Liputan6.com, Jakarta Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menguat pada perdagangan Kamis, (10/7/2025) setelah anjlok signifikan. Pada hari ini, harga emas Antam lebih mahal Rp 8.000.
Informasi mengenai harga emas ini menjadi berita yang paling banyak dibaca. Berikut daftarnya per Jumat (11/7/2025):
1. Harga Emas Antam Hari Ini 10 Juli 2025 Lebih Mahal Rp 8.000, Simak Daftar Lengkapnya
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menguat pada perdagangan Kamis, (10/7/2025) setelah anjlok signifikan. Pada hari ini, harga emas Antam lebih mahal Rp 8.000.
Mengutip laman logammulia.com, Kamis, 10 Juli 2025, harga emas Antam dipatok Rp 1.902.000 per gram dari sebelumnya Rp 1.894.000 per gram.
Begitupun juga harga jual kembali (buyback) juga ikut menguat. Harga emas Antam untuk buyback naik Rp 8.000 menjadi Rp 1.746.000 per gram.
2. Bertemu Pejabat AS, Airlangga Kebut 3 Minggu Lobi Tarif Impor Trump
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto akan mengoptimalkan waktu dalam tiga minggu ke depan untuk fokus merundingkan lebih lanjut dan menuntaskan perundingan negosiasi tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS).
Airlangga Hartarto mewakili Pemerintah Indonesia melakukan pertemuan dengan Pemerintah Amerika Serikat (AS) yang diwakili oleh U.S. Secretary of Commerce, Howard Lutnick dan United States Trade Representative, Jamieson Greer pada Rabu, 9 Juli 2025.
Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam melakukan pembahasan lanjutan terkait kebijakan tarif pemerintahan Presiden Trump, setelah diterbitkannya Surat Presiden Trump kepada Presiden Prabowo Subianto pada 7 Juli 2025, yang menyampaikan besaran tarif resiprokal untuk Indonesia dan masa pemberlakuan yang akan mulai pada 1 Agustus 2025.
3. BSU Tahap 3 Cair Kapan? Jadwal, Cara Cek, dan Solusi Kendala
Bantuan Subsidi Upah (BSU) menjadi angin segar bagi para pekerja di Indonesia. Menteri Ketenagakerjaan Yassierli mengegaskan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) sudah dicairkan ke 8,3 juta penerima. Sisanya masih akan disalurkan melalui transfer ke rekening bank BUMN dan PT Pos Indinesia.
Yassierli menyampaikan, pencairan masih akan disalurkan lewat transfer ke bank Himpunan Bank Negara (Himbara) seperti Bank Mandiri, BNI, BRI dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
"Total yang sudah kita salurkan itu sudah sebanyak 8,3 juta orang," ungkap Yassierli, ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, di awal pekan ini.