Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia diperkirakan melanjutkan kenaikan pada Rabu, 21 Maret 2025. Salah satu sentimen yang masih pengaruhi yakni penurunan peringkat kredit Amerika Serikat (AS) oleh Moody’s.
Seperti diketahui, harga emas dunia pada Selasa, 20 Mei 2025 telah menembus kisaran USD 3.200. Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi menjelaskan ada beberapa faktor yang menjadi pendorong harga emas dunia pada Rabu, 21 Maret 2025.
"Kemungkinan masih akan terus mengalami penguatan dari segi teknikal. Kalau seandainya (emas dunia) tembus (USD 3.268), ada kemungkinan harga emas dunia menuju USD 3.333,” ungkap Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
"Apa yang membuat harga emas dunia mengalami kenaikan? Salah satunya adalah tentang pemeringkat kredit di Amerika mengalami penurunan oleh Moodys. Yang kita tahu bahwa penurunan ini cukup luar biasa bersamaan juga dengan Bank Sentral Amerika Serikat yang kemungkinan akan mem-PHK karyawannya hingga 1.200 atau 1.400 (tenaga kerja),” papar Ibrahim.
Ibrahim menyoroti, ini merupakan PHK massal yang belum pernah terlihat di the Federal Reserve (The Fed). Faktor kedua,yang mendorongharga emas adalah di mana pasar sedang berfokus terhadap pengesahan RUU pemotongan pajak yang luas di AS.
"Kemungkinan besar kalau seandainya disahkan RUU ini dapat meningkatkan debisit fiskal yang menghadirkan resiko yang lebih besar bagi perekonomian di Amerika,” ujar Ibrahim.
Sentimen Lainnya
Kemudian di sisi lain juga di Tiongkok, di mana Bank Sentral Tiongkok memangkas suku bunga acuan, terutama suku bunga acuan pinjaman yang sesuai dengan ekspektasi para pengamat dan semakin mendekati rekor terendah.
"Pemangkasan ini mengisaratkan bahwa Tiongkok terbuka untuk memberikan lebih banyak stimulus. Artinya apa? Bahwa bukan saja 3,4 triliun yuan yang akan digelontorkan Tiongkok di tahun 2025, kemungkinan besar lebih banyak lagi,” bebernya.
Faktor terakhir yang menjadi perhatian pasar, adalah ketegangan di Timur Tengah di mana militer Israel terus berupaya menguasai wilayah di Jalur Gaza.
“Dan ini pun juga membuat tensi geopolitik di Timur Tengah kembali meningkat sehingga dalam perdagangan besok di hari Rabu, kemungkinan harga emas dunia masih akan terus mengalami penguatan,” tambah Ibrahim.
Harga Emas Dunia Menguat Lagi Usai Moody's Pangkas Peringkat AS
Diwartakan sebelumnya, harga emas dunia kembali bergerak naik pada perdagangan hari Senin, setelah mengalami tekanan yang sangat dalam pada pekan kemarin. kenaikan harga emas dunia didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan naiknya permintaan aset safe haven setelah Moody's menurunkan peringkat kredit pemerintah AS.
Mengutip CNBC, Selasa (20/5) harga emas di pasar spot naik 0,9% menjadi USD 3.229,51 per ons. Harga emas berjangka AS ditutup 1,5% lebih tinggi menjadi USD 3.233,5 per ons.
Moody’s Pangkas Peringkat Kredit AS
Moody's memangkas peringkat AS menjadi "Aa1" dari "Aaa" pada pengumumannya pada Jumat lalu. Penurunan peringkat negara dengan ekonomi terbesar di dunia ini karena meningkatnya utang dan biaya bunga yang jauh lebih tinggi daripada negara-negara dengan peringkat yang sama.
"Secara keseluruhan, selama beberapa bulan ke depan saya pikir emas adalah investasi yang aman sekaligus bagus mengingat penurunan peringkat AS. Bagi saya, saat ini, pelaku pasar saat ini masih beli dan tahan," kata analis senior RJO Futures Bob Haberkorn.