Donald Trump Sebut Tak Mungkin Pecat Ketua The Fed Jerome Powell

16 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah akan memecat ketua the Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell. Ia menyampaikan hal itu beberapa jam mengatakan kepada anggota parlemen Republik akan memecat Jerome Powell.

"Kami tidak berencana melakukannya. Saya tidak mengesampingkan kemungkinan apapun. Namun, saya pikir kemungkinannya sangat kecil, kecuali jika ia harus pergi karena penipuan,” ujar Trump di Gedung Putih, seperti dikutip dari CNBC, Kamis (17/7/2025).

Dalam sebuah pertemuan Selasa malam di Ruang Oval, Trump telah bertanya kepada sekelompok anggota DPR dari Partai Republik apakah mereka berpendapat ia harus memecat Jerome Powell. Setelah menerima dukungan untuk langkah tersebut, presiden mengatakan ia akan menindaklanjutinya, menurut seorang pejabat senior Gedung Putih.

"Presiden bertanya kepada para anggota parlemen bagaimana perasaan mereka tentang pemecatan Ketua Fed. Mereka menyatakan persetujuan untuk memecatnya. Presiden mengindikasikan bahwa ia kemungkinan akan segera melakukannya," kata pejabat tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim untuk berbicara terus terang tentang masalah ini.

Para anggota telah diundang ke Gedung Putih untuk membahas rancangan undang-undang regulasi kripto yang terhenti di DPR.

Secara terpisah, The New York Times melaporkan Trump bahkan telah merancang surat pemecatan ketua The Fed Powell, dan ia menunjukkannya kepada anggota parlemen selama pertemuan kripto.

Seorang pejabat Fed menolak berkomentar tentang apa yang terjadi selama pertemuan di Ruang Oval. Namun, Powell telah berulang kali mengatakan pemecatannya "tidak diizinkan oleh hukum."

Serangan terhadap Powell

Tidak ada presiden yang pernah mencoba memecat gubernur bank sentral tertinggi negara itu, meskipun yang lain mengkritik mantan ketua Fed.

Pasar melemah setelah laporan awal Trump berencana memecat Powell, tetapi pulih setelah Trump membantah apa yang disampaikan Gedung Putih kepada wartawan.

Para tokoh kunci di Gedung Putih era Trump telah melancarkan serangan bertubi-tubi terhadap Powell untuk mendorong bank sentral menurunkan suku bunga pinjaman utamanya. Baru-baru ini, mereka mengecam Powell atas renovasi kantor pusat Fed di Washington, menimbulkan kecurigaan Trump mungkin mencoba menyingkirkan pemimpin Fed tersebut karena suatu alasan.

Keputusan Mahkamah Agung baru-baru ini menunjukkan presiden tidak memiliki wewenang untuk memberhentikan pejabat Fed sesuka hati.

Trump menyatakan "alasan" bisa menjadi masalah bagi Powell, terutama terkait renovasi kantor pusat The Fed senilai USD 2,5 miliar. Proyek tersebut telah dibebani pembengkakan biaya, dan Powell telah meminta peninjauan dari Inspektur Jenderal The Fed.

"Penipuan mungkin saja terjadi. ... Jadi, mungkin ada alasannya," kata Trump. "Tapi saya pikir dia tidak bekerja dengan baik. Dia punya pekerjaan yang sangat mudah. Anda tahu apa yang harus dia lakukan? Menurunkan suku bunga."

Dalam wawancara CNBC pada Rabu, Anggota DPR French Hill, R-Ark., ketua Komite Jasa Keuangan DPR, mengulangi pernyataannya "Saya tidak melihat" Trump akan memecat Powell.

Menteri Keuangan Scott Bessent juga mengatakan kepada Bloomberg News pada Selasa, dia tidak memperkirakan Trump akan bergerak ke arah itu.

Trump Ingin The Fed Pangkas Suku Bunga

Namun, Anggota DPR Anna Paulina Luna, seorang Republikan Florida yang pada Selasa bergabung dengan anggota partai lainnya dalam memblokir inisiatif kripto, mengatakan di situs media sosial X sebuah langkah terhadap Powell akan segera diambil.

"Mendengar Jerome Powell dipecat! Dari sumber yang sangat serius," tulisnya, kemudian menambahkan, "Saya 99% yakin pemecatan akan segera terjadi."

Trump mencalonkan Powell untuk jabatan ketua pada November 2018 untuk menggantikan Janet Yellen, yang kemudian menjadi Menteri Keuangan di bawah Presiden Joe Biden saat itu.

Senat mengesahkan Powell pada Februari berikutnya, tetapi telah menjadi subjek kritik yang sering dilontarkan Trump, baik selama masa jabatan pertama presiden maupun masa jabatan keduanya.

The Fed di bawah Powell telah mempertahankan suku bunga stabil setelah menurunkannya pada akhir 2024. Trump menuduh Powell bermotivasi politik dan hanya memangkas suku bunga pada 2024 untuk membantu prospek calon dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

"Hal itu juga berlaku untuk dewannya, karena dewannya tidak melakukan pekerjaan sebagaimana mestinya," kata Trump pada Rabu.

Trump tidak hanya menunjuk Powell, tetapi juga Gubernur Michelle Bowman, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Pengawasan Bank, dan Christopher Waller.

Selama beberapa minggu terakhir, keduanya telah mengindikasikan kesediaan untuk mulai memangkas suku bunga segera setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada akhir Juli, meskipun tidak secepat yang disarankan Trump.

Presiden telah mengindikasikan ia ingin The Fed memangkas suku bunga pinjaman semalam bank sentral hingga 3 poin persentase, yang saat ini ditargetkan antara 4,25%-4,5%.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |