Liputan6.com, Jakarta Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) disebut akan menyetorkan modal kepada PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). Harapannya dukungan dana itu bisa meningkatkan kapasitas usaha BUMN pangan tersebut.
Hal ini diungkap Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo. Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan penyertaan modal bisa dilakukan setelah rencana bisnis Agrinas Pangan Nusantara selesai disusun dan dibahas dengan Danantara.
"Tentunya dalam waktu dekat kita berharap bahwa business plan ataupun corporate plan jangka panjang Agrinas Pangan bisa segera disampaikan untuk kita nanti bersama-sama dengan Danantara untuk memberikan penyertaan modal untuk meningkatkan kapasitas usaha Agrinas Pangan ke depan," ungkap Tiko dalam Launching Agrinas Pangan Nusantara, di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Informasi, Agrinas Pangan Nusantara merupakan transformasi fokus bisnis dari BUMN konsultan konstruksi, PT Yodya Karya (Persero). Kini perusahaan pelat merah itu fokus menggarap sektor hulu pertanian menuju swasembada pangan.
Tiko mengatakan, Kementerian BUMN masih tetap akan mengawal proses tata kelola di Agrinas Pangan Nusantara.
"Kami di Kementerian BUMN terus mendorong tata kelola BUMN yang semakin lengkap dan komprehensif, fungsi komisaris, fungsi komite audit, fungsi komite manajemen risiko, dan penerapan risk management di tata kelola, di manajemen tentunya kita harapkan berjalan," terangnya.
Perkuat Peran BUMN
Transformasi bisnis dari konsultan konstruksi menjadi BUMN pangan, kata Tiko, perlu dikawal oleh seluruh pihak yang terlibat.
Langkah tersebut untuk memastikan peran penting BUMN sebagai motor penggerak ekonomi nasional.
"Kami berharap dan berpesan buat transformasi ini agar dikawal dengan baik. Tentunya antara bisnis lama dan bisnis baru, kita kerjakan bersama-sama, dan penting untuk menyeimbangkan fungsi BUMN sebagai value creator dan agent of development," tuturnya.
Tugas Berat
Tiko menyadari, perubahan fokus bisnis bukan hal yang mudah. Agrinas Pangan Nusantara kini akan menggarak intensifikasi pertanian dan ekstensifikasi lahan pertanian. Dengan demikian, proses tata kelola dan manajemen risiko dinilai perlu jadi perhatian serius.
"Kami paham bahwa tugasnya berat, kita memulai bisnis baru, baik di intensifikasi pertanian maupun ekstensifikasi lahan-lahan baru," kata dia.
"Mohon benar-benar dari sisi kecepatan, prudence, risk management, penerapan strategi yang tepat, dijalankan dengan baik, sehingga investasi dan aktivitas perusahaan bisa terukur dan bisa menghasilkan hasil yang efektif dan efisien ke depan," sambung Tiko.
Yodya Karya Jadi Agrinas Pangan Nusantara
Diberitakan sebelumnya, PT Yodya Karya (Persero) resmi mengubah fokus bisnisnya pada sektor pertanian, menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara (Persero). Salah satu tugasnya untuk mengejar ambisi swasembada pangan di Indonesia.
Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kartika Wirjoatmodjo mengatakan transformasi ini menjadi bagian dari upaya menuju swasembada sebagaimana pesan Presiden Prabowo Subianto.
"Ini bagian dari visi besar Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita untuk membangun bukan hanya swasembada pangan, tapi untuk menjadikan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia," kata Tiko, sapaan akrabnya, dalam Launching Agrinas Pangan Nusantara, di Jakarta, Rabu (14/5/2025).