Liputan6.com, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (Antam) melalui Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia memproduksi dan menjual perak batangan sebagai bagian dari produk logam mulianya.
Produk perak Antam tersedia dalam berbagai varian, termasuk seri tematik seperti "Indonesian Heritage" dan perak batangan reguler dengan berbagai ukuran.
Perak merupakan salah satu pilihan investasi menarik berkat sifatnya yang stabil dan mudah diakses. Sebagai komoditas dengan nilai yang relatif lebih terjangkau dibanding emas, perak tetap menjadi salah satu aset yang diminati banyak orang, baik dengan tujuan koleksi maupun investasi aman dan bernilai jangka panjang.
Harga perak yang dijual oleh Antam atau harga perak Antam turun Rp 200 pada perdagangan Selasa pekan ini. Penurunan ini seirama dengan harga emas Antam yang juga anjlok dalam.,
Dikutip dari logammulia.com, harga perak Antam hari ini Selasa (18/11/2025), berada di Rp 32.075 per gram. Sebelumnya, harga perak Antam diperdagangkan dengan harga Rp 32.275 per gram.
Untuk diketahui, Antam menjual berbagai jenis perak mulai dari perak batangan dengan berat 250 gram, perak batangan dengan berat 500 gram, serta perak butiran murni dengan kadar 99,95%. Selain itu, tersedia juga perak dalam bentuk seri tematik.
Spesifikasi Jenis Perak di Antam
Berikut spesifikasinya:
Perak Batangan 250 gram
Perak batangan (silver bar) 250 gram hadir dalam bentuk minting dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.
Berat 250 gram
Kemurnian 99.95%
Tebal 7.3 mm
Dimensi 38 x 86 mm
Harga Rp 8.018.750
Perak Batangan 500 gram
Perak batangan (silver bar) 500 gram hadir dalam bentuk klasik dengan finishing halus yang dapat digunakan sebagai alternatif instrumen investasi selain emas.
Berat 500 gram
Kemurnian 99.95%
Tebal 8.5 mm
Dimensi 38 x 86 mm
Harga Rp 16.037.500
Perak Butiran Murni 99,95%
Perak butiran (silver granules) dihasilkan melalui proses pemurnian dan granulasi. Terdapat pilihan berat 1 Kilogram, 5 kilogram dan 10 Kilogram dengan kemurnian 99,95% dan ukuran 2 mm - 5 mm.
Harga Perak Global: Bullish Pertahankan USD 50,40
Dikutip dari Fxleaders.com, saat ini perak diperdagangkan pada kisaran USD 50,87, menunjukkan pergerakn stabil setelah mengalami penurunan tajam dari level tertingginya di USD 54,42 pada awal bulan ini.
Logam mulia ini menemukan minat beli yang kuat di pada zona USD 50,40–USD 50,60, diperkuat oleh batas bawah saluran naik pada grafik 4 jam. Zona kunci ini juga tumpang tindih dengan Exponential Moving Average (EMA) periode 20, yang secara konsisten memberi dukungan dinamis saat harga turun sementara dalam tren kenaikan.
Pola yang Mengarah pada Kelanjutan Bullish
Candlestick panjang yang muncul baru-baru ini menyoroti terjadinya permintaan terus-menerus pada level tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa pembeli masih terus mempertahankan zona ini meskipun terjadi pelemahan sementara. RSI, yang kini berada di kisaran angka 46, mengindikasikan bahwa kondisi jenuh beli yang terlihat pada awal November telah mereda, dan fase koreksi mungkin akan segera berakhir.
Secara teknik, perak sedang membentuk pola bendera bullish yang sering kali menjadi sinyal kelanjutan tren positif. Meskipun harga saat ini masih bergerak konsolidasi di bawah level resistansi, struktur higher-low tetap terjaga, menandakan adanya kekuatan yang mendasari. Jika harga berhasil menembus level USD 51,50 dengan momentum yang kuat, pergerakan bullish berpotensi kembali menguat dengan target lanjutan di level USD 52,19 dan USD 54,40, dua titik resistansi yang sebelumnya sempat membatasi rally.
Namun, jika tekanan jual kembali mendominasi dan harga bergerak di bawah USD 50,40 maka terdapat potensi koreksi lebih lanjut menuju $49,06, yang merupakan titik tengah dari rentang harga bulan Oktober.
Investor Perhatikan Sinyal Breakout
Momentum saat ini masih netral, dengan pergerakan harga terjepit oleh EMA 20 dan resistansi saluran atas. Sebuah crossover EMA yang dikonfirmasi pada timeframe yang lebih pendek, ditambah dengan RSI yang memantul di atas angka 50, akan memperkuat prospek potensi kenaikan lebih lanjut.
Bagi para investor, strategi beli saat harga turun di kisaran USD 50,40–USD 50,60 menawarkan profil risiko-imbalan yang menarik, dengan stop di bawah USD 50,00 dan target pada rentang USD 54,00–USD 56,00.
Prospek: Optimisme Kembali ke Logam Mulia
Seiring dengan meredanya kekhawatiran inflasi dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, para investor kembali memasukkan logam mulia sebagai aset defensif yang sensitif terhadap pertumbuhan. Jika sentimen ini terus berlanjut, Perak bisa kembali menembus kisaran harga tengah USD 50-an dalam beberapa minggu mendatang, didorong oleh likuiditas yang membaik dan tren kenaikan yang kuat.
Penurunan Harga Perak Sinyal Tepat untuk Ambil Posisi
Union Bank of Switzerland (UBS) masih memandang koreksi harga perak sebagai kondisi sementara. Mereka tetap mempertahankan target bullish di harga USD 55 per ons pada pertengahan 2026, meskipun perak baru-baru ini mengalami penurunan dari level tertingginya yang berkisar USD 54,50 per ons.
Dikutip dari Fxleaders, UBS menilai penurunan harga perak belakangan ini disebabkan oleh aksi ambil untung dari investor yang dipengaruhi momentum. Hal ini tidak menunjukkan perubahan dalam pandangan jangka panjang terhadap logam mulia tersebut. Bank tersebut menyatakan bahwa harga perak kemungkinan akan naik karena beberapa faktor, seperti tingkat suku bunga nominal dan riil yang lebih rendah, kekhawatiran terhadap utang global, depresiasi dolar AS, dan ekspektasi pemulihan pertumbuhan global pada 2026.
UBS memproyeksikan rasio emas terhadap perak akan menyempit menjadi sekitar 76x. Mereka juga melihat target potensial rasio tersebut mencapai 70x untuk mendukung kekuatan perak.
The Federal Reserve baru-baru ini memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin, menurunkan kisaran suku bunga acuan menjadi antara 3,75% dan 4,00%. Awalnya, langkah ini memberikan dorongan bagi perak dan logam mulia lainnya. Namun, Ketua Jerome Powell tidak berkomitmen untuk melakukan pelonggaran lebih lanjut. Akibatnya, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada bulan Desember menurun dari 91% menjadi 63%. Hal ini menyebabkan sentimen bearish terhadap aset yang tidak memberikan imbal hasil sekaligus meningkatkan nilai dolar dan imbal hasil Treasury.
UBS mencatat bahwa “latar belakang ini seharusnya terus mendukung permintaan investasi yang kuat,” dengan proyeksi bahwa kepemilikan ETF akan melampaui rekor tertinggi mereka pada 1.021 juta ons. UBS juga menggambarkan penurunan harga baru-baru ini sebagai “kesempatan untuk mengambil posisi guna memperoleh potensi kenaikan lebih lanjut”. UBS memproyeksikan harga perak akan menyentuh USD 55 per ons pada akhir Juni 2026, berdasarkan perkiraan harga emas mereka yang berada di kisaran USD 4.200 per ons dan analisis terkait rasio emas-perak.

:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4964647/original/050104500_1728482453-PLN_Flores.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1616374/original/061179800_1496808595-Headline-B.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424658/original/055692000_1764150540-IMG-20251126-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424661/original/034662400_1764150657-abd4f4a2-a1be-4aa8-b416-b831b45b0998.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424625/original/068855600_1764149440-1000162012.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1013558/original/005420700_1444269375-rupiah230715.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5389220/original/077355800_1761191348-20250917_114409.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4641419/original/048586000_1699500231-WhatsApp_Image_2023-11-08_at_17.36.35__2_.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424213/original/084750000_1764136389-Pertamina_Small_Medium_Enterprise_Expo__SMEXPO_-2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424087/original/070459200_1764133029-CEO_BPI_Danantara_Rosan_Roeslani-4.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424071/original/020562900_1764131854-CEO_BPI_Danantara_Rosan_Roeslani-2.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424174/original/010000300_1764135175-AI_Repair-Pro-image-9.png)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5424059/original/036660200_1764131452-1000161786.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4978747/original/098013900_1729763562-20241024-Demo_Buruh-AFP_2.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4592086/original/067091100_1695951584-WhatsApp_Image_2023-09-29_at_8.27.22_AM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4881569/original/094570800_1719967258-fotor-ai-2024070373820.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5412215/original/040228800_1763042792-IMG-20251113-WA0014.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2670622/original/065918900_1547111679-20190110-Rupiah-Tetap-Berada-di-Zona-Hijau-Angga1.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5423104/original/058887200_1764053350-Wamen_ESDM_Yuliot_Tanjung-25_nov_2025.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5383000/original/098357600_1760612392-4.jpg)










:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5316269/original/095179300_1755230967-1000073188.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/2053635/original/071518800_1522820303-20180404-BI-MER-AB2a.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532289/original/028365400_1628161488-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-4.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5305552/original/006464400_1754356170-IMG-20250805-WA0000.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5303419/original/005458100_1754102666-1000012531.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4957031/original/046992800_1727733952-Snapinsta.app_412830169_383580067453328_4605501714941854422_n_1080.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3181749/original/007438500_1594892571-20200716-Rupiah-6.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5315930/original/011984600_1755179439-4a6f0e71-3a5a-4e3b-ab07-547e802acfa8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3431559/original/018558900_1618622607-Ilustrasi_bank_jago_3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4465765/original/043413400_1686728194-Gedung_Kemenkeu_Jakarta.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5321249/original/062289700_1755667530-IMG-20250820-WA0003.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4065432/original/001612500_1656325087-WhatsApp_Image_2022-06-27_at_5.08.03_PM.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5332516/original/077414500_1756509471-1000015044.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5344096/original/084598800_1757479183-Screenshot_2025-09-10_113742.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3532284/original/011004900_1628161432-20210805-Harga-emas-alami-penurunan-ANGGA-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5309500/original/043626700_1754629772-Screenshot_20250808_120506_Chrome.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5311627/original/093019500_1754889679-Gx3i8nUXYAAD3b8.jpeg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/3233958/original/005284500_1599717943-20200910-Jakarta-Tarik-Rem-Darurat_-Ganjil-Genap-Ditiadakan-dan-Transportasi-Umum-Dibatasi-3.jpg)
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4721216/original/051913900_1705711229-fotor-ai-2024012073928.jpg)