi.

Baru-baru ini Waskita juga kembali meraih kontrak di Ibu Kota Nusantara (IKN) berupa Peningkatan Jalan Paket D di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1B-1C IKN, Kalimantan Timur, dengan nilai proyek tersebut mencapai Rp396,6 miliar.

Fokus Kerja Waskita Karya

Tidak hanya mengejar kontrak baru, Wiwi menegaskan, Waskita saat ini juga fokus pada implementasi restrukturisasi, perbaikan tata kelola perusahaan, sekaligus transformasi pada sisi operasional dan keuangan.

Seperti diketahui, pada tahun lalu Perseroan sudah mendapat persetujuan dari 22 kreditur perbankan Master Restructuring Agreement (MRA) dan Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP) 2021 dengan nilai outstanding sebesar Rp31,65 triliun.

"Pada Oktober 2024, usulan restrukturisasi MRA terbaru itu sudah dinyatakan efektif. Dengan begitu, Perseroan sekarang memiliki fleksibilitas atas skema cash waterfall dan pengelolaan kas yang dimiliki, sehingga kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan lebih lancar, termasuk dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan utang vendor," tutur dia.

Lebih lanjut selama tahun 2024, Waskita telah merealisasikan pembayaran pajak sebesar Rp2,9 triliun atau naik 116,05 persen secara year on year (yoy). Sementara utang vendor past due sejak 2022 telah turun hingga 84 persen dari Rp2,1 triliun menjadi Rp340 miliar pada kuartal I 2025.

"Kemudian sejak MRA efektif, total utang Waskita secara keseluruhan turun 18,8 persen dari Rp84 triliun menjadi Rp68,14 triliun pada kuartal pertama tahun ini," jelas Wiwi.

Wiwi menegaskan Waskita terus berkomitmen memenuhi seluruh kewajiban keuangan kepada seluruh kreditur. Ke depannya, Waskita akan fokus menjalankan transformasi perusahaan demi meningkatkan kinerja.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |