Hilirisasi Weda Bay Dorong Maluku Utara Cetak Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia

1 week ago 45

Liputan6.com, Weda Bay - PT Indonesia Weda Industrial Park (IWIP) bersama PT Weda Bay Nickel (WBN) tidak hanya hadir sebagai pelaku dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel di Maluku Utara. Mereka juga jadi penggerak bagi peningkatan perekonomian di wilayah Halmahera Tengah, Maluku Utara. 

IWIP dan Weda Bay Nickel turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Maluku Utara. Tak heran, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara menunjukkan perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Menurut data Bank Indonesia (BI) ekonomi Maluku Utara tumbuh sebesar 32,09 persen (year-on-year) pada triwulan II 2025. Ini menjadikan Maluku Utara sebagai provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia.  

Dalam catatan BI, pertumbuhan ini didorong terutama oleh aktivitas hilirisasi dan pengolahan nikel di kawasan Weda Bay, yang melibatkan WBN pada sektor pertambangan dan IWIP sebagai pusat industri pengolahan.

Transformasi ekonomi di Maluku Utara juga tercermin dari struktur Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi. Sektor industri pengolahan kini berkontribusi 40,11 persen terhadap perekonomian Maluku Utara, disusul oleh sektor pertambangan sebesar 20,79 persen. 

General Manager External Relations IWIP, Yudhi Santoso menyebut IWIP dan Weda Bay Nickel akan terus mendukung pembangunan berkelanjutan Maluku Utara, tidak hanya melalui kontribusi terhadap ekonomi daerah, tetapi juga dengan menyediakan peluang kerja bagi masyarakat.

“Hingga awal 2025, Weda Bay Nickel dan IWIP telah menyerap lebih dari 81.000 tenaga kerja langsung, dan 80 persen di antaranya adalah putra-putri Maluku Utara. Dengan partisipasi lokal yang tinggi, kami bangga membangun fondasi industri yang tidak hanya produktif hari ini, tetapi juga tangguh dan berkelanjutan untuk jangka panjang,” ujar Yudhi dikutip Selasa (18/11/2025)

Kawasan ini juga telah bermitra dengan 323 pemasok lokal di Indonesia sejak tahun 2024, dengan tingkat lokalisasi mencapai 89,2 persen. Tak heran, aktivitas ekonomi daerah tidak hanya tumbuh dari sisi ketenagakerjaan, tetapi juga dari sisi rantai pasok dan usaha lokal.

Hal ini turut menciptakan multiplier effect yang memperkuat sirkulasi ekonomi di Halmahera Tengah dan wilayah sekitarnya.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |