Ritel Modern Turunkan Harga Beras Premium Rp 200 per Kg, Apa Sebabnya?

1 month ago 38

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Solihin mengungkapkan, produsen beras telah meminta harga beras premium di ritel modern turun Rp 200 per kg.

"Sejak kemarin para produsen sudah membuat surat kepada kita untuk menurunkan harga jual HET (beras premium), yang dari Rp 74.500 per 5 kg itu turun Rp 1.000. Jadi turun Rp 200 per kg," ujar Solihin saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Solihin mengaku tidak tahu apa alasan produsen meminta ritel modern memangkas harga beras premium tersebut. Namun, permintaan itu muncul di tengah adanya temuan beras oplosan di rak-rak gerai ritel.

Jual Beras ke Konsumen

Namun, ia menegaskan, ritel modern hanya menjual beras premium kepada konsumen akhir, bukan sebagai produsen. Sehingga, ia turut meminta kejelasan kontrak dengan supplier, bahwa yang mereka beli adalah beras premium.

"Peritel adalah yang menjual barang akhir kepada konsumen. Tidak memproduksi, anggota saya Aprindo tidak memproduksi barang yang dimaksud," seru Solihin.

"Dengan adanya hal tersebut kita minta kepada para pemasok, prinsipal, apapun supplier dia harus buat surat pernyataan. Karena dalam kontrak kerja kita kepada pemasok itu adalah jelas yang kita beli adalah beras premium," tegasnya.

Siap Tarik dari Pasaran Jika Terbukti Dioplos

Kendati begitu, dia menekankan, pengusaha ritel modern siap menarik beras yang beredar jika itu terbukti dioplos. "Wah kita akan turun paling pertama," kata Solihin.

Lebih lanjut, ia juga menyebut pengusaha ritel modern tidak punya kemampuan teknis untuk melacak kualitas beras yang dijual. Sehingga, ia meminta para anggota Aprindo menggaet konsultan independen untuk melakukan pengecekan rutin.

"Nanti ke depan saya akan instruksikan kepada teman-teman para peritel, untuk bisa secara random melakukan, ngecek dengan menggunakan konsultan yang memang punya keahlian," tuturnya.

Ramai Kasus Beras Oplosan, Ini Respon Zulkifli Hasan

Menteri Koordiantor Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menaruh perhatian terhadap kasus dugaan beras oplosan. Saat ini ada sejumlah produsen yang diperiksa Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri.

Zulkifli mengaku akan mengecek hal tersebut Kementerian Pertanian. Adapun, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang melaporkan dugaan oplos beras ke Kapolri dan Kejaksaan Agung.

"Nanti saya cek ke Kementan ya," ujar Zulkifli Hasan singkat, di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan temuan mengejutkan terkait penyimpangan dalam distribusi beras nasional. Bersama Satuan Tugas (Satgas) Pangan, Kementerian Pertanian (Kementan) menemukan 212 merek beras yang diduga tidak sesuai dengan standar kualitas, mutu, dan volume yang berlaku.

"Temuan ini kami sampaikan langsung ke Kapolri dan Jaksa Agung. Mudah-mudahan diproses dengan cepat," ujar Amran dalam keterangannya, Sabtu (12/7/2025).

Ia menyebutkan bahwa pemeriksaan terhadap temuan tersebut sudah mulai dilakukan sejak 10 Juli 2025. Pihaknya berharap agar proses hukum berjalan tegas demi melindungi konsumen dari praktik yang merugikan.

Diklaim Beras Premium Padahal Bukan

Menurut Amran, salah satu modus yang ditemukan adalah pencantuman label yang tidak sesuai dengan kualitas beras sebenarnya atau sering disebut oplosan. Ia mencontohkan bahwa sebanyak 86% dari produk yang diperiksa mengklaim sebagai beras premium atau medium, padahal hanya beras biasa.

“Selisih harga beras dari klaim palsu ini bisa mencapai Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kilogram. Jika dikalikan dengan volume nasional, potensi kerugian masyarakat bisa mencapai hampir Rp 100 triliun,” tegasnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |