Menteri Rosan Sebut Komitmen Investasi LG Tetap Besar

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan komitmen LG berinvestasi dan memastikan tetap ikut di salah satu joint venture di proyek yang dinamakan Grand Package.

Ia mengatakan, proyek itu memiliki empat joint venture dengan fokus pengembangan yang berbeda. Ia memastikan, LG tetap ikut dalam salah satu joint venture di proyek yang dinaman Grand Package.

"Jadi yang ingin saya sampaikan bahwa komitmen dari LG itu tetap besar,” ujar Rosan seperti dikutip dari Antara, Selasa (29/4/2025).

Rosan menuturkan, dalam fase awal investasi, LG sudah merealisasikan penanaman modal sebesar USD 1,1 miliar atau Rp18,4 triliun (kurs Rp16.764), dan berencana menambah investasi sebesar USD 1,7 miliar atau Rp28,5 triliun di fase kedua pengembangan sel baterai proyek Grand Package.

"Jadi total investasinya itu bisa mencapai nanti kalau sudah selesai, di joint venture nomer empat ini 2,8 miliar dolar AS (Rp46,9 triliun) yang di mana sesuai dengan target awal untuk di joint venture nomer empat ini," tutur dia.

Rosan menuturkan, dirinya akan melakukan kunjungan ke pabrik baterai yang sudah dibangun LG di Karawang, Jawa Barat pada esok hari yang sebelumnya merupakan hasil investasi pada tahap awal.

"Besok saya juga akan mengunjungi pabrik baterai itu, karena sudah ada pembicaraan awal dengan pihak kami, justru mereka ingin menambah investasinya," tutur dia.

Hadir Investor China

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan LG Energy Solution tidak mengundurkan diri dari sebagian investasinya di proyek ekosistem baterai, tetapi Pemerintah Indonesia yang meminta LG mundur karena negosiasinya berjalan terlalu lama.Rosan mengatakan negosiasi dengan LG telah berjalan selama lima tahun sejak 2020.

"Tadi dikatakan bahwa dari sana (LG) memutus, sebetulnya lebih tepatnya dari kami yang memutus. Itu berdasarkan surat tanggal 31 Januari 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia. Kenapa dikeluarkan surat itu? Karena, memang negosiasi ini sudah terlalu lama, sedangkan kami ingin semua ini berjalan dengan baik, dengan cepat karena negosiasinya sudah berlangsung lima tahun," kata Rosan saat jumpa pers di Kantor Presiden, Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam, 23 April 2025.

Rosan melanjutkan surat itu kemudian diterbitkan untuk LG, karena investor China Huayou telah menyatakan keinginannya berinvestasi pada sektor ekosistem baterai. Keinginan Huayou untuk masuk dalam konsorsium proyek baterai di Indonesia itu diungkap sejak 2024.

LG Cabut dari RI, Rosan Jamin Investasi Korsel Tetap Naik

Sebelumnya, Menteri Investasi dan Hilirisasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan P Roeslani memastikan bahwa minat investasi Korea Selatan (Korsel) ke Indonesia masih besar.

Hal ini menyusul pembatalan proyek baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV) LG Energy Solution di Indonesia.

Rosan mencatat, hingga kuartal pertama 2025 realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia mencapai USD 683,29 juta.

Negara tersebut juga memasuki urutan 7 negara teratas yang menyalurkan investasi tertinggi di Indonesia.

"Pertumbuhan untuk Korsel meningkat sangat baik,” ujar Rosan dalam konfrensi pers yang disiarkan di Jakarta, Selasa (29/4/2025).

“Memang kemarin ada berita LG tidak melanjutkan investasi di Indonesia, tapi tidak semua program mereka berhenti. Dari empat yang ada, sudah berjalan," jelasnya.

Kunjungi Lokasi Investasi

Rosan mengungkapkan, pihaknya dalam waktu dekat berencana untuk mengunjungi lokasi investasi LG di Indonesia. Disebutkannya, investasi LG di Indonesia akan meningkat menjadi USD 1,7 miliar dari yang sudah terealisasi sebesar USD 1,1 miliar.

"Yang tidak jadi itu tidak semua, tapi ada 1 yang jadi EV mengenai baterai yang ekspansinya segera. Saya akan ke pabrik yang akan dibangun," terang Rosan.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |