Liputan6.com, Jakarta Kiprah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan PT Pertamina (Persero) kembali mencuri perhatian di ajang internasional. Kali ini, sebanyak 23 UMKM unggulan tampil memukau di gelaran Korea Import Fair (KOIMA) 2025, yang berlangsung pada 7-9 Juli 2025 di COEX Hall, Seoul, Korea Selatan. Dalam ajang ini, Pertamina bekerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korea Selatan untuk memperkenalkan 152 produk khas Tanah Air.
Ragam produk lokal seperti cokelat, kopi, fashion, aksesori, makanan olahan, produk spa, hingga dekorasi rumah dipamerkan kepada para pelaku industri dan buyer dari berbagai negara. Hasilnya, banyak produk yang berhasil mencuri perhatian dan membuka potensi kerja sama lebih lanjut.
Deretan UMKM Tunjukkan Hasil Menggembirakan
Sederet UMKM yang hadir dalam ajang ini berhasil raih hasil menggembirakan. Salah satunya adalah Bunga Palm, UMKM asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang memamerkan produk gula kelapa dan gula aren. Produk ini sukses menarik minat buyer asal Korea Selatan, termasuk perusahaan YM Story yang bahkan berencana mengunjungi langsung lokasi produksi Bunga Palm untuk penjajakan kemitraan.
Tak kalah menarik, Abon Cap Koki yang juga berasal dari Purbalingga berhasil memikat perusahaan F&B Korea Selatan dengan produk olahan abon khas Indonesia. Salah satu perusahaan bahkan menyatakan niat untuk memesan produk dalam jumlah besar, hingga satu kontainer penuh.
Dari wilayah Indonesia bagian timur, Sambal Lyvia asal Minahasa, Sulawesi Utara, juga tak ketinggalan mencuri perhatian. Menawarkan sambal roa dan sambal cakalang yang autentik, Sambal Lyvia mendapat respon positif dari sejumlah perusahaan pemasok makanan internasional, termasuk Otto. Keunggulan produk ini terletak pada sertifikasi HACCP yang dikantonginya, menunjukkan kualitas dan standar kebersihan yang memenuhi persyaratan ketat pasar internasional, termasuk Korea Selatan.
Partisipasi dalam KOIMA 2025 ini membawa hasil yang menggembirakan. Lebih dari 80% produk yang dibawa laku terjual, dengan nilai transaksi potensial menembus angka lebih dari setengah miliar rupiah. Prestasi ini tentu menjadi bukti bahwa produk UMKM Indonesia kian mampu bersaing di pasar global.
Komitmen Pertamina Dorong UMKM Go Global
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menyampaikan apresiasi terhadap pencapaian ini. "Kegiatan KOIMA 2025 mewujudkan komitmen Pertamina dalam mendorong UMKM binaannya untuk Go Global, khususnya ke pasar Korea Selatan. Kami menilai produk-produk UMKM Indonesia memiliki potensi yang sangat baik untuk diterima, karena memiliki cita rasa Asia yang dekat dengan selera konsumen Korea,” ujarnya.
Korea Import Fair (KOIMA) merupakan ajang tahunan yang mempertemukan buyer dan supplier dari berbagai negara, dengan tujuan mengembangkan kerja sama dagang dan memperluas pasar produk unggulan ke Korea Selatan.
Keikutsertaan Pertamina dalam KOIMA menjadi bagian dari misi Pertamina untuk memberdayakan UMKM dalam Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) serta membukakan akses pasar ekspor melalui pembinaan dan pendampingan berkelanjutan, selaras dengan Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam upaya meningkatkan perekonomian rakyat dari desa, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas, memperkuat kewirausahaan nasional, serta mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing tinggi.
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.