:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219688/original/005005200_1747224529-20250514-PHK-HER_1.jpg)
1/7
Warga berjalan dan turun dari bus Transjakarta di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (14/5/2025). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219689/original/060257700_1747224529-20250514-PHK-HER_2.jpg)
1/7
Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) masih terjadi di tahun 2025. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219690/original/016631200_1747224530-20250514-PHK-HER_3.jpg)
1/7
Data Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat, pada Januari hingga April 2025 total ada 24.036 orang pekerja yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219692/original/088244200_1747224530-20250514-PHK-HER_4.jpg)
1/7
Jumlah PHK paling banyak terjadi di tiga provinsi, yakni Jawa Tengah dengan 10.692 pekerja, Jakarta 4.649 orang, dan 3.546 orang di Riau. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219693/original/057064500_1747224531-20250514-PHK-HER_5.jpg)
1/7
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengatakan bahwa jumlah PHK hingga April 2025 sudah mencapai sepertiga total kasus serupa sepanjang 2024. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219694/original/024016300_1747224532-20250514-PHK-HER_6.jpg)
1/7
Berdasarkan survei Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terhadap 357 perusahaan anggotanya yang dilakukan per Maret 2025, mayoritas atau sekitar 65% mengatakan PHK menjadi opsi karena terjadi penurunan permintaan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5219695/original/084047400_1747224532-20250514-PHK-HER_7.jpg)
1/7
PHK juga terjadi karena efisiensi yang menjadi salah satu pilihan agar perusahaan bisa bertahan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)