Prabowo Sebut Hampir Semua Produk Ekspor Indonesia ke Eropa Kena Tarif 0%

4 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta Presiden Prabowo mengumumkan perundingan CEPA Indonesia dan Uni Eropa rampung saat jumpa pers bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di Kantor Komisi Eropa, Gedung Berlaymont, Brussels, Minggu. Indonesia dan Uni Eropa telah bernegosiasi membahas poin-poin kerja sama CEPA selama kurang lebih 10 tahun.

"Hari ini kami berhasil membuat terobosan, setelah berunding selama 10 tahun, kami merampungkan perjanjian ekonomi komprehensif (CEPA), yang pada intinya merupakan perjanjian pasar bebas. Kami telah menyepakati banyak, banyak perjanjian, yang pada intinya kami akan saling mengakomodasi kepentingan ekonomi satu sama lain, dan kami menemukan kepentingan-kepentingan itu saling menguntungkan satu sama lain," kata Presiden Prabowo, dikutip Senin (14/7/2025).

"Ini sebetulnya menjadi free trade agreement, hampir semua tarifnya 0 persen diantara kita (Indonesia-Uni Eropa)," lanjut dia.

Keberhasilan itu pun disambut positif oleh Presiden von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa António Costa, dua pimpinan Uni Eropa yang ditemui oleh Presiden Prabowo di Brussels, Minggu. Dua pertemuan itu merupakan rangkaian dari lawatan luar negeri Presiden Prabowo di Brussels sejak Sabtu (12/7/2025).

Indonesia dan Uni Eropa Sepakat Soal CEPA, Prabowo: Saatnya Membangun Masa Depan Kuat

Sebelumnya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen hari ini mencapai kesepakatan politik penting dalam negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif atau Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

Kesepakatan ini menjadi tonggak utama menjelang finalisasi penuh CEPA oleh Komisaris Uni Eropa Maroš Šefčovič dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, yang ditargetkan rampung pada September 2025.

Presiden von der Leyen menegaskan bahwa kemitraan ini akan membuka peluang baru bagi kedua pihak.

"Eropa dan Indonesia memilih jalur keterbukaan, kemitraan, dan kemakmuran bersama. Perjanjian ini akan membuka pasar baru dan memperkuat rantai pasok bahan baku penting untuk industri hijau dan baja Eropa," ujarnya, seperti mengutip pernyataan resmi Kemlu RI, Senin (14/7/2025).

Presiden Prabowo menyebut pencapaian ini sebagai momen penting dalam hubungan bilateral.

"Setelah bertahun-tahun kerja keras, kita sepakat untuk maju. Bagi Indonesia, CEPA bukan hanya soal perdagangan. Ini tentang keadilan, rasa hormat, dan membangun masa depan bersama yang kuat," tegas Prabowo.

CEPA dirancang sebagai perjanjian yang komprehensif, inklusif, dan saling menguntungkan. Tujuannya mendorong pertumbuhan berkelanjutan, meningkatkan investasi, dan memperkuat ketahanan rantai pasok, termasuk bahan baku penting yang strategis bagi kedua belah pihak.

Perkuat Kerja Sama Bilateral

Tak hanya soal ekonomi, kedua pemimpin juga menegaskan komitmen mereka untuk memperdalam kerja sama bilateral. Untuk mendukung konektivitas antarwarga, Uni Eropa telah mengadopsi keputusan visa cascade untuk Indonesia. Kebijakan ini akan mempermudah akses visa masuk ganda bagi warga Indonesia ke negara-negara Uni Eropa.

Di bidang energi, kedua pihak menegaskan pentingnya transisi energi bersih yang inklusif. Indonesia menegaskan komitmennya terhadap ketahanan energi nasional sebagaimana tertuang dalam visi Asta Cita. Dalam konteks ini, kemitraan Just Energy Transition dan inisiatif EU Global Gateway dipandang sebagai dukungan penting terhadap agenda jangka panjang Indonesia.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga menyuarakan dukungan terhadap tatanan internasional berbasis aturan, kerja sama lebih erat di PBB, serta upaya perdamaian di Ukraina dan Timur Tengah. Indonesia dan Uni Eropa juga menyatakan kesamaan visi dalam memperkuat kemitraan ASEAN–UE demi perdamaian dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.

Keduanya sepakat bahwa hubungan yang terus berkembang antara Indonesia dan Uni Eropa, yang didasari nilai-nilai demokrasi, hak asasi manusia, dan supremasi hukum, menjadi landasan untuk membangun kemitraan strategis yang lebih kuat di masa depan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |