Liputan6.com, Jakarta Bank Jakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU) sponsorship dengan klub Persija Jakarta di Taman Menteng, Jakarta Pusat.
Lewat kolaborasi ini, Bank Jakarta menegaskan komitmennya mendukung kebangkitan Persija dengan menjadi salah satu sponsor, sekaligus memperluas jangkauan layanan kepada masyarakat ibu kota, khususnya suporter fanatik Jakmania.
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus Haryoto Widodo, menyebutkan bahwa kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak. Ia menegaskan, selain mendukung target Persija menjadi juara kompetisi I-League Super Liga 2025–2026, kolaborasi ini juga menjadi bagian dari strategi Bank Jakarta dalam membangun reputasi dan memperkuat penetrasi pasar.
"Yang namanya kerja sama itu tentunya B2B ya. Baik untuk dua belah pihak, pasti gitu. Kita tahu bahwa kami juga sedang membangun Bank Jakarta. Kemudian Persija juga membangun dirinya untuk bisa mencapai juara. Kan gitu. Kita sama-sama membangun bareng-bareng," ujar Agus.
Selain memberikan dukungan sponsor terhadap klub, Bank Jakarta juga menyatakan kesiapannya dalam mendukung seluruh ekosistem Persija Jakarta. Ini termasuk sistem pembayaran di Persija Store dan platform digital Persija Access.
“JakMania adalah komunitas besar dan loyal yang menjadi tulang punggung Persija Jakarta. Kami melihat potensi luar biasa dari para anggota JakMania dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Karena itu, Bank Jakarta juga berkomitmen untuk membangun kemitraan langsung dengan JakMania melalui berbagai layanan dan program inklusif,” tambah Agus.
Siapkan Produk Perbankan
Sebagai bentuk konkret dari kolaborasi ini, Bank Jakarta akan menyiapkan produk perbankan khusus bagi komunitas JakMania.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, mendorong kerjasama B2B Bank Jakarta dengan JakMania. Menurut dia, JakMania merupakan market yang menarik.
“Penggemar sepak bola di Jakarta lebih dari jutaan. Nah tentu ada tujuan juga, misalnya Bank Jakarta memberikan sponsor, dan versinya juga punya sama dengan kita. Karena kita punya segmen di Jakarta yang jumlahnya besar,” ujar Rano.
Ia menegaskan, kerja sama seperti ini memberikan nilai tambah yang saling menguntungkan. “Jadi artinya inilah. Yang namanya kerja sama pasti mempunyai nilai keuntungan masing-masing. Ini salah satunya,” kata Rano.
Sekretaris Perusahaan, Arie Rinaldi turut menyampaikan harapannya agar kemitraan Bank Jakarta bersama dengan Persija menjadi momentum yang tepat bagi Bank Jakarta untuk memperkenalkan call name “Bank Jakarta” secara lebih luas ke publik, sekaligus memperkuat identitas sebagai bank kebanggaan warga Ibu Kota.
Pramono Anung Resmi Ubah Nama Bank DKI jadi Bank Jakarta
Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta, Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Pramono Anung, secara resmi mengumumkan perubahan call name Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Hal ini dilakukan pada acara peluncuran rebranding nama dan logo baru yang diselenggarakan di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta Selatan.
Perubahan call name ini menandai dimulainya fase baru transformasi PT Bank DKI menuju arah yang lebih modern, profesional, dan siap bersaing di tingkat nasional dan regional. Rebranding ini juga menjadi bagian dari langkah strategis dalam menyiapkan implementasi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2024 tentang Provinsi Daerah Khusus Jakarta, serta roadmap jangka panjang menuju Initial Public Offering (IPO).
Acara tersebut turut dihadiri oleh jajaran Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, para pemimpin lembaga regulator seperti Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae, serta para pimpinan BUMD dan mitra strategis.
Mengapa Bank Jakarta?
Dalam sambutannya, Gubernur Pramono menyampaikan bahwa pemilihan nama "Bank Jakarta" merupakan hasil dari pertimbangan mendalam. Brand Jakarta sudah dikenal luas, bersifat universal, dan memiliki daya resonansi global. Call name ini mencerminkan positioning baru bank daerah yang siap berdiri sejajar dengan lembaga keuangan nasional maupun regional.
"Nama ini bukan hanya singkat dan kuat, tetapi juga membawa aspirasi kolektif warga Jakarta untuk memiliki bank yang mencerminkan identitas kota, sekaligus menjadi bagian dari mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar Gubernur.
Selain call name, Gubernur Pramono Anung juga memperkenalkan logo baru Bank Jakarta, yang tetap menampilkan esensi Monumen Nasional (Monas), namun dengan pendekatan visual yang lebih modern: tiga garis diagonal tanpa lingkaran pembatas.
“Logo baru ini menyerupai api Monas yang menjulang ke langit—sebuah lambang aspirasi yang terus tumbuh, melampaui batas ruang dan waktu,” tegasnya.
Bagian dari Transformasi Menyeluruh Bank DKI
Direktur Utama Bank Jakarta, Agus H. Widodo, menegaskan bahwa rebranding ini bukan hanya perubahan visual, tetapi mencerminkan transformasi menyeluruh yang sedang berlangsung di tubuh Bank DKI, yang meliputi:
- Penguatan tata kelola, risk management, dan budaya kerja profesional,
- Akselerasi transformasi digital dan integrasi layanan berbasis ekosistem,
- Modernisasi infrastruktur IT dan peningkatan keamanan siber,
- Penguatan fungsi intermediasi, produktivitas kredit, serta akuisisi dana murah secara berkelanjutan.
"Kami ingin masyarakat Jakarta merasakan bahwa perubahan ini bukanlah kosmetik, tetapi mencerminkan komitmen mendalam untuk menjadi bank yang kuat secara finansial, sehat dalam tata kelola, dan hadir secara nyata dalam kehidupan masyarakat,” ujar Agus.