KKP Tangkap 32 Kapal Ikan Ilegal, Selamatkan Kerugian Negara Rp 774 Miliar

11 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), terus menunjukkan komitmennya dalam memberantas praktik penangkapan ikan ilegal. 

Hingga Mei 2025, sebanyak 32 kapal pelaku illegal fishing telah ditindak, terdiri dari 9 kapal asing dan 23 kapal Indonesia. Selain itu, 23 rumpon ilegal milik negara asing juga telah dibersihkan dari perairan Indonesia.

"Capaian pemberantasan illegal fishing tahun 2025 ini sampai dengan hari ini, kita telah berhasil menangkap 32 kapal pelaku illegal fishing, di mana 9 kapal merupakan kapal asing dan 23 kapal merupakan kapal ikan Indonesia,” ujar Direktur Jenderal PSDKP, Pung Nugroho Saksono.

Total valuasi potensi kerugian negara yang diselamatkan dari kegiatan illegal fishing dan penggunaan rumpon ilegal ditaksir mencapai Rp 774,3 miliar. Sebanyak Rp 755,9 miliar berasal dari penangkapan ikan ilegal, sementara sisanya, Rp 18,4 miliar, merupakan kerugian dari aktivitas rumpon ilegal.

Dari kapal asing yang ditangkap, 5 berasal dari Filipina, 2 dari Vietnam, serta masing-masing 1 dari China dan Malaysia. Menurut Pung, beberapa kapal tersebut tergolong baru, tetapi dijalankan oleh pelaku lama yang sebelumnya telah teridentifikasi. Hal ini terungkap melalui hasil wawancara petugas dengan para pelaku di lapangan.

Tak hanya kapal, PSDKP juga menindak tegas keberadaan rumpon ilegal yang kerap dipasang di wilayah perbatasan laut Indonesia. Keberadaan rumpon ini dinilai merusak ekosistem dan menghalangi migrasi ikan ke wilayah perairan Indonesia.

"Rumpon ini menghalangi ikan yang harusnya masuk ke wilayah kita. Dia sudah terjegat dulu, ada barrier di situ di perbatasan atau di wilayah kita,” tegas Pung.

Ia menjelaskan ikan-ikan yang berkumpul di sekitar rumpon kemudian ditangkap dengan jaring oleh pelaku ilegal, merugikan nelayan Indonesia.

Wamen KKP: Gerakan Makan Ikan Mulai dari Dapur Kecil hingga ke Pasar Global

Sebelumnya, Wakil Menteri KKP Didit Herdiawan Ashaf menegaskan Gerakan Makan Ikan adalah gerakan cinta bangsa yang harus terus digaungkan, mulai dari dapur-dapur kecil hingga ke pasar global. Hal tersebut diungkapkan Didit dalam acara "Dapur Nusantara: Ikan Bermutu untuk Generasi Emas" yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Kegiatan ini juga berkolaborasi bersama BPPMHKP (Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan), Ditjen PDSPKP (Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan),  Dharma Wanita Persatuan KKP dan PIMTI (Sekolah Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia), bertempat di Gedung Mina Bahari 3, KKP, Jakarta.

“Mari kita jadikan acara ini sebagai aksi nyata kampanye kolaboratif yang dapat mengangkat ikan sebagai sumber protein utama dan gizi bagi ketahanan pangan di tingkat keluarga,” ujar Didit

Salah satu perusahaan yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut dalam Regal Springs Indonesia (PT Aqua Farm Nusantara). Hal ini menjadi bagian dari Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan Pemberdayaan Perempuan yang meliputi rangkaian kegiatan seperti talk show, cooking demo, dan cooking challenge.

Mendorong Konsumsi Ikan

Kegiatan ini mengusung misi ganda: mendorong konsumsi ikan tilapia sebagai superfood lokal kaya protein dan omega-3 untuk melawan stunting, serta memberdayakan perempuan sebagai motor inovasi pangan dan kesehatan keluarga

Sebagai perusahaan budidaya ikan tilapia premium di Indonesia, Regal Springs Indonesia berkomitmen pada praktik budidaya yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Tri Dharma Saputra, Direktur Regal Springs Indonesia, mengungkapkan pentingnya kolaborasi seperti ini.

"Dukungan kami terhadap acara ini sejalan dengan visi kami untuk mendorong kesehatan generasi penerus bangsa dan memperkuat peran perempuan dalam ketahanan pangan keluarga. Kami berharap kolaborasi ini dapat memberikan manfaat nyata, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya konsumsi ikan sebagai sumber protein berkualitas tinggi," jelasnya.

Sumber Protein Tinggi

Tilapia dikenal sebagai sumber protein tinggi, rendah lemak, serta kaya akan omega-3 dan vitamin D, menjadikannya pilihan ideal untuk menunjang kesehatan keluarga. Produk-produk Regal Springs Indonesia telah memenuhi standar nasional dan internasional serta telah diekspor ke berbagai negara seperti Amerika Serikat, Asia, dan Eropa.

Pada diskusi gizi bertajuk “Tilapia Superfood: Nutrisi Lokal, Solusi Nasional, Mengatasi Stunting, Memberdayakan Perempuan Menuju Generasi Emas 2045”, Kepala Badan BPPMHKP Ir. Ishartini menyampaikan bahwa gerakan ini adalah langkah nyata menuju kedaulatan pangan yang inklusif dan berkelanjutan

“Edukasi terkait mutu ikan perlu menjangkau semua lapisan masyarakat. Di tangan perempuan-perempuan kreatif dan peran ibu sebagai ‘manajer’ di dalam keluarga, ikan tilapia dapat menjadi investasi kesehatan keluarga dan potensi ekonomi masa depan bangsa. Indonesia sehat dimulai dari dapur kita. Harapannya, edukasi untuk mutu ikan yang baik dapat menjadi gerakan bersama,” ujarnya. 

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |