Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025 waktu setempat. Lonjakan harga emas didorong laporan berita kalau Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan memecat ketua the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS Jerome Powell. Namun, kenaikan harga emas terbatas setelah Trump membantah klaim itu.
Mengutip CNBC, Kamis (17/7/2025), the New York Times melaporkan Presiden Donald Trump telah merancang surat pemecatan Powell dan telah menunjukkannya kepada anggota DPR dari Partai Republik dalam rapat di Ruang Oval pada Selasa.
Di Gedung Putih pada Rabu pekan ini, Trump menuturkan tidak berencana memecat Powell, tetapi menolak untuk mengesampingkan kemungkinan apapun dengan alasan investigasi atas pembengkakkan biaya proyek renovasi kantor pusat the Fed senilai USD 2,5 miliar atau Rp 40,71 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.287).
Harga emas spot naik 0,9% menjadi USD 3.352,49 per ounce setelah naik 1,5%. Harga emas berjangka AS bertambah 0,7% menjadi USD 3.360,80.
“Berita utama yang menunjukkan Trump mempertimbangkan pemecatan Powell mendorong harga emas naik. Kemudian ia mengklarifikasi hal itu sangat kecil kemungkinannya. Pasar emas terombang-ambing oleh fluktuasi harga,” ujar Commodity Strategist TD Securities, Daniel Ghali.
Serangan udara Israel di Damaskus, Suriah, yang merusak Kementerian Pertahanan dan menghantam dekat istana presiden juga turut mendongkrak harga logam mulia. Serangan itu menambah kekhawatiran geopolitik dan mendorong pembelian emas sebagai aset safe haven.
Target Komisi Eropa
Terkait perdagangan, Komisi Eropa bersiap untuk menargetkan barang-barang AS senilai USD 84 miliar untuk kemungkinan tarif jika perundingan perdagangan dengan Washington gagal setelah Trump mengancam pekan lalu untuk mengenakan tarif 30% atas impor dari Uni Eropa. Komisi tersebut merupakan badan eksekutif Uni Eropa.
"Dengan serangan Israel dan sikap AS yang lebih agresif terhadap tarif perdagangan, terdapat sedikit ketidakpastian di pasar," yang membantu harga emas,” ujar analis senior di Kitco Metals, Jim Wyckoff.
"Saya memperkirakan emas akan diperdagangkan antara USD 3.250 dan USD 3.476 dalam waktu dekat,” tutur dia.
Data yang menunjukkan harga produsen AS secara tak terduga tidak berubah pada bulan Juni setelah kenaikan 0,3% pada Mei semakin memperkuat dukungan terhadap emas. D
ata ini menyusul data Selasa yang menunjukkan harga konsumen naik 0,3% pada Juni, naik dari 0,1% pada Mei, yang ditafsirkan oleh Wall Street sebagai pertanda Federal Reserve mungkin akan terus berhati-hati sebelum memangkas suku bunga.
Emas tumbuh pesat di masa-masa yang tidak pasti, dan kondisi suku bunga rendah semakin mendorongnya. Harga perak spot naik tipis 0,4% pada Rabu menjadi USD 37,85 per ounce. Platinum naik 2,9% menjadi USD 1.411,64 dan paladium naik 1,7% menjadi USD 1.227,21.
Harga Emas Dunia Merosot, Ada Apa?
Sebelumnya, harga emas turun pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) karena pelaku pasar menunggu pembaruan tarif impor Amerika Serikat (AS). Sementara laporan inflasi menunjukkan kenaikan harga konsumen AS yang sudah diharapkan bulan lalu.
Dikutip dari CNBC, Rabu (16/7/2025), harga emas dunia di pasar spot turun 0,5% menjadi USD 3.328,06 per ons. Harga emas berjangka AS ditutup 0,7% lebih rendah di USD 3.336,7.
Dolar menguat 0,6%, membuat harga emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
“Saya pikir pasar masih berfokus pada tarif, yang membuat harga emas tetap stabil. Saya tetap optimis terhadap harga emas, meskipun harganya masih berada dalam kisaran yang telah berlaku sejak pertengahan Mei,” kata Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior Zaner Metals Peter Grant.
Selama akhir pekan, Presiden AS Donald Trump mengancam dengan tarif impor yang lebih tinggi, termasuk 30% pada impor dari Uni Eropa dan Meksiko.
Data yang dirilis Selasa menunjukkan Indeks Harga Konsumen AS naik 0,3% bulan lalu, sesuai dengan ekspektasi, setelah naik tipis 0,1% pada Mei. Kenaikan ini merupakan yang terbesar sejak Januari.
Suku Bunga The Fed
Dalam sebuah postingan di Truth Social, Trump mengatakan bahwa karena harga konsumen rendah, Federal Reserve seharusnya menurunkan suku bunga. Ia telah bersikeras untuk memangkas suku bunga selama beberapa waktu.
The Fed kemungkinan akan dapat mulai memangkas biaya pinjaman jangka pendek pada bulan September, para pedagang terus bertaruh setelah data tersebut.
“Sejujurnya, harga emas seharusnya lebih stabil. Ini tampaknya memperkuat pandangan bahwa kita membutuhkan pendorong baru untuk mendorong harga emas kembali melewati USD 3.400,” kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
Investor menunggu data Indeks Harga Produsen AS pada hari Rabu untuk panduan. Emas, aset tempat berlindung yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, cenderung berkembang dalam lingkungan suku bunga rendah, karena tidak menawarkan hasil.
Di tempat lain, harga perak spot turun 0,9% menjadi USD 37,79 per ons setelah mencapai level tertinggi sejak September 2011 pada hari Senin.
“Target kenaikan harga perak saya selanjutnya adalah USD 41,61/oz. Saya pikir pasar akan melihat setiap penurunan sebagai peluang beli,” kata Grant.
Platinum naik 0,6% menjadi USD 1.371,49 dan paladium naik 0,5% menjadi USD 1.198,97.