Penasihat Khusus Prabowo Berharap Tarif Impor AS ke Indonesia di Bawah 20%

6 hours ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Penasihat Khusus Presiden untuk Perdagangan Internasional dan Kerjasama Multilateral, Mari Elka Pangestu, menyampaikan bahwa tim negosiasi Indonesia tengah berupaya keras agar tarif resiprokal dagang Amerika Serikat (AS) dapat turun dari angka 32 persen yang saat ini berlaku.

“Kita tentunya harus semaksimal mungkin menurunkan dari 32 persen. Jika melihat Inggris yang berhasil mendapatkan tarif 10 persen, tentu jika Indonesia bisa mencapai angka yang sama, itu jauh lebih baik,” ujar Mari Elka dikutip dari Antara, Jumat (4/7/2025). 

Mari menjelaskan bahwa tarif resiprokal sebenarnya adalah 22 persen, di mana 10 persen merupakan tarif universal yang dikenakan pada semua negara. Angka 22 persen ini sudah merupakan diskon 50 persen dari tarif yang dihitung oleh AS untuk tarif resiprokal.

“Tapi apakah kita akan diberikan tarif nol, atau hanya tarif resiprokal, atau bagian dari tarif resiprokal, itu masih menjadi bahan negosiasi dan proses tawar-menawar yang sedang berlangsung saat ini,” tambahnya.

Dia juga berharap tarif resiprokal untuk Indonesia bisa ditekan di bawah 20 persen, mengacu pada tarif yang dikenakan kepada Vietnam sebesar 20 persen. Namun, Mari menegaskan bahwa semua ini masih dalam tahap negosiasi.

Tenggat Waktu 9 Juli

Selain itu, Mari mengungkapkan bahwa masih ada beberapa hal yang perlu diselesaikan dalam pembicaraan tarif antara AS dengan China, Vietnam, dan Inggris. Dia menambahkan kemungkinan negosiasi atau dialog akan tetap berlanjut setelah tenggat waktu 9 Juli nanti.

Pada 2 April lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor minimal 10 persen untuk berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan unggahan resmi Gedung Putih di Instagram, Indonesia berada di posisi kedelapan dalam daftar negara yang dikenai tarif impor sebesar 32 persen.

Trump menegaskan pada 2 Juli bahwa tidak akan ada penundaan terkait tenggat waktu 9 Juli untuk penerapan kembali tarif impor tersebut.

Dengan demikian, Indonesia terus berupaya melalui jalur diplomasi dan negosiasi agar tarif impor yang dikenakan AS dapat ditekan seminimal mungkin demi menjaga kelancaran perdagangan bilateral dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Trump Kenakan Tarif Impor ke Vietnam 20%

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa negaranya telah mencapai kesepakatan dagang dengan Vietnam. Dalam kesepakatan tersebut, semua barang dari Vietnam yang diimpor ke Amerika akan dikenakan tarif sebesar 20%.

Dikutip dari CNBC, Kamis (3/7/2025), pengumuman ini disampaikan langsung oleh Trump melalui platform media sosialnya, Truth Social, pada Rabu waktu setempat. Ia mengatakan bahwa kesepakatan ini juga akan memberikan Amerika Serikat akses tanpa tarif ke pasar Vietnam.

Selain itu, Vietnam juga sepakat untuk menerapkan tarif 40% atas barang-barang yang sebenarnya berasal dari negara lain namun dialihkan melalui Vietnam untuk kemudian dikirim ke AS. Praktik ini dikenal sebagai transshipping, dan sering digunakan untuk menghindari bea masuk. China disebut-sebut kerap memanfaatkan Vietnam sebagai jalur transshipment ke AS.

“Vietnam akan membayar” bea masuk 20% itu, tulis Trump.

Namun secara teknis, tarif adalah pajak atas barang impor yang biasanya dibayarkan oleh pihak importir di negara tujuan, dalam hal ini perusahaan-perusahaan AS.

Pengumuman Trump ini muncul kurang dari seminggu sebelum masa tenggang 90 hari untuk penurunan tarif berakhir. Jika tidak diperpanjang, bea masuk untuk banyak negara akan kembali naik, sejalan dengan kebijakan perdagangan proteksionis yang diterapkan Trump selama masa kepresidenannya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |