Donald Trump Kehilangan Kesabaran dengan Putin

6 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta Seorang pemimpin Eropa mengungkapkan bahwa ia yakin Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kehilangan kesabaran dengan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Selama ini Putin terlihat menggunakan taktik mengulur-ulur waktu untuk melakukan gencatan senjata dengan Ukraina.

Presiden Finlandia Alexander Stubb mengatakan bahwa ia pikir waktu mungkin hampir habis bagi Pemerintahan Moskow.

Dikutip dari Daily Express, Senin (19/5/2025), Putin tidak mau hadir dalam perundingan damai yang dijadwalkan di Istanbul minggu ini. Ia hanya mengirim delegasi diplomat untuk mengadakan pembicaraan dengan pejabat Ukraina yang berlangsung hanya dalam dua jam.

Presiden Ukraina Zelensky menghadiri acara tersebut.

Donald Trump berusaha untuk mengakhiri perang berdarah antara Rusia dan Ukraina yang dimulai ketika Moskow melancarkan invasi ilegal pada Februari 2022.

Trump mengatakan bahwa ia akan menelepon Presiden Putin secara pribadi Senin ini dan berbicara kepada Putin untuk menghentikan pertumpahan darah, dan Presiden Finlandia Stubb mengatakan bahwa ia yakin Trump tidak akan punya banyak waktu untuk menunda-nunda lagi dalam perundingan damai.

Berbicara di sebuah konferensi keamanan di Estonia, Stubb berkata: "Jika kita bisa menyatukannya, kita bisa mengatakan bahwa Zelensky sabar tetapi Presiden Trump mulai tidak sabar,"

Trump membagikan pemikirannya tentang panggilan telepon yang direncanakannya akan dilakukan pada hari ini waktu setepat di situs media sosial Truth Social.

"Subjek pembicaraan melalui telepon itu adalah menghentikan pertumpahan darah yang menewaskan lebih dari 5.000 tentara Rusia dan Ukraina dalam seminggu,"

Sanksi Barat terhadap Rusia telah diperketat berulang kali sejak invasi skala penuh Rusia pada 2022, tanpa mengakhiri perang. Terbaru, Departemen Keuangan AS memberlakukan sanksi baru untuk mengurangi pendapatan Rusia dari produksi energi, dan menargetkan dua produsen minyak terbesar Rusia, Gazprom Neft dan Surgutneftegas.

Pihak-pihak yang terkena sanksi mencakup lebih dari 200 entitas dan individu yang terlibat dalam sektor energi Rusia, termasuk para pedagang minyak Rusia, penyedia layanan lapangan minyak yang berbasis di Rusia, dan pejabat energi Rusia.

AS juga menetapkan 180 kapal pengangkut minyak sebagai “properti yang diblokir.” Banyak dari kapal-kapal tersebut adalah bagian dari “armada bayangan” Rusia yang digunakan untuk mengangkut minyak Rusia secara diam-diam ke seluruh dunia.

Read Entire Article
Kaltim | Portal Aceh| | |